Pagi menjelang, terlihat Rara sudah rapi dan sudah siap pergi ke sekolahnya karena sudah beberapa hari ijin.
Rara keluar dari kamar dengan pakaian seragam yang rapi, dia melihat Sarah yang sedang berada di dapur tengah membuat adonan kue untuk dijual.
"Mah, Rara berangkat sekolah dulu ya," ucap Rara berpamitan dengan mamanya.
"Iya, hati hati di jalan ya, kalo nyabrang liat kanan kiri." Sahut Sarah.
"Iya mah, Rara hati hati kok." Balas Rara mencium tangan Sarah dan segera ke sekolah.
Rara meninggalkan rumahnya dan pergi ke sekolah, dia sudah tidak sabar bertemu dengan sahabatnya Linda.
Rara pergi ke sekolah hanya dengan berjalan kaki karena jarak sekolah dan rumahnya tidak terlalu jauh, jadi Rara bisa jalan kaki sekaligus menikmati udara segar di pagi hari.
Sampai disekolah Rara langsung menuju kelasnya, terlihat di dalam kelas Linda sedang melamun.
Rara mendekati indah dari belakang dan menepuk pundaknya pelan.
"Lin, kok bengong, ada apa?" Tanya Rara tetapi Linda tidak menoleh.
"Gue kangen sama Rara, udah beberapa hari ini gue ga ketemu dia, moga aja dia ga lupa sama gue." Jawab Linda yang masih melamun dan tidak menyadari bahwa yang bertanya adalah Rara.
Linda menoleh ke belakang untuk tahu siapa yang menepuk pundaknya, Linda sangat terkejut melihat Rara yang sudah kembali masuk sekolah dan langsung memeluknya.
Linda sangat merindukan sahabatnya itu, sampai sampai dia hampir nangis waktu melihat Rara yang berada di depannya.
"Ra! Ini Lo beneran kan? Bukan Rara jadi jadian kan?" Ucap Linda tidak percaya.
Rara membalas pelukan Linda dengan lembut dan berkata.
"Ya iya lah ini gue, Lo pikir siapa, masa gue ada dua sih." Jawab Rara senang karena bisa melihat sahabatnya itu.
Linda melepas pelukannya dan menyuruh Rara duduk disampingnya. Rara meletakkan tasnya disamping tempat duduknya agar tidak menggangu.
"Gue ketinggalan banyak pelajaran nih, gue pinjem buku catatan Lo sama buku tugas Lo." Ucap Rara menatap Linda dengan senyum.
"Iya nanti gue pinjemin. Oh ya Lo tau ga sih, selama Lo ga masuk ada cowok yang nanyain Lo terus." Ucap Linda Mukai menggosip.
"Siapa yang nanyain gue? Bukan hantu kan!" Tanya Rara penasaran dengan perkataan Linda.
"Ya bukan lah, ya kalo hantu, dia tu anak kelas sebelah, namanya Erik. Dia nyariin Lo terus, pas gue nanya kenapa dia nyariin Lo dia bilang ada sesuatu yang harus dia bicarain sama pemandu Pramukanya." Jelas Linda panjang kali lebar.
"Emang Lo pemandu kelasnya ya kok gue ga pernah denger soal kelas yang Lo pandu Ra!" Ucap Linda.
karena Rara selalu cerita ke dia tentang semua kegiatan kepramukaannya.
"Erik? Dan gue pemandu kelas dia?" Pikir Rara.
Rara tidak pernah memandu kelas dengan murid yang bernama Erik. Karena saat dia mengabsen hadir atau tidaknya siswa selalu Rara yang manggil satu satu.
"Iya, Lo kenal sama dia?" Linda sudah mulai penasaran.
Linda menatap Rara tajam menunggu jawaban darinya.
"Gue ga kenal sama tu anak, gue juga ga pernah denger sama yang namanya Erik." Ucap Rara tidak peduli dengan orang yang mencarinya.
Linda mengangguk mengerti. Tak lama kemudian bel jam pelajaran pertama berbunyi, semua siswa mulai masuk kelas di ikuti guru di belakang mereka.
Mereka mulai pelajaran dengan tenang, dan fokus ke depan karena sedang pelajaran matematika.
****
Di kediaman Argantara. Rumah Gilang terlihat ramai karena orang tuanya akan keluar negri hari ini. Gilang turun dari kamarnya dan menemui Novia dan Adi yang sedang sibuk dengan koper mereka.
Karena ingin mengantarkan orang tuanya ke bandara Gilang ijin tidak masuk sekolah. Dan seperti biasa Gilang menyuruh Adi untuk mengijinkannya.
Novia dan Adi sudah berpakaian rapi, para pelayan membantu meletakkan barang bawaan Novia dan Adi di bagasi mobil.
" Gilang, kamu sudah siap?, kalo sudah ayo berangkat takutnya ketinggalan pesawat dan kami tidak bisa pergi!" Ucap Adi sambil merapikan jasnya.
"Sudah pah! kalo kalian ketinggalan pesawat kan kalian ga bakal pergi jadi Gilang ga akan kesepian dirumah." Ucap Gilang bercanda.
"Papa sama mama keluar negri itu untuk hal pekerjaan, ini juga demi keluarga kita, dan hari tunangan kamu Gilang." Sahut Novia masuk ke mobil.
Gilang mengangguk mengerti, sebenarnya Gilang sudah mengerti dan dia berkata seperti itu hanya untuk candaan saja.
"Gilang kamu satu mobil sama kita, jangan bawa motor sendiri, nanggung, lagian mobilnya kan masih muat untuk di isi satu orang lagi." Ucap Adi.
"Gilang maunya bawa motor sendiri pah!" Sahut Gilang.
"Ga boleh! Sekali kali kamu satu mobil dengan kami, lagi pula sudah lama juga kita gak satu mobil." Bantah Adi dengan tegas.
Gilang mengiyakan perkataan papanya dan menuruti perintahnya karena setelah ini selama beberapa bulan tidak akan ada yang memarahi nya lagi.
Mereka bertiga berangkat dan meninggalkan kediaman Argantara menuju ke bandara, Gilang duduk di kursi belakang sedangkan orang tuanya di kursi depan, lalu kursi paling belakang di isi oleh bibi dan dua pelayan lain untuk membantu memindahkan barang bawaan Novia dan Adi.
****
Bel istirahat berbunyi, semua siswa berbondong bondong menuju ke kantin Rara dan Linda juga ke kantin dan memesan makanan yang sama.
Saat Linda ingin ke kasir dia tidak lupa menanyakan makanan apa yang mau dimakan oleh Rara.
"Ra! Lo mau makan apa, kali ini biar gue yang traktir oke! Mau sama kaya gue atau yang lain biar gue pesenin sekalian." Tawar Linda pada Rara dan menatapnya yang sedang duduk di bangku.
"Samain aja kaya Lo, sekalian minumnya juga." Jawab Rara tersenyum ke arah Linda.
Linda pergi ke bagian kasir untuk memesan makanan, dan membawanya ke meja Rara lalu makan bersama.
"Makasih ya Lin. Lo emang sahabat terbaik gue." Ucap Rara setelah Linda duduk dan memberikan makanan yang dia pesan.
"Iya, sama sama! Ayo makan gue dah laper banget." Balas Linda sambil memakan makanannya.
Rara mengangguk, dan saat ingin makan suapan pertamanya Ponsel Rara bergetar menunjukan bahwa ada pesan masuk, Rara membuka ponselnya dan melihat isi pesannya.
"Semua anggota kepramukaan nanti setelah jam pelajaran sekolah selesai harap berkumpul di lapangan karena ada pengumuman untuk kegiatan selanjutnya." Itulah isi pesannya yang dikirim lewat grup kepramukaan SMA Nusantara.
"Lin! Nanti kita ga bisa pulang bareng dulu deh, soalnya gue mau kumpul sama anggota Pramuka nanti." Ucap Rara pada Linda yang sedang lahap makan.
"Iya, gapapa, Lo kumpul aja, lagian Lo kan anggota Pramuka itu kewajiban Lo." Jawab Linda santai, tersenyum dan kembali memakan makanan mereka sendiri dengan lahap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Jodoh ( SELESAI )
Romanceseorang pasangan yang dijodohkan dengan orang tua mereka tapi takdir berkata lain