"Kuakui kau memiliki rambut yang indah," Serena berkata sambil meraih rambut Evie. "Aku penasaran shampo apa yang kau pakai."
Evie tidak langsung membalas. Ia hanya menatap Serena yang berdiri di depannya sambil mengedip.
Rambut Serena yang pirang hari ini dikuncir membentuk ponytail dengan pita lebar berwarna kuning. Wanita itu terlihat cantik seperti biasa, yang hanya membuat Evie semakin depresi melihatnya.
"Tidak ada yang spesial," Evie membalas akhirnya. "Genetik mungkin."
"Cih," Serena mendecih sambil menggeplak kepala Evie. "Jangan sok cantik, Evie."
Evie hanya menghela napas, terlalu lelah untuk melawan.
Herman sedang menelepon seseorang tak jauh dari mereka, meninggalkan anak perempuannya meneror Evie.
Archie tidak ada di sana tapi Connor terlihat menikmati apa yang terjadi.
"Apakah kita akan merekam hasil latihan hari ini?" Connor bertanya kepada Serena.
"Yap," Serena membalas. "Aku sudah membawa semua barang yang kita butuhkan."
"Oh ya? Barang apa saja yang kau bawa?" Connor melongokkan lehernya berusaha melihat ke dalam tas yang dibawa Serena dengan penuh antusias.
Serena menurunkan tas jinjingnya dan mengeluarkan barangnya satu persatu ke atas kasur. Beberapa topeng, kostum, lingerie warna warni, make up, sepatu hak tinggi dan... mata Evie membelalak melihat sisanya.
What the fuck? Borgol, tali, beraneka ragam mainan seks.
Connor langsung tergelak. "Shit," pria itu mengumpat. "Apakah kita akan menggunakan semuanya hari ini?"
"Mungkin beberapa," Serena menggumam sambil mengamati barang-barang yang dibawanya. "Aku rasa Evie akan suka yang ini."
Wanita itu meraih salah satunya dan menggoyangkan benda karet berwarna ungu itu di depan wajah Evie.
"Apakah kau tahu benda ini, Evie?"
Tentu saja Evie tahu benda apa itu.
"Tentu saja ia tahu," Connor menjawab untuk Evie. "Aku berani bertaruh bahwa pelacur sepertinya pasti sudah sering disodok dengan dildo."
Serena tergelak oleh balasan Connor sementara Evie mengeratkan rahangnya oleh amarah dan rasa jijik.
Belum sempat Evie merasakan keadaannya membaik, Herman mematikan sambungan teleponnya dan berjalan mendekat.
"Baiklah," pria itu berkata sambil memasang ponselnya ke atas tripod. "Mari kita mulai. Kenakan topeng kalian."
Evie mengamati Serena dan Connor meraih topeng dari atas kasur dan mengenakannya. Serena memilih topeng yang berasal dari film Scream, sementara Connor memasang topeng Guy Fawkes dari V for Vendetta. Herman sendiri menutupi wajahnya dengan ski mask.
KAMU SEDANG MEMBACA
Savage [TAMAT]
RomanceBuku ke 3 dari serian Black|| Mafia Story|| Dewasa, sadis, 18+|| Savage 'Sev' Black. Termuda dari ketiga Black bersaudara, semua mengatakan bahwa Sev adalah yang paling tidak terkontrol dari ketiganya. Paling impulsif, paling sulit ditebak, dan be...