Demam

4 0 0
                                    

Saat di perjalanan pulang Gilang khawatir dengan keadaan Rara , dia melihat wajah Rara melalui kaca spion ,Rara terlihat pucat dan lemas.

" Ra, Lo kenapa? Muka lo pucet banget." Ucap Gilang.

" gue gapapa kok." Sahut Rara menahan pusing.

" Beneran?" Tanya Gilang memastikan.

" Iya, udah Lo fokus nyetir aja!" Ucap Rara.

Gilang mengangguk dan melajukan motornya. Sampai di rumah Gilang membantu Rara turun dari motornya dan menuntunnya masuk.

Saat Gilang memegang tangan Rara, rasanya panas dan Rara terlihat lesu.

" Ra, badan Lo panas." Ucap Gilang.

Gilang mendudukkan Rara di sofa ruang tamu. Gilang langsung ke dapur dan membuat teh hangat untuk Rara.

" Gue buatin teh anget dulu." Ucap Gilang segera ke dapur.

Gilang menuju ke dapur dan membuatkan teh hangat untuk Rara secepat mungkin. Kemudian setelah selesai Gilang menemui Rara di ruang tamu.

" Nih Ra, minum dulu." Ucap Gilang memberikan segelas teh hangat.

" Iya, makasih." Ucap Rara menerima gelas itu dan meminumnya.

Gilang mengulurkan tangannya memegang kening Rara.

" Ra, Lo badannya panas, gue panggil nyokap gue ya, soalnya gue ga ngerti caranya ngurus orang sakit." Ucap Gilang.

" Ga usah, gue gapapa." Ucap Rara.

" Tapi, itu muka lo pucet, badan Lo juga panas Ra!" Ucap Gilang.

" Gapapa nanti juga sembuh. Gue ga mau ngrepotin kalian." Ucap Rara terus menolak.

" Ya udah, lo istirahat di kamar. Ayo, biar gue bantu." Ucap Gilang.

Rara mengangguk dan Gilang menuntun Rara ke kamar. Saat sampai di kamar Gilang menawarkan makan pada Rara, karena hari sudah siang.

'' Ra, Lo makan siang ya, biar gue masakin sesuatu."Ucap Gilang khawatir.

" Emang Lo bisa masak?" Tanya Rara ragu.

" Bisa, dulu pernah diajarin sama nyokap gue." Jawab Gilang.

" Ini kan belom jam makan siang Lang! " Jawab Rara.

" Gue buatin makan siang dulu buat Lo, karena kalo jam segini bibi belom masak." Tegas Gilang.

"Gak udah gapapa kok lang" Ucap.

"Dah diem yaudah ngelak mau gamau lo harus harus makan!" Ucap Gilang.

"Iya deh iya" Ucap Rara.

Gilang pun pergi ke dapur untuk membuat makanan untuk Rara dengan terburu buru.

Tak lama kemudian Gilang pun masuk ke kamar Rara sambil membawa makanan untuk Rara.

"Ra.., sekarang makan dulu ya sini gue suapin." Ucap Gilang penuh perhatian.

"Gue bisa makan sendiri kali." Bantah Rara.

"Udah nurut aja bukak mulut lo akk!!! " Ucap Gilang memaksa rara makan"

Akhirnya Rara pun makan dengan Gilang yang menyuapinya. Gilang dan Rara saling pandang dan mereka tersenyum.

" Ra, Lo sekarang istirahat ya, kalo butuh sesuatu panggil gue atau bibi." Ucap Gilang lalu pergi meninggalkan kamar Rara.

Rara pun tertidur dengan menahan pusing di kepalanya.

Di sisi lain, Gilang mencari Novia untuk memberi tahu kondisi Rara yang panas.

Bukan Jodoh  ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang