35. Twinkle Twinkle Little Dove (Special Karyakarsa)

903 104 64
                                    

"Asal kau tahu," Evie berkata sambil mulai berkutat untuk melepaskan celana jeansnya. "Aku tidak suka pilihan pakaian yang kau belikan untukku. Semuanya terlalu bermerk dan seksi. Dan omong-omong tentang bermerk dan seksi... apakah kau pernah meniduri Dokter Jane yang cantik itu, Sev?"

"What?" Suara itu terdengar penuh dengan hiburan ketika bertanya.

Evie mendongak dan mendapati bahwa Sev sudah membalik dari lemari dengan sebuah baju tidur di tangan. Pria itu kini berdiri di depannya dengan lesung pipi terpasang.

"Kau dengar kataku. Apakah kau pernah berkencan dengan Dokter Jane? Kau mengatakan bahwa wanita itu kenal siapa dirimu dan apa pekerjaanmu. Apakah wanita itu juga pernah melihatmu telanjang?"

"Tentu saja tidak, Dove."

"Bagaimana dengan wanita lain? Siapa yang terakhir kali melihatmu telanjang, Sev?"

Bibir Sev berkerut menahan tawanya. "Kau adalah wanita terakhir yang melihatku telanjang, baby."

"Hah? Kapan?"

"Apakah kau lupa ketika kau mengintipku di kamar mandi?"

Evie bisa merasakan dirinya menggeram. Tentu saja pria itu akan mengungkitnya lagi. Evie mengutuki dirinya sendiri karena memutuskan untuk mencoba menusuk pria itu ketika sedang di kamar mandi. Ia seharusnya menunggu hingga pria itu selesai, jadi ia tidak perlu mendengar tuduhan ini berulang kali.

"Jadi kau mengatakan bahwa selama perjanjian kita berlangsung, meski semua ini pura-pura, kita eksklusif?"

"Yes, baby dove. Kita eksklusif. Kau tidak diizinkan berkencan dengan pria lain dan aku tidak akan menyentuh wanita manapun."

Salahkah jika pipi Evie memerah oleh balasan manis Sev? Mungkin.

Tapi pria itu kemudian tertawa dan bertanya, "Why? Apakah kau cemburu?"

Evie melepaskan dengkuran dari hidungnya. "Untuk apa aku cemburu. Aku tidak peduli. Aku hanya tidak ingin orang lain menemukanmu bersama wanita lain sementara gosip yang beredar mengatakan bahwa kau adalah kekasihku. Aku tidak ingin terlihat seperti wanita bodoh, Sev. Lagipula, aku tahu aku jauh lebih menarik dari mereka semua."

Sev tergelak makin keras dengan wajah yang terlihat terhibur.

"What? Kau tidak percaya?" Evie menendang jeansnya lepas dari kedua kaki dan merayap naik ke atas ranjang. Ia bisa merasakan pandangan Sev melekat ke pantatnya yang sedang merangkak, dan hanya mengenakan kaos, bra, dan celana dalam, Evie yakin pria itu bisa melihat celana dalamnya yang basah.

Evie membalik dan duduk di atas kasur. Badan Sev yang membeku di pinggir ranjang menambah keberanian Evie untuk melepaskan kaosnya dan memamerkan pakaian dalamnya.

"Apa yang kau lakukan, baby?" Sev bertanya dengan suara yang terdengar serak oleh sesuatu yang gelap.

Evie menurunkan tubuhnya ke belakang dan menahannya dengan siku. Kepalanya terasa penuh. Pandangannya keruh dan seluruh tubuhnya panas oleh keinginan.

"Membuktikan padamu kalau aku lebih menarik," Evie berkata dengan desahan dalam kalimatnya.

"Yes, I can see that," Sev membalas.

"Apakah kau ingin menyentuhku, Sev?" Evie bertanya dengan suara tercekat.

"Tentu saja, baby. Kau tahu aku terobsesi pada tubuh itu."

"Lakukan kalau begitu. Sentuh aku. Aku ingin merasakan tanganmu di permukaan kulitku. Di dalamku."

***CUT ( ^◡^)っ✂╰⋃╯ CUT***


Note: Maaf dipotong. ( •̯́ ₃ •̯̀)

Full chapter ada di karyakarsa dengan harga Rp4rb buat 3700an kata. Banyak ini, biasa bisa aku potong jadi 3 bab. Tdk ada paksaan untuk buka bab, kok, dan nanti bab berikutnya juga akan FREE lagi. Maklum, authornya juga butuh kuota dan jajan. ദ്ദി ༎ຶ‿༎ຶ )




Savage [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang