Ekstra Chapter

309 19 2
                                    

Jeffandra melangkahkan kakinya memasuki lingkungan sekolah kedua putra kembarnya dengan nafas tak beraturan. Ia baru saja mendapat telepon dari pihak sekolah, mengatakan bahwa putra sulungnya-Jaevano telah membuat ulah di sana. Anak itu ketahuan merokok dan berkelahi bersama teman-temannya. Jelas saja kalau Jeffandra marah setelah mendengarnya.

Begitu Jeffandra memasuki ruang konseling, ia dapat melihat kedua putranya yang duduk berdampingan. Jaevano tampak bonyok, sedangkan Jaerga masih rapi. Astaga.. Jelas sekali perbedaan dari dua anak itu.

"Ah, Tuan Jeffandra.. Silahkan duduk. Kami ingin memberitahu perilaku buruk salah satu putra anda sejenak. Maaf apabila mengganggu waktu bekerja anda". Bu Mathia-guru BK SMA Neo City tersenyum ramah pada Jeffandra.

" Tidak masalah, bu. Anda bisa menjelaskannya sekarang". Balas Jeffandra.

Selama berasa dalam ruang BK, Jaevano terus menundukkan kepalanya. Anak itu tak berani menatap mata ayahnya sama sekali, takut akan mendapat kemarahan akibat ulahnya kali ini.

Jeffandra akhirnya keluar dari ruang BK dengan dua putranya yang mengekor di belakangnya. Jaevano mendapat pengurangan poin sebanyak 45, juga diskors selama seminggu.

"Ayah.. " Jaerga menghampiri sang ayah. "Ayah jangan marah.. Vano-"

"Nanti ayah tunggu penjelasannya di rumah". Balas Jeffandra cepat lalu pergi meninggalkan sekolah tersebut.

Jaerga memandang saudara kembarnya yang kini menghela nafasnya pasrah. " Sorry, Van.. Gue nggak bisa nolongin lo".

"Santai. Ayah nggak mungkin bisa marah lama ke gue". Balas Jaevano sambil tersenyum kecil, berusaha menenangkan Jaerga yang khawatir padanya.

🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱

Kini si kembar Jaevano dan Jaerga baru pulang ke rumah mereka. Mereka disambut oleh keberadaan kedua orang tua mereka yang sepertinya sudah menunggu sejak beberapa saat sebelum mereka pulang.

"Ayah.. Mama.. Kok udah di sini aja? " Tanya Jaerga berusaha terlihat seperti biasa.

"Jaejae lupa sama apa yang ayah omongin tadi? " Tanya Jeffandra.

Jaerga hanya diam. Ia takut Jeffandra akan memarahi Jaevano.

"Maaf. Vano udah ngecewain ayah sama mama". Ucap Jaevano menyesal.

Davira dan Jeffandra saling mengadu tatap sebelum akhirnya menghampiri kedua putra mereka. " Nono tau kan, kalau perbuatan Nono itu salah? " Tanya Davira lembut.

Jaevano mengangguk.

"Nono bener-bener nyesel, nggak? " Tanya Davira.

Lagi-lagi Jaevano membalas dengan anggukan.

"Kalau gitu, Nono harus dihukum. Nono bersedia, kan? " Tanya Davira lagi.

"Ma, yah.. Jangan hukum Vano.. Vano nggak salah kok... Tadi Vano nolongin Jaejae! Dia nggak ada niatan buat berantem sebenernya.. " Jaerga membela saudara kembarnya.

"Tapi Nono salah, Jae" Balas Jeffandra tegas.

"Kalo gitu, hukum Jaejae juga! "

"Jae.. " Jaevano menegur. Ia menggeleng.

Jeffandra menghela nafas. "Ayah tau, Nono itu anak ayah yang paling kuat. Dari kecil Nono selalu bisa jagain Jaejae. Ayah bangga sama Nono. Termasuk buat kejadian hari ini, " Jeffandra menyentuh bagian wajah Jaevano yang terluka. "Ayah nggak suka liat muka Nono terluka".

Mata Jaevano dan Jaerga melebar. Jadi Jeffandra dan Davira tidak marah?

" A-ayah.. Nggak marah? " Tanya Jaevano gelagapan.

"Ayah marah. Ayah marah karena Nono ngerokok. Ayah juga marah karena Nono luka". Balasan Jeffandra membuat Jaevano kembali menunduk.

" Tapi ayah nggak pernah bisa nge hukum anak-anak ayah yang ganteng ini. Ya kan, Ra? "

Davira mengangguk. Wanita itu tersenyum manis.

Jaevano dan Jaerga saling beradu tatap. Senyum mereka menghiasi wajah tampan mereka.

"Sini, peluk ayah.. " Jeffandra membuka tangannya, membiarkan kedua putranya berhamburan masuk ke dalam pelukan hangatnya, disusul oleh istrinya.

Keluarga itu selalu harmonis, tanpa pertengkaran besar yang merusak keharmonisan mereka.

Dari atas sana, di tempat yang jauh, Jeno, Alina, dan Eric tersenyum, melihat keluarga mereka bahagia.


















Semuanya harus baik-baik saja meski tanpa Jeno....


















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















Halooo

Author ngelanjutin cerita ini dadakan, hehe..

Menurut kalian, gimana kalau cerita ini dibuat sekuel nya?

Bagi yang belum bisa move on, mungkin mau cerita ini dilanjutin, hehe.. (Nggak tau lagi, sih..)

Oke kalau gitu sampai ketemu lagi di cerita lain author yaaaa...

Babaiiiiii

The Other Side Of Humanity (Lee Jeno) [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang