Yoongi menaruh ponselnya di atas meja ketika seorang dokter datang menghampirinya dengan membawa troli berisi alat medis di atasnya. Namun, Yoongi seketika memicingkan matanya saat melihat dokter itu bertingkah aneh karena terburu-buru melangkah mendekatinya setelah menutup pintu ruang rawatnya.
"Yoongi," ucap dokter itu sembari membuka penutup wajahnya. Ternyata, dia adalah teman Yoongi, yaitu Kihyun.
"Lo nggak papa, kan?" tanya Kihyun khawatir.
Yoongi tak menjawab pertanyaan Kihyun. Laki-laki itu bergumam, "Kihyun?"
Kihyun membuka selimut yang menutupi tubuh Yoongi dan menarik laki-laki itu untuk turun perlahan dari atas tempat tidurnya. "Gue khawatir sama lo, Yoon. Gue kira bakal kehilangan lo, tapi untung lo gapapa sekarang," ucapnya dengan netra berkaca-kaca.
Yoongi masih diam tak banyak merespons. Hal itu membuat Kihyun menatapnya bingung.
"Ayo kita pergi sekarang, sebelum orang-orang ngeliat. Anak-anak pada nungguin lo, Yoon," ucap Kihyun, sembari menariknya.
"Kaki gue sakit," ucap Yoongi.
Kihyun menatap ke arah kaki Yoongi yang terluka. "Oh, sorry. Ya udah sekarang ...."
Kihyun memutar otak. Laki-laki itu mencari sesuatu dan menemukan sebuah kursi roda di ujung ruangan. "Kita pake itu aja," ucapnya. Ketika hendak pergi, Yoongi menahannya.
"Lo kesini sama siapa?" tanya Yoongi.
"Sama Daniel. Tapi dia lagi jaga situasi di depan. Jungkook juga ada tapi dia lagi ngelancarin rencananya sendiri," jelas Kihyun.
Yoongi mengerutkan dahinya. "Jungkook ngapain?"
"Dia mau culik shierra."
Yoongi diam.
"Jungkook emang bener bener sebucin itu sama tuh cewek. Dia sampe mohon mohon ke gue dan Daniel untuk bantu dia," ucap Kihyun lagi.
"Sekarang Jungkook lagi di rumah Shierra?" tanya Yoongi.
"Iya. Tapi lo tenang aja, dia nggak sendirian. Ayo sekarang pergi sama gue," ajak Kihyun, laki-laki itu pergi mengambil kursi roda dan menarik Yoongi.
Yoongi menepis tangan Kihyun. "Pergi kemana?"
"Ke markas. Gue ada markas baru di mangrove untuk sementara. Besok kita bakal pulang ke New York," ucap Kihyun.
Yoongi diam. Dia baru saja mendapatkan informasi bagus.
"Ayo, sekarang kita harus pergi dari sini sebelum ketahuan," ajak Kihyun lagi. Namun, lagi-lagi Yoongi menolak.
Yoongi menepis tangan Kihyun, membuat laki-laki itu terkejut dan menatap Yoongi heran. "Lo kenapa, Yoon?"
"Gue nggak akan pergi kemana-mana," ucap Yoongi.
Kihyun menatap Yoongi curiga, raut ekspresinya berubah kecewa. Laki-laki itu menghela napas kasar. "Kenapa Yoon? Lo sekarang berpihak sama Jimin, setelah apa yang udah dia lakuin ke lo?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Apple Sweet
FanfictionPernikahan adalah hal sakral yang dijalankan oleh setiap manusia. Kamu adalah kebahagiaanku dan alasanku untuk terus menjalani kehidupan bersamamu. ----- Cerita ini memiliki rating 21+ jadi untuk pembaca dibawah 21 tahun harap untuk tidak membaca ce...