Chapter 8

502 34 1
                                    

Jeno masih belum membuka matanya sejak kemarin. Lelaki itu tampak damai dalam tidurnya sedangkan Jeffandra terus menggenggam jemarinya yang sedikit berkeringat.

Hari ini Jeffandra memutuskan untuk menjaga Jeno dan tidak akan pergi ke kantornya.

Ia masih teringat jelas diagnosa dokter pada putranya.

"Putra anda menderita Leukemia myelogenous kronik atau juga disebut CML , yang merupakan jenis kanker sumsum tulang yang jarang terjadi. Sumsum tulang adalah jaringan spons di dalam tulang tempat sel darah dibuat. CML menyebabkan peningkatan jumlah sel darah putih dalam darah."

"Leukemia myelogenous kronis juga bisa disebut leukemia myeloid kronis dan leukemia granulositik kronis. Penyakit ini biasanya menyerang orang dewasa yang lebih tua dan jarang terjadi pada anak-anak, meski bisa terjadi pada semua usia".

"Kami akan berusaha menyembuhkan Jeno,.. Doakan saja yang terbaik untuknya.. "

Jeffandra mengusap kasar air matanya yang tiba-tiba mengalir. Ia bahkan tidak bisa tidur semalaman karena memikirkan keadaan putra semata wayangnya itu.

"Ayah baru sadar kalau badan kamu akhir-akhir ini makin kurus, Jen.. " Ujar Jeffandra pelan. "Ayah benar-benar bodoh.. Seharusnya ayah tau dari awal keadaan kamu.. "

Ceklek..

Pintu ruang rawat Jeno terbuka. Davira datang dengan sekotak makanan dan air mineral di kedua tangannya. "Mas.. Aku bawain kamu makanan. Dari kemarin malam kamu belum makan sama sekali.. Aku takut mas nanti sakit".

Jeffandra menyunggingkan senyumnya. " Kamu nggak usah repot-repot begini, Ra.. " Ujarnya.

"Aku nggak mungkin biarin kamu nggak makan seharian. Kalau mas pingin kuat di depan Jeno, mas nggak boleh sampai sakit.. "

"Makasih, Ra.. "

🌱🌱🌱🌱🌱🌱

Cukup lama Jeno terlelap. Siang ini, saat Jeffandra sedang sibuk menatap laptopnya, Jeno baru membuka matanya. Remaja itu tampak menyipitkan matanya, berusaha menyesuaikan pandangannya dengan cahaya ruangan asing berbau obat-obatan tempatnya terbaring lemah saat ini.

"Eunghh.. " Jeno melenguh. Ia merasakan kepalanya berdenyut pusing namun tak sepusing kemarin.

"Sudah bangun, nak? " Tanya Jeffandra sembari meletakkan laptopnya ke atas meja. Ia menghampiri putranya yang terlihat kebingungan.

"Kenapa.. Jeno harus ditransfusiin darah? " Tanya Jeno begitu menyadari cairan infusnya yang berwarna merah darah.

Jeffandra membalas dengan senyuman tipis. Ia tidak ingin memberitahu Jeno tentang penyakit yang diderita anak itu sekarang. Ia harus menunggu waktu yang tepat.

"Jeno kekurangan darah... Mangkannya harus ditransfusiin darah". Balas Jeffandra.

Jeno menyamankan posisi tubuhnya. Ia memejamkan matanya untuk meredam rasa pening yang menyerangnya.

" Ada yang sakit? Kalau ada, Jeno boleh bilang ke ayah.. " Tanya Jeffandra khawatir. Wajah Jeno tampak jauh lebih pucat dari biasanya.

Jeno tak menjawab. Lelaki itu memalingkan wajahnya dari sang ayah ketika ingatannya kembali terlempar pada perilaku Jeffandra di belakangnya,.. Bermesraan dengan wanita lain yang sungguh ia benci.

Hati Jeno yang sakit, yah..

Melihat sang anak yang tak kunjung merespon pertanyaannya, Jeffandra berusaha mengulas senyum. "Ayah panggilin dokter buat periksa keadaan Jeno, ya? " Ujarnya lalu menekan tombol emergency yang terletak di samping ranjang pesakitan Jeno.

The Other Side Of Humanity (Lee Jeno) [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang