Dian
Aku terbangun dari tidurku. Dan dan akupun meraba-raba sebelahku. Ternyata dia masih tidur meringkuk seperti bayi. Lalu aku pun mengusap rambutnya dan mencium pipinya. Lalu aku membangunkannya. Sayang bangun Ini udah pagi. Sambil aku menggoyang-goyangkan dan tak lama dari itu dia pun terbangun. Selalu terduduk. Sambil bertanya padaku ini sudah jam berapa. Lalu aku menjawabnya kalau ini jam 7
Indira
Karena aku merasakan badanku digoyang-goyang oleh seseorang. Lalu aku pun membuka mataku. Dan menatapnya. Sambil tersenyum. Selamat pagi juga sayangnya aku. Gimana tidurnya nyenyak nggak. Maaf ya akunya bangunnya kesiangan. Rencananya aku mau bangun pagi. Buat bikin sarapan buat kamu. Eh kenyataannya malah aku bangunnya kesiangan
Dian
Nggak papa kok
Aku maklum mungkin kamu terlalu capek semalam. Membantu ibu guru Yasmin. Membantu beresin dapur sama ibu. Lain kali aja ya sayangnya akuIndira
Beneran gak papa
Gimana kalau sebagai gantinya
Nanti setelah kita pulang di perpus
Kita di Dinar bareng
Kamu mau nggakDian
Iya gimana kamu aja
Aku mau mau aja mau diajak ke manapun sama kamu. Yang terpenting hari ini harus menghabiskan waktu kita bersamaIndira
Ya udah kalau gitu
Kita mandi
Dan selesai mandi kita langsung turun ke bawah mantap gabung bersama keluargaku. Untuk sarapanSingkat cerita
Kami pun turun ke bawah. Lalu berjalan ke arah dapur. Dan saya sampaikan di sana. Kami hanya menemukan ibu yang sedang beres-beres. Lalu aku berkata pada ibuku. Ibu ke mana orang-orang pergi. Kenapa di meja sarapan nggak ada orang
Ibu
Kamu ini gimana sih lihat ini udah jam berapa
Indira
Lalu aku bunda dia melihat jam dinding di dapur. Dan ternyata jamnya dingin itu menunjukkan jam. 9 lalu aku dan dia saling pandang. Dan tersenyum. Aku baru menyadari sesuatu. Bawa jam dinding di kamarku rusak
Ibu
Lagian sih kalian dibangunin dari tadi juga mau dibangun. Kayak udah mati aja. Yang mereka udah pergi lah ayah Abang dan kakak iparmu olahraga. Dan ayah berkata pada ibu. Kalau kamu udah bangun. Samperin mereka aja ke taman dekat komplek
Indira
Lalu aku pun mengiyakan omongan ibu. Dan berkomitmen kepadanya. Untuk pergi menemui mereka. Sekalian kita olahraga
Dian
Sayang
Sebelum kita nyusul mereka
Gimana kalau kita pakai baju couple
Emang aku tahu
Kalau ini rencananya olahraga pagi
Cuman aku udah beli bajunya dari kemarin. Rasanya nggak tahan untuk nggak pakai baju ituIndira
Ya udah hayu. Kami pun pergi menuju kamarku untuk mengganti baju kami yang telah dipesan
Singkat ceritanya
Sesampainya di dalam kamar
Kami pulang semua memakai baju couple tersebutLalu aku pun berdiri di depan kaca. Dan berkata padanya. Sayang apakah ini cocok. Nggak berlebihan kan
Dian
Enggak yang
Udah ih bagus tahu
Ya udah yuk kita pergi
Sekalian cari sarapannyaIndira
Iya sayangnya aku
Oh iya yang mau naik motor atau jalan kaki. Kalau jalan kaki lumayan sih. Adalah 15 menitan mahDian
Jalan kaki aja nggak sih. Kan kan namanya juga olahraga yang
Singkat ceritanya
Kami pun sampai di taman tersebut. Lalu kami mencari mereka. Dan tak lama dari itu aku pun melihat mereka yang sedang duduk di dekat ayunan
Indira
Sayang itu kayaknya mereka deh kita samperin yuk. Lalu kami pun berjalan ke arah mereka. Dah Sesampainya di sana. Aku pun memegang bahu ayah.
Lalu aku berkata pada ayahku. Ayah kenapa ayah tinggalin aku. Katanya janji mau bareng
Ayah
Habisnya
Kamu bangunnya siang
Kalau nungguin kamu sama pacar kamu
Nanti ayah kepanasanIndira
Lalu aku pun hanya bisa menganggukkan kepalaku. Lalu aku bertanya pada pacarku. Saya mau cari sarapannya sekarang. Kita mau ikut jalan-jalan dulu sama mereka. Dan sebelum dia menjawab. Tiba-tiba abangku berkata
Abang
Tumben kamu pakai baju couple kayak gitu. Dasar bucin
Indira
Iri bosku bilang
Kan kamu bisa sama sama istri kamu couple kayak aku sama si Dian
KAMU SEDANG MEMBACA
99 cara untuk mendapatkannya
Genel Kurgumenceritakan perjuangan seorang siswa untuk mendapatkan gurunya peringatan cerita ini mengandung kekerasan peleceha (gxg) # futa