Esok harinya Rara bangun dan melihat ibunya Linda yaitu Ina di dapur.
" Tante lagi apa?" Tanya Rara menuju ke dapur.
" Tante lagi masak buat sarapan." Jawab Ina menoleh.
Ina adalah nama ibunya linda
" Kenapa Tante repot repot, Rara bisa masak sarapan sendiri kok." Sahut Rara.
" Gapapa kok Ra! Sekalian aja, Tante dan Linda juga belum sarapan, jadi sekalian kita sarapan bareng bareng." Ucap Ina lembut.
Rara mengangguk, ia menghampiri ibunya Linda yang sedang menggoreng telur.
" Biar Rara aja Tan. Tante istirahat aja, Tante kan udah beresin rumah seharian kemarin, sekarang Rara udah mendingan jadi biar Rara aja yang lanjutin Tan!" Jelas Rara menawarkan bantuan.
" Ya sudah kalo begitu, kamu yang lanjutin Tante akan siapin meja dan panggil Linda." Sahut Ina.
Rara mengangguk, ia melanjutkan masaknya, saat ibunya Linda memanggil Linda ke kamar, Gilang terbangun dan melihatku memasak.
Gilang menghampiri ku, berdiri di sampingku dan menatapku intens.
" Ngapain Lo liatin gue kek gitu? Ada yang salah sama wajah gue?" Tanya Rara, karena Gilang menatapnya seperti melihat sesuatu di muka Rara.
" Lo cantik banget Ra! Makanya gue liatin Lo kek gini!" Jawab Gilang.
Rara menggelengkan kepalanya pelan. Saat dia menuangkan telurnya ke piring ibunya Linda dan Linda datang ke ruang makan.
Ina melihat Gilang yang berjalan di belakang Rara dan terus menatap Rara.
" Loh, Ra! Laki laki itu siapa? Kapan dia sampai? Dia temanmu?" Tanya Ina pada Rara.
" Buk, ini Gilang, calon tunangan Rara yang dijodohin sama almarhumah Tante Sarah!" Jawab Linda berdiri di sampingku dan menunjuk Gilang.
" Calon tunangan?" Tanya Ina terkejut.
" Iya Tan, tolong jangan kasih tau siapa siapa, Rara ga mau hal ini sampe bocor kemana mana!" Ucap Rara.
" Baiklah Ra! Jika itu mau kamu, Tante ga akan bocorin hal ini, kamu tenang aja percaya sama Tante!" Ucap Ina.
Mereka semua pun makan bersama dengan tenang dan damai, tetapi bagi Rara hal itu masih terasa sepi.
****
Novia sudah sampai di bandara kota Oliver, dan dia sudah di jemput oleh sopirnya.
Novia masuk ke mobil dan menyuruh sopirnya untuk langsung ke desa tempat tinggal Rara.
Sampai di sana, Novia mengetuk pintu dan Rara membuka pintu itu dari dalam.
" Tante Novia!" Ucap Rara melihat Novia di depan rumahnya.
Novia langsung memeluk Rara dengan erat, dan menetaskan air matanya.
" Rara! Kamu ga apa apa kan?" Tanya Novia khawatir.
" Aku gapapa kok Tan!" Jawab Rara.
Rara mempersilahkan Tante Novia masuk dan mereka duduk di kursi dari bambu di ruang tamu.
Rara pun pergi ke dapur untuk membuatkan minum untuk Novia, dan Rara juga membawa beberapa camilan yang masih ada.
" Katanya Tante di luar negri, kok sekarang malah di sini?" Tanya Rara meletakkan gelas berisi teh hangat di meja.
" Tante denger kabar dari Gilang kalo mama kamu ga ada. Jadi Tante cepat cepat ke sini, Tante khawatir sama keadaan kamu, karena gilang di telfon juga susah." Jelas Novia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Jodoh ( SELESAI )
Romanceseorang pasangan yang dijodohkan dengan orang tua mereka tapi takdir berkata lain