Tragedi Penculikan

2 0 0
                                    

Bel pulang sekolah telah berbunyi semua siswa berbondong-bondong pergi meninggalkan sekolah sedangkan Rara masih di dalam kelas menunggu sekolah sepi untuk pulang.

Rara sedang terdiam dan melamun di dalam kelas tiba-tiba teleponnya berdering, sebelum mengangkat teleponnya ia melihat nama yang tertera di sana adalah nama Gilang.

Rara pun mengangkatnya lalu bertanya kenapa Gilang menelfonnya.

" Ngapain telfon gue?" Tanya Rara jutek.

" Buruan keluar, udah sepi mau sampe kapan di dalem besok hari tunangan kita jangan diem aja Lo." Ucap Gilang

" Gue mau pulang sendiri, Lo pulang duluan aja gapapa." Ucap Rara.

" Ra, Lo itu tanggung jawab gue, gue harus jagain lo, kalo lo ga pulang bareng gue yang ada gue dimarahin mama." Ucap Gilang.

" Nanti biar gue yang ngomong sama Tante Novia." Ucap Rara dan langsung menutup telfonnya.

Saat Gilang menelfon Rara lagi, Rara tidak mengangkatnya sama sekali. Gilang pun pulang ke rumah sendiri.

Sampai di sekolah Gilang terkejut karena rumahnya sudah dihias dan sudah megah seperti yang sudah orang tuanya rencanakan untuk hari pertunangannya.

Saat sedang melihat seluruh dekorasi di seluruh rumahnya yang berwarna putih bercampur dengan warna emas dan perak yang menarik pandangan, Novia dan Adi menyapa lalu memeluk Gilang dengan senang.

" Cie yang mau tunangan, udah siap belum nih." Ucap Adi menggoda Gilang.

" Ya pasti udah siap dong pah kan ceweknya aja cantik pintar baik pokoknya lengkap deh gimana Gilang nggak siap kalau ceweknya aja sesempurna Rara." Ucap Novia senang.

" Bener juga tuh ma." Ucap Adi membalas.

" Eh ngomong-ngomong Rara di mana dia nggak pulang bareng kamu Lang?" Tanya Novia.

" Rara bilang dia mau pulang sendiri tadi, udah Gilang telepon berkali-kali tapi nggak diangkat sama dia." Ucap Gilang.

" Ya sudah nggak apa-apa nanti kalau udah hampir malam, dia belum pulang atau nggak sampai rumah baru kamu cari dia." Ucap Novia.

" Iya mah." Sahut Gilang.

" Ya udah sekarang kamu masuk kamar ke rumah dia udah mama siapin baju di kamar kamu buat kamu pakai malam ini." Ucap Novia.

" Malam ini apa kalau ada apa mah? bukannya tunangannya besok ya." Katanya Gilang bingung.

" Cuma acara pembukaan, yang diundang juga cuma keluarga dan kerabat dekat aja, besok baru acara resminya." Jelas Novia.

" Oke deh, terserah mama. Gilang mau mandi dulu." Ucap Gilang lalu pergi ke kamarnya untuk mandi.

****

Disisi lain,

Rara sedang melamun dan melihat ke arah luar jendela kelasnya, tiba tiba ada notifikasi dari Gilang yang menyuruhnya cepat pulang.

Rara pun menghela nafas panjang dan segera pulang, agar orang rumah tidak khawatir.

Saat berjalan kaki dan belum jauh dari sekolah, ada mobil yang melaju ke arah Rara, dengan cepat Rara menghindar agar tidak tertabrak.

Saat Rara bangun dari jatuhnya, dua orang laki laki keluar dari mobil dan menghampirinya. Mereka adalah Danang dan Rendi, mereka satu geng yang bermusuhan dengan Gilang

" Siapa kalian?" Tanya Rara mulai panik.

" Bawa dia!!" Ucap Danang pada Rendi temannya.

Kemudian Rendi memegangi Rara dengan erat, sedangkan Dcanang membungkam mulut dan hidung Rara dengan sapu tangan yang sudah diberi obat bius.

Bukan Jodoh  ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang