"Master!" Lee Jihye berteriak ketika menyadari bahwa pria yang baru saja muncul itu adalah Yoo Joonghyuk. Namun, Yoo Joonghyuk bertanya lagi tanpa memedulikan sapaannya sama sekali.
"Di mana Kim Dokja?"
"... Kenapa Master mencari Dokja ahjussi?"
Yoo Joonghyuk hendak menjawab ketika Yoo Sangah yang sedang menggendong Yoo Mia turun dari langit-langit layaknya dewi yang luar biasa cantik. Seluruh anggota party memanggil namanya. Alih-alih menanggapi salam mereka, Yoo Sangah buru-buru berkata, "Dokja-ssi dalam bahaya."
"Hah?"
"Apakah kalian tahu di mana keberadaan Dokja-ssi sekarang?"
Sama seperti Yoo Joonghyuk, mata Yoo Sangah mencari keberadaan Kim Dokja di antara mereka dengan perasaan gugup. Akan tetapi, dia tidak mendapati presensi laki-laki itu sama sekali. Lee Hyunsung segera menjawab, "Dokja-ssi pergi empat hari yang lalu."
"Dokja-ssi dalam bahaya? Apa maksudmu?" Jung Heewon bertanya lagi. Sayangnya, tidak ada waktu untuk menjelaskan.
Lee Jihye menambahkan dengan nada frustrasi. "Apakah kalian datang kemari bukan karena tahu bahwa ada yang salah di tempat ini? Yang sedang dalam bahaya itu kami, bukan Dokja ahjussi."
Yoo Sangah yang memang tidak mengetahui situasinya segera menjawab, "Ayo tinggalkan tempat ini. Aku akan menjelaskannya kepada kalian."
Karena kekacauan itu, ada banyak monster yang keluar dari gua. Lee Jihye berbicara dengan nada merinding, "Sial, jika saja Gong Pildu ahjussi ada di sini ...."
Tentu saja situasinya akan jauh berbeda jika Gong Pildu ada di sini. Stigma Armed Fortress Gong Pildu sangat berguna untuk melawan pasukan dalam jumlah besar dan begitu cocok untuk membantai banyak monster.
Namun, mereka sudah terpisah dari Gong Pildu di lantai pertama Dark Castle dan kini tidak ada yang tahu di mana pria paruh baya itu.
Yoo Joonghyuk adalah orang yang membuat lega para anggota party. Dalam hal kekuatan, dia jauh lebih kuat daripada Gong Pildu atau Kim Dokja. Dia memiliki kekuatan yang cukup untuk menghancurkan sebuah gunung dengan tangan kosong.
Yoo Joonghyuk memukul monster yang masuk menggunakan Hundred Steps Godly Fists dan berkata, "Pertarungan di sini tidak menguntungkan. Ayo keluar lewat langit-langit."
Yoo Joonghyuk mencari metode melarikan diri tercepat dan membuka jalan dari kerumunan monster. Kemampuannya untuk membuka jalan tanpa mengeluarkan konsumsi kekuatan sihir yang signifikan nyaris bisa disamakan dengan tank manusia. Tidak, bahkan tank sungguhan tidak akan sekuat itu. Yoo Sangah bertanya, "Bisakah kita melarikan diri?"
"Aku akan membuat beberapa celah, jadi berusahalah untuk keluar."
Setelah mengatakan itu, Yoo Joonghyuk melesat ke udara. Itu adalah Air Steps yang hanya bisa digunakan oleh returnee terkuat di Dunia Murim. Dia membuat sebuah menara menggunakan mayat para monster untuk dijadikan pijakan para anggota party.
Kemudian dia segera melewati langit-langit dan memukul sesuatu untuk membuat platform.
Biasanya dia tidak akan melakukan hal semacam ini untuk para anggota party. Namun, Yoo Joonghyuk dalam regresi ini berbeda. Yoo Joonghyuk sendiri tidak tahu apa yang membuatnya berubah. Kemudian dia mendengar sebuah suara di telinganya.
[Ini adalah situasi yang sangat tidak terduga. Kau adalah 'Inkarnasi Yoo Joonghyuk?']
Itu adalah suara Reinheit. Lee Jihye yang sedang berlari ke langit-langit merasa takjub. "Apa dia belum mati?"
Yah, wajar saja.
Makhluk terkuat kedua di Dark Castle tidak akan mati hanya karena tertimpa beberapa batu. Yoo Joonghyuk tidak membalas ucapan Reinheit. Dia hanya menunggu anggota party yang tersisa di ujung tangga mayat yang ia buat. Lee Jihye, Lee Hyunsung, dan Yoo Sangah naik terlebih dahulu. Diikuti oleh Lee Gilyoung dan Shin Yoosung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Pandang Pembaca Maha Tahu [Volume 1]
FantasíaTerjemahan Bahasa Indonesia dari Novel Omniscient Reader's Viewpoint Volume 1 (Chapter 1-188) karya Singshong Kim Dokja hanyalah pekerja kantoran biasa yang memiliki hobi membaca web novel favoritnya, 'Three Ways to Survive in the Ruined World'. Nam...