Sev memelintir tangkai bunga mawar yang ada di tangannya. Ia sudah mencabuti durinya hingga tidak ada yang bersisa, meninggalkan tangkai dan kelopaknya yang sedang dalam proses mekar. Sama seperti Evienya. Muda dan indah.
"Tidak ada yang bisa kau lakukan," suara Franco yang terdengar melalui telepon yang ada di tangan mengembalikan perhatiannya pada percakapan. "Kau tidak bisa merubah apa yang terjadi, man. Gadis itu sudah menentukan pilihannya ketika ia menggoreskan pisau itu ke pergelangan tangan. Apa mau dikata."
Sev meletakkan mawar yang dipegangnya ke atas meja, di sebelah topeng Venetian yang hendak dipakainya ke pesta, sebelum kembali bersandar pada counter dapur. Ia bersyukur memiliki Franco. Sungguh. Sebagai teman dan juga tangan kanannya.
Dalam pekerjaannya, tidak banyak orang yang bisa dipercaya, tapi Franco sudah terbukti selalu ada bahkan sejak mereka berdua masih duduk di bangku SD. Ayah Franco bercerai dengan istrinya yang tukang selingkuh ketika Franco masih muda. Dibesarkan oleh ayah tunggal yang juga keras tanpa sosok ibu sayangnya membuat keparat itu tidak terlalu ahli dalam hal menghibur. Terbukti dari balasan yang didapatkan ketika ia bercerita tentang apa yang terjadi dengan Hollywood kemarin.
"Gadis itu baru 15 tahun, Frank," Sev menggeram. "Ia memiliki dua orang tua yang kini hancur dan teman-teman yang merindukannya. Mereka menculiknya ketika ia sedang berjalan sepulang sekolah dan menyekapnya selama seminggu untuk dididik menjadi budak seks. Bagaimana kau bisa dengan entengnya mengatakan bahwa Holly memiliki pilihan?"
Franco tidak menyahut. Mungkin sadar bahwa responnya hanya akan terkesan ala kadarnya dan tidak berguna seperti sebelumnya.
Sev menghela napas.
"Sorry membentak, Frank," Sev menggumam. Ia hanya merasa tidak berguna.
"No...no... I get it... It was a fucked up situation. Aku tidak paham bagaimana orang mampu melakukan hal seperti itu kepada gadis muda seperti Holly. Uang tentunya bukanlah alasan utama. Ada banyak cara mendapatkan uang selain menjual dan menyiksa wanita. Menurutku ada sesuatu yang salah dalam kepala orang-orang itu."
Sev setuju.
"Apakah kau dan Jet setidaknya berhasil menemukan sesuatu dalam ponsel-ponsel itu?" ia bertanya,
Desahan napas terdengar dari balik sambungan.
"Belum," Franco membalas dengan suara muram. "Program yang mereka gunakan untuk mengenkripsi ponsel itu tidak main-main. Mereka menggunakan sistem yang biasanya dipakai untuk mengamankan data penting pemerintahan. Hanya orang dengan kunci yang tepat yang bisa mengembalikan data ke bentuk aslinya. Tapi dengan kemungkinan jutaan kombinasi angka, akan butuh waktu dan keberuntungan untuk bisa menemukan kombinasi yang cocok."
Sev menyandarkan badannya ke counter dapur sambil meremas tengkuknya yang mendadak terasa kaku.
"Fuck!" Sev akhirnya mengumpat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Savage [TAMAT]
Любовные романыBuku ke 3 dari serian Black|| Mafia Story|| Dewasa, sadis, 18+|| Savage 'Sev' Black. Termuda dari ketiga Black bersaudara, semua mengatakan bahwa Sev adalah yang paling tidak terkontrol dari ketiganya. Paling impulsif, paling sulit ditebak, dan be...