Negosiasi dengan Bihyung selesai dan hakim mendesakku.
[Jika sudah selesai, maka kembalilah.]
Hakim itu kembali menatap botol alkoholku tanpa sadar. Sepertinya dia belum cukup puas minum ....
Tunggu. Bukankah tadi dia mengatakan bahwa saat ini Hades dan Persephone sedang tidak ada di Underworld?
"Hei, Hakim-nim. Satu hal lagi."
[Aku tidak tahu apa yang kau inginkan kali ini, tapi ....]
"Aku akan memberimu satu botol lagi." Mata hakim berkilat begitu mendengar perkataanku. "Tolong bawa aku ke Tartarus lagi."
***
Aku tidak memiliki banyak waktu. Jadi, aku memutuskan untuk turun ke Tartarus dan segegra kembali lagi. Dalam waktu yang singkat itu, sang hakim sudah mabuk.
[Apa kau sudah selesai?]
"Iya."
Kepergian Hades dan Persephone merupakan merupakan keberuntungan bagiku. Aku hanya memberikan sedikit informasi. Tapi dengan sifat Kim Namwoon, hal itu sudah cukup untuk membuat perubahan yang signifikan. Aku menantikan Gigantomachia yang akan terjadi suatu hari nanti.
[Ada pesan yang ditinggalkan oleh ratu.]
"Ratu?"
[Ya. Aku akan langsung membacanya.]
Hakim mendiktekan pesan Persephone dengan suara yang dalam.
[Inkarnasi Kim Dokja, kau telah menyelesaikan tugas dengan cara yang sangat menarik.]
"..."
[Sekarang ada banyak nebula di Star Stream yang sedang mengawasimu. Ada begitu banyak konstelasi yang memusuhimu.]
Faktanya, apa yang kulakukan di skenario sebelumnya memang terlalu banyak menarik perhatian konstelasi.
[Kau harus bersiap-siap.]
Aku menjadi sedikit gugup setelah mendengarkan pesannya. Apakah kepergian Hades dan Persephone berkaitan dengan hal ini? Reaksi dari konstelasi besar lainnya juga menurun drastis.
Khususnya, Uriel. Dan Uriel adalah bagian dari nebula 'Eden'.
[Konstelasi 'Prisoner of the Golden Headband' merasa kecewa.]
[Konstelasi 'Secretive Plotter' menghibur 'Prisoner of the Golden Headband'.]
Ah, rupanya mereka masih di sini.
[Kalau begitu, pergilah dengan baik.]
Aku mengangguk. Tidak ada gunanya untuk merasa khawatir sekarang. Yang terpenting sekarang adalah membangun kisahku sendiri. Beberapa nebula mungkin membenciku seperti yang dikatakan oleh Persephone, tetapi bukan berarti semua konstelasi membenciku.
Hembusan angin yang jauh terasa dan bidang pandangku berangsur-angsur berubah. Begitu membuka mataku lagi, ternyata aku telah kembali.
"Dokja-ssi."
Aku bisa merasakan adanya ketegangan yang aneh pada suara itu. Aku memukul pipiku dengan pelan agar segera sadar. Lalu aku melihat wajah cemas Lee Hyunsung dan bertanya, "Apa yang terjadi?"
Suara orang-orang yang saling tumpang tindih di sekitar kami berdengung. Lee Jihye dan yang lainnya, semua berkerumun di satu tempat. Ada jejak ruang yang terdistorsi di udara.
Sebuah portal. Itu adalah sebuah jalur yang sebelumnya aku lalui bersama anggota party-ku. Kenapa benda ini terbuka? Bukankah skenarionya telah berakhir?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Pandang Pembaca Maha Tahu [Volume 1]
FantasyTerjemahan Bahasa Indonesia dari Novel Omniscient Reader's Viewpoint Volume 1 (Chapter 1-188) karya Singshong Kim Dokja hanyalah pekerja kantoran biasa yang memiliki hobi membaca web novel favoritnya, 'Three Ways to Survive in the Ruined World'. Nam...