Hari Pendaftaran

3 0 0
                                    

Di tengah malam rara yang sedang tertidur di kamar terbangun dan melihat Novia dan bibi tidur di samping nya sembari menemaninya.

Karena Rara haus ia pun keluar kamar dengan tubuh yang lemas dan pergi ke dapur untuk mengambil minum. Saat Rara membuka pintu kamar Gilang tidak sengaja mendengar suara pintu terbuka karena saat itu Gilang belum tidur.

Gilang pun mengecek keluar kamar dan melihat Rara menjauh dari kamar sedang menuruni tangga.

" Mau ke mana dia, gue ikutin dah!" Gumam Gilang.

Gilang pun mengikuti Rara sampai ke dapur dia melihat Rara mengambil minum di kulkas langsung dia mencegahnya.

" Eh mau ngapain lo di sini?" Tanya Gilang sambil memegang pergelangan tangan Rara mencegahnya meminum air es.

" Mau minum lah mau apa lagi?" Lirih Rara pelan.

" Lo kan lagi sakit jangan minum es lah.". Peringat Gilang.

" Gue mau minum dan nggak ada minum di kamar, terus gue suruh minum apa?". Ucap Rara pelan dan lirih.

" Jangan minum es lo duduk biar gue buatin coklat panas." Ucap Gilang menyuruh Rara duduk di kursi ruang makan.

" Ya udah buruan ya gue masih lemes nih mau lanjut tidur juga." Ucap Rara pelan dan pergi menuju ke kursi ruang makan menunggu Gilang.

Setelah beberapa menit kemudian Gilang selesai membuat coklat panasnya dan memberikannya pada Rara yang tengah duduk di ruang makan.

" Nih Ra, coklat panas spesial dari gue." Ucap Gilang membanggakan diri.

" Dih, alay Lo." Ucap Rara tersenyum tipis.

Disisi lain Novia yang haus terbangun pada malam itu, saat ia melihat sekeliling, Rara sudah tidak berada di kasurnya.

Novia pun panik dan membangunkan bibi, lalu mereka pergi mencari Rara.

" Bi, ini Rara kemana sih." Ucap Novia panik.

" Nyonya jangan panik, pasti non Rara baik baik aja." Ucap bibi menenangkan Novia.

Mereka berdua turun ke bawah dan mencari Rara di ruang tamu, saat melihat sekeliling, Novia melihat lampu dapur yang menyala ia pun pergi ke dapur.

Dengan langkah pelan dan hati hati, Novia mengendap endap. Dia pun melihat Rara dan Gilang yang sedang duduk berdua.

Novia pun masuk dan menyapa mereka berdua.

" Rara, ternyata kamu disini." Ucap Novia menghampiri mereka.

" Tante." Ucap Rara menatap Novia.

" Badan kamu udah enakan Ra?" Tanya Novia.

" Badan Rara masih lemes dikit Tan." Jawab Rara.

" Kamu kok bisa sampai sini? Di bangunin Gilang ya?" Ucap Novia menatap Gilang dan Rara bergantian.

" Enggak mah, enak aja nuduh Gilang bangunin Rara." Ucap Gilang.

" Bener..?" Tatap Novia pada putranya.

" Iya mah, tanya aja sama Rara kalo gak percaya." Ucap Gilang kemudian dia menatap Rara.

" Iya Tan, Gilang bener kok! Tadi Rara kebangun mau minum tapi di kamar ga ada minum, jadi Rara ke dapur tapi Gilang ngikutin Rara." Jelas Rara.

" Gue ngikutin Lo karena gue khawatir sama Lo, takutnya Lo kenapa Napa." Ucap Gilang.

Rara dan Gilang saling tatap dan tersenyum bersamaan. Novia pun ikut tersenyum melihat mereka berdua yang sangat dekat.

****

Bukan Jodoh  ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang