" Oh, masuk dulu, mama siapin makan malam." Ucap Novia.
Dalam hati Novia sangat kecewa dengan Gilang tapi saat tau Joy bersamanya, Novia akan memarahi Gilang nanti.
Rara sampai di desanya, dia pun turun dari mobil. Sebelum masuk, Rara memberikan upah pada sopir.
" Pak, ini ada sedikit rezeki buat bapak, diterima ya." Ucap Rara menyerahkan dua lembar uang seratus ribuan.
" Tidak usah non, gapapa, lagian non Rara adalah tunangannya den Gilang. Saya ga enak." Ucap pak sopir.
" Gapapa terima aja, sekalian tanda terima kasih karena udah selalu antar jemput Rara." Ucap Rara.
" Baiklah kalo non maksa, saya terima uangnya. Makasih ya non." Ucap sopir.
Sopir itu pun pergi kembali ke kediaman Argantara. Sementara Rara masuk ke dalam rumah dan meletakan barang barangnya di kamar sebelum mandi.
Setelah selesai, Rara pun pergi ke rumah Linda sebentar untuk meminjam sapu dan pel. Karena sapu di rumah Rara sudah usang dan rusak.
Tok!!
Tok!!
Tok!!
" Assalamualaikum, Linda!!" Panggil Rara mengetuk pintu.
" Siapa?" Tanya Linda membuka pintu.
" Hai!" Sapa Rara melambaikan tangannya.
" Rara? Lo kapan pulang, gue kangen sama Lo, gue rindu sama Lo. Pulang sama siapa?" Tanya Linda.
" Linda, itu siapa, nak?" Tanya Ina pada Linda.
" Mah, ini Rara." Jawab Linda.
" Rara, kamu pulang sama siapa? Ayo masuk dulu." Ajak Ina
" Makasih Tan." Ucap Rara.
Mereka pun berkumpul di ruang tamu.
" Ra, pulang sama siapa?" Tanya Linda lagi.
" Sendiri Lin." Jawab Rara.
" Loh, temen mama kamu ga ikut?" Tanya Linda.
" Engga, gue emang sengaja pulang ke sini." Ucap Rara.
" Kenapa sengaja? Bukannya Lo udah tunangan sama Gilang?" Ucap Linda.
" Iya, gue emang udah tunangan, tapi sebulan lalu, dia Deket sama cewek, kata tante Novia dia temen masa kecil Gilang. Tadi juga Gilang sama dia ditaman tapi sengaja gue ikutin."
" Tau tau, Gilang nembak cewek itu dan mereka pacaran sekarang. Bahkan tiap pagi dan pulang sekolah, Gilang selalu sama dia." Jelas Rara.
" Kamu sabar ya!! Terus kalo Lo disini sekolahnya gimana?" Tanya Linda.
" Gue berhenti sekolah!!" Ucap Rara.
" Kenapa berhenti?" Tanya ina yang baru datang dan mendengar perkataan mereka.
" Kalo Rara lanjut, Rara ga punya biaya buat sekolah, jadi kalo disini Rara mau jual kue aja kaya mama dulu. Untuk mencukupi kebutuhan harian." Ucap Rara.
" Kamu di rumah sendiri kan?" Tanya Linda.
" Iya, emang kenapa?" Tanya Rara.
" Gue nginep di rumah Lo. Dan gue juga bakal bantu biaya sekolah Lo, tapi Lo sekolah di sekolah gue.!!" Ucap Linda tersenyum.
" Hah? Kalo Lo bantu biaya sekolah gue, nanti Lo sendiri repot Lin. Gue ga mending ga sekolah daripada liat lo sengsara karena bantu gue." Jelas Rara.
" Engga Ra, sekolah gue gratis, cuma seragam beli sendiri. Dan soal buku itu disediakan sekolah!!" Ucap Linda.
" Lo sekolah dimana? Kok gratis?" Tanya Rara.
" Gue sekolah di SMA Antar Bangsa, jadi gratis sekolahnya. Jaraknya juga Deket jadi kita bisa berangkat bareng." Ucap Linda.
" Rara, kalo kamu mau, biar Tante daftarkan kamu. Dan Tante akan jadi wali kamu." Ucap Ina.
" Beneran Tan? Kalo ga nyusahin Rara mau Tan." Ucap Rara.
Linda pun bersorak sangat senang karena Rara akan sekolah di sekolahnya. Mereka pun ke rumah Rara untuk membantunya beres beres rumah dan membuat kue untuk jualan besok.
Sebelum itu Rara tidak lupa meminjam sapu dan pel pada Ina untuk membersihkan rumahnya sebelum membuat kue, dan hal ini Linda juga membantu.
****
" Gilang." Panggil Novia.
" Kenapa mah?" Tanya Gilang.
" Mama mau ngomong sama kamu!!" Ucap Novia.
" Nanti aja mah, Gilang mau nganter Joy pulang, kasian masa pacarku yang cantik ini pulang sendiri." Ucap Gilang mencubit pipi Joy.
Novia yang melihat itu memutar bola matanya malas.
" Sayang, aku mau pulang!!" Ucap Joy.
" Iya, aku anter kamu pulang ya?" Ucap Gilang.
" Iya, aku tunggu di luar ya. Tante, om, Joy pulang dulu ya!" Ucap Joy pamit.
" Iya, hati hati!" Sahut Adi.
" Bentar ya mah, nanti pas Gilang pulang, mama bisa ngomong sama Gilang." Sahut Gilang keluar.
Gilang pun mengantar Joy ke apartemennya, selama perjalanan mereka bercanda ria.
" Sayang, makasih ya udah anter aku pulang." Ucap Joy setelah sampai di depan apartemen.
" Iya sayang, kalo gitu kamu masuk ya, aku langsung pulang." Ucap Gilang.
" Hati hati." Joy pun masuk ke dalam, sementara Gilang pulang ke rumah.
Setelah beberapa menit menyetir, Gilang pun sampai dirumah dan langsung ke kamarnya.
" Gilang!!" Panggil Adi yang melihat Gilang langsung ke atas.
" Apa lagi pah, Gilang capek mau tidur." Keluh Gilang.
" Mama mau bicara sama kamu, sini!!" Ucap Novia tegas.
Gilang pun menuruti perkataan mamanya itu dan duduk di sofa.
" Kenapa mah?" Tanya Gilang menatap Novia.
" Kenapa kamu pacaran sama Joy?" Tanya Novia.
" Gilang udah suka sama Joy sejak kecil, tapi dia malah ke luar negri. Dan udah bertahun tahun ini jadi kesempatan Gilang untuk ucapin yang sebenernya ke Joy!" Jelas Gilang.
" Kamu udah tunangan Gilang, kamu dah tunangan!! Kenapa kamu pacaran?" Ucap Novia.
" Kan cuma tunangan mah, lagian sebulan lalu Rara juga pacaran sama cowok lain, dan Gilang biarin aja!!."
" Sekarang giliran Gilang yang pacaran pada sewot semua!" Ucap Gilang emosi.
" Gilang, jaga adab kamu!!" Tegas Adi.
" Rara pacaran juga sebulan mah, mama sama papa ga dikasih tau karena itu Gilang yang nyuruh Rara!!"
" Sekarang Gilang udah pastiin Joy sempurna buat Gilang mah." Ucap Gilang.
" Gilang, mama udah pilihkan gadis yang tepat buat kamu, tapi kamu malah seperti ini. Niat mama baik nak, mama cuma pengen kamu bahagia sama Rara!!" Ucap Novia.
" Bahagia dengan perjodohan yang gak Gilang harapkan? Kalo mama mau Gilang bahagia, biarkan Gilang bahagia dengan pilihan Gilang sendiri!!!" Ucap Gilang langsung pergi ke kamarnya.
" Gilang!! Joy bukan perempuan yang tepat buat kamu!!" Teriak Novia.
" Gilang tau apa yang terbaik buat Gilang sendiri! Joy, Gilang udah percaya sama dia! Mama jangan fitnah dia kalo mama ga suka ya udah. Tapi jangan sesekali ucapin itu, Joy, sempurna buat Gilang." Tegas Gilang tanpa menoleh.
" Gilang, kamu bicara sama mama kamu, mama lahirin kamu, selama ini kamu nurut sama mama kamu, jadi, sekarang dimana adab sopan santun kamu!!" Teriak Adi.
" Gilang ga ngurusin itu!! Gilang terima perjodohan mama itu terpaksa, itu semua biar mama bahagia!!" Ucap Gilang masuk ke kamar.
" Keterlaluan anak itu!!" Ucap Adi emosi.
" Sudah pah. Kita istirahat aja, besok kita ke desa." Ucap Novia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Jodoh ( SELESAI )
Romantikseorang pasangan yang dijodohkan dengan orang tua mereka tapi takdir berkata lain