cemburu

138 10 0
                                    

Pov Indira.

"Setelah pemeriksaan tersebut dan indah dinyatakan positif hamil. Aku pun memasang senyuman di wajahku
Yang takkan pernah pudar karena  bahagia. Yang aku dapatkan.

"Lalu kami berdua pun memutuskan untuk pulang ke rumahku lalu ke rumahnya untuk menggambarkan. Berita ini pada keluarga kami.

"Dan di tengah perjalanan indah memintaku. Untuk berhenti di pinggir jalan karena dia ingin. Beli telur gulung yang tepat berada di lampu merah.

"Sayang coba deh kamu berhenti dulu di pinggir jalan. Aku lihat tadi ada jajanan telur gulung kayaknya enak deh"ujar indah.

"Kamu yakin sayang mau beli itu
Kalau seandainya kamu mau aku bisa kok beliin kamu."jawab Indira sambil meluruskan rambut indah yang sedikit berantakan dan menghalangi wajah cantiknya.

"Nggak tahu kenapa sih tiba-tiba aja aku pengen mungkin ini bawaan dede bayi "jawab indah dengan senyuman manisnya.

."ya udah kalau gitu kamu tunggu di mobil aja ya aku yang turun "bales Indira sambil bergegas turun dari mobil.

"Tunggu deh sayang kayaknya aku mau ikut deh bosan juga kan aku nungguin di sini "ucap indah dengan bibir cemberutnya.

"Aku pun hanya bisa tersenyum sambil menggigit pipinya itu. Karena menurutku itu sangat menggemaskan.

"Lalu kami berdua pun turun dari mobil dan berjalan ke tukang. Telur gulung tersebut.

"Mang  telur gulungnya rp10.000 ya sausnya disatuin aja "ujar Indira pada tukang telur gulung tersebut.

"Oke siap bosku "jawab mang Agus.

"Kenapa aku bisa tahu nama dia mang Agus. Karena kebetulan juga aku suka beli telur gulung dari  dia.
Kalau pulang dari sekolah.

"Oh iya bos tumben nih beda lagi biasanya juga yang Ono bos baru nih bos "ujar meng Agus sambil melihat pada indah.

"Apa sih emang orang aku nggak pernah bawa siapa-siapa juga " Jawab Indira sambil menatap sini ke arah mang Agus.

."lalu pesanan kami pun telah jadi.
Dan aku pun memberinya uang rp100.000 kepadanya.

"Ini mang Agus uangnya "ujar Indira sambil menyerahkan uang tersebut.

"Oh siap bos .. ini bos kembaliannya
"Balasan mang Agus sambil menyerahkan kembaliannya pada Indira.

"Yaelah gak usah diambil.
Buat anak mang Agus "ucap Indira sambil berjalan untuk menuju mobil.

"Kami berdua pun.. sudah masuk kembali kepada mobil dan berjalan menuju pulang, dan di perjalanan aku melihat indah dengan wajah cemberutnya.

"Sayang kenapa sih dari tadi diem aja aku punya salah ngomong dong, jangan diem aja aku kan nggak tahu kesalahan aku di mana "ujar Indira
Pada indah ?

"Enggak tuh ah.. pikir aja sendiri aku males mikirinnya juga, terus apa ucap mang Agus kalau kamu sering ke situ sama cewek lain  "balas indah sambil memandang ke arah jendela mobil.

"Yaelah yang nggak usah dipikirin
Mang Agus mah , orangnya suka bercanda jadi kamu jangan bawa serius ya "jawab Indira sambil mencoba untuk memegang tangannya

"Apa sih pegang-pegang aku marah ya sama kamu, kenapa sih kamu nggak mau jujur aja sama aku " bales Indira dengan nada dinginnya.

"Aku hanya bisa menarik nafasku dan membuangnya secara perlahan.
Aku pun mengusap wajahku dengan kasar, aku berpikir jika saat ini aku harus meningkatkan kesabaranku.
Untuk menghadapi ibu hamil saat ini.
Lalu aku pun menatap ke arah nya
Sambil tanganku, mengusap perutnya.

"Sayang maafin Ayah ya. Udah buat ibu kamu marah sama ayah, karena dia cemburu sama yang tidak pasti
Ucap Indira sambil mengelus-ngelus.
Perut indah.


99 cara untuk mendapatkannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang