6. A Good Day

904 134 59
                                    

Note: Bab ini panjang lho, hampir 2rb kata, nikmati pelan-pelan.

Jangan lupa absen ===>

***

***

"Aku tidak ingin menunggu," Sev membalas. "Aku yakin mereka ada di sana. Pengawalan sebanyak ini... " Sev menurunkan teropongnya dan menggeleng. "Tidak mungkin mereka menempatkan penjagaan seketat ini hanya untuk menjaga villa yang kosong. Kita bergerak malam ini."

"Baiklah," Franco menjawab.

"Tempatkan James di atas mobilmu dengan senapan sniper," Sev melanjutkan sambil mengamati sekeliling dari balik jendela.

"What? Oh, fuck, man," Franco mengerang. "Aku baru saja memasukkan mobil ini ke salon dan kau hendak memerintahkan seseorang naik ke atap mobilku?"

"Tidak ada gedung di sekitar sini, Frank," Sev mengedik. "Dan wagonmu yang paling tinggi. James akan memberi kita perlindungan ketika kita menyerbu masuk."

Franco mengumpat beberapa kali meski tahu ia tidak bisa menolak. Bagaimanapun juga Sev adalah seorang Black. Yang artinya, meski mereka berteman sejak lama, pria itu pada dasarnya adalah bosnya.

"Fuck!" Franco meraih ponselnya dan mengetik dengan marah untuk memberitahu perintah Sev kepada yang lain. "Fine! Sudah ku perintahkan kepada yang lain untuk bersiap"

"Good man," Sev menepuk pundak temannya.

Franco menggeleng dan mengomel tak jelas. Sambil masih mengamati ponselnya, ia kemudian bertanya, "Anyway, siapa wanita bernama Evie yang tadi kau minta filenya itu? Apakah ia ada sangkut pautnya dengan ini semua? Ia bekerja di Little Dove juga, bukan?"

Sev menggeleng. "Tidak. Ia hanya seseorang yang kutemui di toko buku minggu lalu."

"Kau ke toko buku?" Kepala Franco langsung berputar. "Damn... Wanita itu pastilah istimewa hingga membuat Savage Black menjejakkan kakinya ke dalam toko buku. Jadi, kemana kau mengajaknya pergi malam ini?"

Sev menggaruk rahangnya tanpa membalas, yang membuat Franco menaikkan satu alis.

"Tunggu, jangan katakan kau belum menghubunginya?" Franco menebak.

"Aku memang belum menghubunginya."

"Why?"

"Apa maksudmu why? Hari sudah malam. Dan ia mungkin bekerja. Aku tidak ingin mengganggu."

Franco tergelak dan Sev bisa merasakan wajahnya memanas.

"Shit, Sev," Franco berkomentar. "Sejak kapan kau peduli akan pendapat seorang wanita. Aku melihatmu meminta nomor telepon wanita lain bahkan ketika sedang menggandeng wanita lain. Sekarang kau mengatakan kau gugup?"

"Aku tidak gugup," Sev membalas cepat. "Aku hanya... menunggu waktu yang tepat!"

"Oh, kau jelas-jelas gugup," Franco membalas sambil tergelak. "Dan aku jelas-jelas akan memberitahukan hal ini pada kakakmu."

"You will not tell him shit!" Sev berkata sambil menunjuk ke arah temannya.

Sev melotot ketika temannya tidak menjawab. "Aku tidak main-main, man. Aku akan membunuhmu jika kau melakukannya."

"Okay... okay...." Franco langsung menaikkan tangannya ke atas sambil nyengir. Yang memberitahu Sev bahwa pria itu akan memberitahu Zade begitu ia keluar dari mobil.

Merasa percuma, Sev menggeram dan menendang pintu mobil Franco terbuka.

"Katakan pada yang lain untuk bersiap. Kita menyerang lima menit lagi," Sev berkata sebelum membanting pintu menutup.

Savage [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang