Saat ini Bihyung sedang berada di Biro Cabang Administrasi Seoul.
Tidak lama lagi, skenario pembebasan Seoul Dome akan dimulai. Karena hal tersebut, seluruh dokkaebi sibuk mencoba menyelesaikan skenario.
Bihyung berjalan melewati aula biro dan melihat dokkaebi tingkat rendah pemula yang sedang mengikuti seorang instruktur.
Dokkaebi yang baru lahir. Mereka menerima pendidikan dasar di pusat pendidikan cabang, ditugaskan untuk mengurus channel mereka sendiri dan dilahirkan kembali sebagai streamer.
"Jangan ragu untuk ikut campur jika minat dan ketertarikan konstelasi menurun. Kalian tidak bisa ikut campur secara langsung dalam skenario utama, jadi gunakanlah sub-skenario untuk memperparah konflik antar karakter ataupun menciptakan situasi berbahaya."
"Jangan menciptakan situasi yang membuat konstelasi merasa terganggu oleh konflik karakter. Orang baik adalah orang baik, orang jahat adalah orang jahat. Pastikan semuanya sudah dikelompokkan dengan jelas. Dengan cara ini, konstelasi dapat menentukan objek kemarahan mereka dengan mudah."
"Selalu dorong setiap inkarnasi agar terlibat dalam sebuah event. Namun, tetap awasi inkarnasi utama dan buat event itu berjalan di sekitarnya. Juga sebaiknya jangan membuat situasi itu terlihat dibuat-buat."
Instruktur terus berbicara dan para dokkaebi tingkat rendah sibuk mencatat penjelasannya.
Dulu Bihyung juga pernah menjadi salah satu dari sekelompok dokkaebi pemula seperti mereka. Dia belajar mengenai bagaimana cara mengurus jalannya skenario, lalu cara tersenyum dan berbicara. Sebenarnya itu agak aneh dan klise. Dokkaebi dituntut untuk menjadi streamer yang tidak akan terpengaruh oleh perkembangan skenario.
"Apakah kau sedang mengingat masa lalu?"
Bihyung berbalik dan melihat dokkaebi Baram, kepala cabang Seoul. Bihyung yang merasa gugup sontak mengubah ekspresinya.
Baram mengusap janggutnya dan beralih menatap sekelompok dokkaebi kelas rendah itu. "Ini pemandangan yang mengerikan. Meski terdengar terlalu memihak konstelasi, tetapi ini adalah sesuatu yang harus dipelajari dari pendidikan formal para dokkaebi."
"Kurasa dokkaebi tingkat lanjut seperti Anda sedikit tidak pantas untuk mengatakan kalimat semacam itu."
'Kaulah yang membuat panduan itu.' Bihyung menelan ludahnya saat memikirkannya.
Baram tertawa getir. "Mau bagaimana lagi. Skenario yang seperti itu selalu disukai."
"Mungkin ada pengecualian."
"Seharusnya ada. Namun, 'pengecualian' itu hanya bisa dilakukan jika skenario yang biasa justru dicerca secara terbuka."
Beberapa dokkaebi tingkat rendah berkumpul di depan layar dan menonton skenario yang terjadi di Seoul Dome. Di layar itu, kisah-kisah tentang inkarnasi milik channel terbesar yang ada di Seoul Dome sedang diputar. Wajah Bihyung menjadi agak panas.
-Kalau begitu, aku terpaksa harus membunuhmu.
-Yoo Joonghyuk-ssi! Tidak!
Yoo Joonghyuk dan Lee Sookyung saling berhadapan di lantai dua Dark Castle.
-Sialan, kenapa ■■ dan ■■■ tidak keluar?
-Itu akan keluar. Hanya saja, aku tidak tahu kapan hal itu akan terjadi.
Di sisi lain, Kim Dokja dan Han Sooyoung sedang mendiskusikan sebuah cerita yang tak mereka ketahui di dalam Mechanical Gateway Array Method.
Kemudian Bihyung tenggelam dalam pikirannya sendiri. 'Aku sudah memperingatkan dia untuk tidak mengatakan informasi yang akan difilter, sialan.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Pandang Pembaca Maha Tahu [Volume 1]
FantasyTerjemahan Bahasa Indonesia dari Novel Omniscient Reader's Viewpoint Volume 1 (Chapter 1-188) karya Singshong Kim Dokja hanyalah pekerja kantoran biasa yang memiliki hobi membaca web novel favoritnya, 'Three Ways to Survive in the Ruined World'. Nam...