bab 18

357 16 0
                                    

        "Indira"
"Pagi hari ini
Aku pun   mulai dengan aktivitas seperti biasa.. aku bangun menunjukkan kamar mandi.. lalu mandi.. setelah mandi aku turun... Menuju meja makan untuk sarapan... Bersama keluargaku... Sesampainya di sana... Aku pun langsung duduk di meja dan di kursiku... Lalu kita pun  mulai sarapan bersama

       "Ayah"
Gimana sekolah kamu kak
Apa semuanya baik-baik saja
Lalu gimana acara kamu selanjutnya dengan dia bukannya dua bulan lagi Kamu mau nikah ya... Ternyata anak ayah yang satu ini meskipun umurnya baru 14 tahun... Dia mau nikah

"Ayah sih berharap
Kalau kamu bisa berubah menjadi lebih baik... Ayah yakin sama kamu... Kalau kamu suatu saat nanti bisa membanggakan ayah dan ibu

        "Indira"
Lalu aku pun menjawab pertanyaan ayahku... Alhamdulillah ya... Semuanya baik-baik aja berjalan dengan lancar... Oh iya ya ada yang aku mau sampaikan ke ayah... Tapi ayah jangan marah dulu ya

    "Ayah"
Ya silakan apa yang kamu mau sampaikan ke ayah kalau itu tidak membuat emosi ya ayah nggak akan marah lah

       "Indira"
Sebenarnya ayah kalau misalkan aku nikah nya dengan dia ketika umurku 17 tahun bisa nggak... Soalnya aku belum siap secara fisik dan mental... Aku juga bilang ke dia... Tapi dianya nggak mau ayah... Takutnya di usianya yang sangat muda ini dia hamil ayah ... Aku pernah berkata padanya... Kalau kamu mau nggak di KB dulu... Sampai usiaku 16 atau 17... Memang sih umurku segitu masih kecil

"Tapi kan ayah  setidaknya aku punya pikiran lebih dewasa daripada sekarang.. ayah tahu sendiri kalau aku sedang emosi... Tidak bisa mengontrol emosi tersebut

"Takutnya terjadi yang tidak-tidak... Sedangkan dia sendiri kan orang  cemburu nya minta ampun...ayah

        "Ayah"
Ya kalau menurut ayah mah
Itu mah gimana mana kalian aja
Orang kalian kan yang mau menjalani rumah tangganya... Tapi kalau ayah boleh kasih saran... Nggak sebaiknya kamu tunangan dulu sama dia


99 cara untuk mendapatkannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang