Pagi pagi sekali Rara dan mamanya bangun untuk menyiapkan barang barang yang akan dibawanya kekota, mereka mengemas pakaian dan beberapa makanan ringan untuk camilan diperjalanan.
Tidak lama Adi sampai di kediaman Adhitama untuk menjemput Rara dan Sarah.
"Rara!!, om Adi sudah sampai, kamu udah siap belum..." Teriak Sarah memanggil Rara.
"Iya mah, Rara sudah siap." Ucap Rara keluar dari kamarnya dengan pakaian yang rapi dan terlihat sangat cantik denganl rambutnya yang diikat.
Mereka bertiga naik ke mobil Adi dan segera menuju kota Oliver, dimana Adi dan Novia tinggal.
Ditengah perjalanan Adi tiba tiba memanggil Rara dan bertanya.
"Kenara, sekarang kamu kelas berapa?." Tanya Adi sambil melihat Rara yang duduk dibelakangnya lewat cermin kecil.
"Rara baru kelas 10 om." Jawab Rara sambil tersenyum ke arah cermin.
"Kamu di desa sekolah dimana?." Tanya Adi.
" Di SMP Nusantara, lokasinya gak jauh dari rumah om." Jawab Rara.
Adi mengangguk dan kembali fokus ke jalan.
Setelah beberapa jam menempuh perjalanan ke kota Oliver, akhirnya mereka pun sampai di rumah kediaman Argantara.
Saat mereka hendak masuk ke dalam rumah, mereka disambut oleh Novia di depan pintu dengan senyumnya yang tulus.
Saat Rara memasuki rumah kediaman Argantara dia terkejut melihat rumah yang begitu luas dan mewah, banyak foto keluarga yang dipajang, dan juga vas bunga yang terlihat sangat antik.
Rara dan sarah dipersilahkan duduk di sofa, tak lama kemudian bibi datang dari dapur membawa 4 cangkir coklat panas karena cuacanya sedang dingin.
Sarah, Novia, dan Adi membahas hari pertunangan putri Sarah dan putra Novia, Rara hanya terdiam dan mendengarkan percakapan mereka. Hingga akhirnya mereka memutuskan akan mengadakan acara pertunangan sehari sebelum ulang tahun putra Novia.
Novia pun memanggil Gilang yang sedang berada di kamarnya, entah apa yang sedang Gilang lakukan di kamarnya.
" Gilang turunlah, ada seseorang yang mau mama kenalkan ke kamu!." Teriak Novia memanggil putranya.
"Hah kenalin ke aku? Siapa ?". Gilang bergumam di dalam hati.
Setelah teriakan Novia Gilang turun dan menemui mamanya di ruang tamu, Gilang yang sangat tampan dengan postur tubuh yang ideal dan terlihat gagah.
Saat menuruni anak tangga Gilang melihat ada seorang gadis yang duduk bersebrangan dengan mamanya.
Gilang menghampiri mamanya dan duduk disampingnya dengan tenang dan menatap Rara tajam.
"Gilang kenalin ini Kenara calon tunanganmu. Rara ini Gilang putra tante" Ucap Novia memperkenalkan.
Gilang yang sedang menatap Rara dengan tajam tapi tidak ada tatapan balasan dari Rara. Gilang pun mendengar ucapan mamanya dan langsung menoleh ke arah mamanya.
"Apa!!...Mama mau jodohin aku?, tapi mama gak bilang dulu sama Gilang." Ucap Gilang terkejut dengan perkataan mamanya.
" Mama sudah bilang semalam denganmu tapi kamu tidak mendengarkan mama, kamu malah sibuk sendiri." Sahut Novia.
"Mah, Gilang sibuk itu juga demi sekolah dan buat bahagiain mama dan papa." Jawab Gilang.
"Udah, mama ga mau tau, pokoknya mama udah bilang semalem sama kamu, tapi kamu yang gak memperhatikan." Ucap Novia tidak mau dilawan.
"Mah, Gilang kan semalem belajar, jadi Gilang ga memperhatikan mama, karena kan Gilang besok ada ulangan makanya Gilang belajar mah!" Sahut Gilang.
Rara mendengar perdebatan Gilang dan Novia, dia pun menatap mereka berdua yang sedang berdebat.
Melihat perdebatan antara Gilang dan Novia Rara tersenyum tipis. Gilang tanpa sengaja melihat Rara tersenyum tipis dia langsung tersenyum ke arah Rara,.
Rara menyadarinya dan langsung buang muka ke arah lain walaupun di dalam hati Rara ia sangat terpesona akan ketampanan Gilang.
Adi melihat kejadian itu, dan langsung menggombali Rara dan Gilang.
"Cieee cieee, ada yang salting nih!" Ucap Adi menggoda.
Sarah menahan tawa melihat Rara dan Gilang yang di gombali oleh Adi.
"Apaan sih pah! Jangan gitu dong." Ucap Gilang menatap Adi.
"Iya deh iya," sahut Adi sambil mengangkat kedua tangannya.
"Kalian itu dari kecil ga pernah berubah, selalu aja malu malu. Biar nantinya kalian ga canggung kalian ngobrol dulu aja di balkon kamar Gilang ya!" Ucap
Novia.
"Iya bener kata Tante Novia sana kamu ngobrol berdua sama Gilang." Perintah Sarah pada Rara.
Gilang mengangguk berdiri dan menghampiri Rara. Gilang mengulurkan tangannya mengajak Rara ke balkon kamarnya, tetapi Rara menggelengkan kepalanya dan hanya menatap Gilang.
Rara terkejut dengan respon Gilang yang langsung mengulurkan tangannya untuk mengadandeng Rara seketika jantung Rara berdegup sangat kencang karena baru pertama kali ia sedekat ini dengan laki laki, dan Rara hanya diam mematung
"Kenapa Ra?" Tanya Sarah melihat Rara menolak ajakan Gilang.
"Gapapa mah!" Sahut Rara dan menunduk.
Gilang yang masih mengulurkan tangannya langsung menariknya. Kemudian bibi datang menghampiri mereka semua ke ruang tamu karena makan siang sudah siap.
"Tuan, nyonya. Makan siang sudah siap." Ucap bibi.
Novia mengangguk dan mengikuti bibi ke dapur untuk mengambil buah buahan di kulkas lalu diletakkannya di meja makan.
"Ayo makan dulu, karena makanannya sudah siap." Ajak Novia.
Mereka semua duduk di ruang makan dan makan bersama. Rara makan dengan kepala menunduk dan tidak menatap depan, dia hanya menatap makanannya.
Gilang yang duduk di depan Rara, memperhatikannya diam diam dan sesekali melirik Rara yang terlihat sangat malu dan canggung.
" Gilang! Kamu belum punya pacar kan?" Tanya Sarah.
"Gilang ga punya pacar Tan, Gilang ga tertarik buat pacaran." Sahut Gilang.
"Sarah, Gilang dari awal sekolah memang ga pernah tertarik dengan perempuan yang gak dia kenal." Jelas Novia.
"Gilang cuma tertarik dengan orang yang bisa luluhin hati Gilang dengan Gilang hanya menatapnya Tan!" Ucap Gilang sangat percaya diri.
Ya tentu saja Gilang akan percaya diri, karena saat di sekolah Gilang sangat populer, dan banyak yang mendekati Gilang karena ketampanannya dan Gilang juga belum pernah pacaran.
Siapa juga yang ga mau sama Gilang yang gantengnya minta ampun.
"Semoga kamu menerima perjodohan kamu sama Rara ya, Gilang. Tante berharap kamu bisa jadi yang terbaik buat Gilang dan menjadi sumber kebahagiaan buat Rara." Ucap Sarah penuh harap.
"Jadi Galang sama Rara tunangan sekarang Tan?." Ucap Gilang bertanya akan kebenarannya.
"Iya Lang, mulai sekarang Rara adalah calon tunangan mu jadi kamu harus selalu melindungi rara yha jangan sampai Rara kenapa kenapa, Tante serahin Rara ke kamu jagain dia baik baik" jawab Sarah sambil tersenyum.
"Baiklah Tan, Gilang akan selalu jagain Rara di keadaan apapun Tante gausah khawatir Gilang gak akan kecewain Tante!!" Ucap Galang dengan percaya diri sambil melirik Rara.
"Pintar sekali anak papa sudah berani mengambil keputusan dan tanggung jawab, yaudah Gilang habiskan makanan nanti keburu dingin " ucap Adi memuji Gilang.
"Iya pah" jawab Gilang sambil menghabiskan makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Jodoh ( SELESAI )
Romanceseorang pasangan yang dijodohkan dengan orang tua mereka tapi takdir berkata lain