Pernikahan Gilang

2 0 0
                                    

Joy kembali dari kamar mandi dan melihat Gilang duduk sendirian.

"Sayang, dimana ibu itu?" Tanya Joy.

"Eh, udah pergi tadi." Ucap Gilang sambil memasukan kalung yang diberikan ibu tadi.

"Ya udah, yuk pulang udah sore ini." Ajak Joy.

Mereka berdua pun pulang ke rumah.

****

Disisi lain, Rara hanya diam di dalam kamarnya menatap jendela. Namun, Linda mengejutkannya dari belakang.

"Oii." Ucap Linda memegang pundak Rara."

"Elu, ngagetin aja." Ucap Rara.

"Haha lagian ngapain si, ngelamun ga jelas begitu?" Tanya Linda.

"Gue cuma kepikiran sama ucapan Tante Novia tadi." Ucap Rara.

"Emang dia bilang apa?" Tanya Linda.

"Apa Tante Novia bakal menikahkan Gilang sama Joy?" Gumam Rara.

" Lo mikirin itu?" Tanya Linda.

" Gue kepikiran aja." Ucap Rara.

" Kalo Gilang mau dinikahin sama Joy ya biar lah, lagian diakan udah nyaman sama Joy." Ucap Linda.

" Tapi gue masih ga terima Lin." Sahut Rara.

" Ga terima gimana? Jelas jelas dia ngelakuin itu." Tegas Linda.

" Dah ga usah pikirin mending kita makan." Lanjut Linda.

Mereka berdua menuju ke dapur untuk membuat makan malam, tiba tiba terdengar suara pintu diketuk.

" Siapa Ra malem malem gini?" Tanya Linda.

" Mana gue tau, buka aja belom." Sahut Rara.

" Ya udah si buka aja siapa tau ada tamu." Ucap Linda.

Rara pun membuka pintu sedangkan Linda pergi ke dapur menyiapkan bahan makanan.

Saat Rara membukakan pintu ternyata....

" Avin?" Ucap Rara terkejut.

Avin pun langsung jatuh pingsan ke pelukan Rara begitu pintu dibuka.

" Eh, Vin, Avin, bangun." Ucap Rara mencoba membangunkan Avin.

" Siapa Ra?" Tanya Linda berjalan ke arah pintu.

" Lin bantuin gue." Ucap Rara.

" Loh, itu kan Avin. Kok sampe sini?" Tanya Linda heran.

" Dah pikir nanti, bawa dia dulu ke dalem." Ucap Rara.

Mereka pun menuntun Avin masuk ke dalam dan membaringkannya di sofa.

" Kok bau alkohol ya Ra?" Ucap Linda.

" Jangan jangan Avin mabuk." Ucap Rara.

" Coba deh cium bau nafasnya." Ucap Linda.

" Ogah." Ucap Rara menolak langsung.

" Cepetan Ra, kalo sampe dia beneran mabuk kita dalam bahaya." Ucap Linda.

" Bahaya gimana? Ga mungkin kan orang mabuk mau bunuh kita." Sahut Rara.

" Iya sii."

Avin pun sadar dari pingsannya namun, dalam keadaan masih mabuk. Linda membantu Avin duduk sementara Rara mengambil air.

" Nih Vin minum dulu." Ucap Rara memberikan gelas berisi air, namun Avin menolak.

" Gimana nih Lin?" Tanya Rara.

Bukan Jodoh  ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang