Pov Indira.
"Aku pun masih di sini masih menemaninya dikarenakan keluarga kami belum pada datang.
Lalu aku pun menanyakan padanya.
Bagaimana perasaannya setelah.
Buah hati nya .. lahir ke dunia dengan selamat.. sambil terus memandang wajah polos bayi nya."Ya perasaan aku bahagia banget lah.
Soalnya kan malaikat kecil ini udah lama aku tunggu-tunggu
Kamu juga pasti tahu itu.kan . jawab nya
Sambil menatap ke arah ku."Lalu aku pun tersenyum ke arah.nya sambil mengangguk-anggukan.
kepalaku.Lalu kami pun terdiam sambil menatap bayi yang baru lahir tersebut.
Pov Indira end'
Pov Yasmin.
"Setelah Dia berkata demikian
Aku dan dia pun sama-sama terdiam sambil memandang wajah damai anakku.Lalu aku pun berkata padanya.
"Mau sampai kapan hubungan kita seperti ini.. Aku tak ingin terus menyembunyikan hubungan ini.
Ujarku sambil menatap ke arahnya.Kenapa sih harus dibahas terus.
Aku kan pernah bilang ke kamu.
Biarkan hubungan ini berjalan dengan seiringnya waktu.
Jawab Indira sambil terus menatap ke arah bayi ku."Ya aku tahu tapi mau sampai kapan.
Aku diginiin terus sama kamu.
Bukan kamu sendiri dulu pernah bilang jika aku sudah melahirkan bayi ini kamu akan.. mengungkapkan semuanya pada keluargamu dan suamiku tentang hubungan ini.Ucapku tanpa sadar jika air mataku sudah jatuh begitu saja.
Hey ! Dengar ya.. Kamu tahu kan kalau hari ini bukanlah hari yang tepat.. untuk membahas hubungan kita berdua.
Jawab Indira.. sambil membelai kedua pipiku.
Lalu aku pun hanya diam tanpa berkata-kata lagi.. aku menangis dalam dia sambil mengusap kepala bayiku.
"Apakah aku salah jika aku meminta kepastian.. darinya.. apakah aku egois jika aku hanya ingin dia di dalam hidupku.. tanpa memikirkan suamiku kedua orang tuaku.. ataupun keluarga besarku.
Tak lama dari itu aku pun.. merasakan jika dia.. mencium keningku.. aku pun hanya bisa menutup kedua mataku dan merasakan kasih sayang yang diberikan terhadapku.
Setelah dia mencium keningku lalu dia langsung turun ke bawah untuk mencium bayiku yang tertidur di dadaku.
"Dan tak lama dari itu ya pintu pun perlahan-lahan terbuka.
Dan sudah berdiri suamiku dengan buket bunga di tangannya.
Dan berjalan ke arahku dengan senyuman di wajahnya.Lalu aku pun hanya melihat Indira yang pelan-pelan berjalan mundur ke arah sofa di ruangan tersebut.
"Lalu aku pun berpikir.. apakah ini waktunya untuk membuat dia cemburu.
Aku pun tersenyum manis dan mengangkat kedua tanganku.
Untuk meminta pelukan dari suamiku"Aku pun hanya bisa tersenyum melihat wajahnya yang memerah.
Sambil menatap ke arah kita berdua dengan tatapan tajamnya.Sayang kamu kok baru datang sih kamu ke mana aja.. ucap ku pada suamiku sambil menatap Indira.
Setelah aku berkata demikian aku pun melihat jika Indira membuang pandangannya ke arah lain.. dan sepertinya tidak ingin memandang kemesraanku.. Dengan suamiku ini.
"Entah membuat dia cemburu itu adalah hal menyenangkan untukku.
Ketika dia sedang cemburu.. baru aku tahu jika dia masih punya rasa padaku.Tumben sayang kamu kok hari ini ramah sama aku biasanya juga nggak ketemu aku bawa nya marah-marah terus" tanya suamiku.
Lalu aku pun menggeleng-gelengkan kepalaku.. dan berkata padanya.
Jujur aja aku juga nggak tahu.
Kalau kemarin-kemarin itu bawahnya pengen marah-marah terus sama kamu.. mungkin bawaan hamil
Jawab ku pada suamiku."Padahal jauh di lubuk hatiku.
Karena aku marah-marah itu.
Bukan bawaan bayi.. tapi saat itu
Indira membuatku marah-marah.
Dengan kelakuannya.
Yang berpacaran dengan indah.Pov Yasmin end'
KAMU SEDANG MEMBACA
99 cara untuk mendapatkannya
Ficção Geralmenceritakan perjuangan seorang siswa untuk mendapatkan gurunya peringatan cerita ini mengandung kekerasan peleceha (gxg) # futa