Bangunan ini hanya terdiri dari tiga lantai ditambah dengan rooftop.
Bangunan tersebut sudah berdiri sejak 20 tahun yang lalu. Terlihat dari keadaannya yang kurang terawat, entah karena si pemilik bangunan tidak memiliki dana untuk perawatan atau memang hanya tidak memiliki niat untuk menjaga bangunan puluhan tersebut tetap terlihat bagus.
Bangunan itu awalnya diwarnai dengan warna putih, terlihat elegan dan mewah namun butuh perawatan ekstra supaya bangunan tersebut tetap terlihat cantik. Tetapi, yang terjadi adalah, bangunan itu tidak pernah dicat ulang.
Bayangkan, sebuah bangunan tiga lantai dan sudah berpuluh-puluh tahun tidak dicat ulang?
Beberapa cat nya sudah jelas mulai mengelupas, ada tumbuhan rambat yang merambat di sudut bangunan, railing tangga (bangunan ini tidak mempunyai lift) menuju lantai atas pun dibiarkan berkarat dan akan tercium bau besi yang menyengat jika hujan turun.
Plafon bangunan itu pun memiliki jejak kecokelatan bermotif awan, ada juga beberapa plafon yang nyaris terlepas dari tempatnya, dan ketika hujan turun terlebih jika terjadi badai, maka akan begitu banyak genangan air di setiap sudut bangunan membuat bangunan tersebut berbau lembab serta terlahirnya nyamuk-nyamuk yang membuat gatal penghuni di bangunan itu.
Bangunan tersebut merupakan sebuah apartemen kecil yang penghuninya bisa dikatakan sedikit. Hanya ada beberapa orang yang masih tinggal di bangunan tua yang terlihat kusam dan menyeramkan tersebut.
Menurut kabar yang beredar, hanya lantai satu dan lantai dua yang terisi. Sedangkan untuk lantai tiga, unit di sana tidak ada yang menghuni sama sekali.
Lantai tiga tersebut dibiarkan kosong dan si pemilik gedung membiarkan keadaan di lantai tiga seperti rumah angker.
Walaupun apartemen ini bangunannya sudah tua dan lantai tiga dibiarkan terbengkalai, namun fasilitas di apartemen ini bisa dikatakan cukup bagus. Harga sewanya pun juga tidak terlalu mahal. Tetapi, kenapa begitu sedikit yang menyewa unit apartemen di sana?
Itu semua dikarenakan ada sebuah rumor yang beredar mengenai bangunan tua tersebut.
Rumor yang mengatakan bahwa apartemen tersebut dikutuk.
Begitu banyak orang yang menghuni unit di apartemen tersebut akan mengalami kejadian kurang menyenangkan, kejadian tersebut akan membuat orang-orang yang menghuni apartemen itu memilih mengakhiri hidup mereka.
Itu lah kenapa, walaupun si pemilik apartemen telah menawarkan fasilitas bagus serta harga sewa yang murah, tetap saja orang-orang tidak jadi menyewa unit di apartemen tersebut.
Tapi, hal tersebut tidak berlaku untuk seorang Malik Danapati.
Seorang pria berusia 25 tahun yang memilih untuk menyewa satu unit di apartemen tersebut.
Pria yang akrab disapa Malik itu adalah seorang penulis novel yang beberapa bukunya menjadi best seller.
Siapa pun mengenal nama pena si penulis ini.
Arthur.
Malik begitu terkenal dengan novel fantasinya yang begitu luar biasa. Dari reputasinya itu, mungkin banyak yang heran karena Malik justru memilih tinggal di bangunan tua dan terlihat suram ini.
Malik bahkan tidak berpikir dua kali ketika si pemilik apartemen memberitahu berapa harga sewanya.
Dia tidak menanyakan apa pun mengenai apartemen barunya. Dia hanya menyepakati semuanya bersama si pemilik apartemen lalu membayar uang sewa di bulan ini.
"Ternyata kalo dilihat lebih dekat, apartemen ini vibes nya kayak rumah psikopat" gumam Malik yang menatap bangunan tua ini sambil meringis pilu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF NCT DREAM] Anak Tangga Terakhir
FanfictionBanyak yang mengatakan apartemen sederhana dan kecil ini dikutuk. Rata-rata yang tinggal di sana adalah orang-orang yang memiliki masalah hidup dan pada akhirnya memilih untuk mengakhiri hidup mereka di unit apartemen mereka. Banyak desas-desus yan...