"Terima kasih, selamat datang kembali."
Chanan tersenyum manis kepada pengunjung kafe yang juga membalas senyuman Chanan dengan tidak kalah manisnya. Anak itu menghembuskan nafas lelah setelah beberapa jam terus berbicara serta tersenyum sehingga Chanan merasakan pipinya sakit.
Chanan sedang memijit pipinya ketika dia merasakan ada yang menepuk pelan pundaknya. Ternyata yang menepuk pelan pundaknya adalah rekan kerja Chanan yang akan bekerja di shift berikutnya.
Anak itu langsung tersenyum cerah karena rekan kerjanya itu sudah datang, itu pertanda shift nya sudah habis. Chanan pun berjalan menuju ruang karyawan dan hal pertama yang ia lakukan adalan mengambil ponselnya di dalam tas.
Chanan membaca pesan dari Malik kalau Rafa dipindahkan ke rumah sakit lain dan dia juga mengirimkan lokasinya ke Chanan. Sebenarnya, Chanan bingung kenapa Rafa tiba-tiba pindah rumah sakit. Tetapi, jika hal itu akan membuat kakaknya cepat sembuh, Chanan tidak mempermasalahkan kalau kakaknya pindah ke rumah sakit lain.
Siapa tahu rumah sakit yang baru ini memberikan pengobatan bagus untuk Rafa.
"Kak, aku pulang dulu, ya. Tante, aku pulang dulu, ya" pamit Chanan kepada rekan kerjanya sekaligus Tante Hanun yang memang sedang ada di kafe.
"Chanan mau ke rumah sakit?" ucap Tante Hanun yang tahu situasi Chanan karena Kiki yang menjelaskan semuanya kepadanya.
"Iya, tante. Aku udah kangen sama kakak. Jadi, aku mau langsung ke rumah sakit aja" ucap Chanan dengan senyum manisnya.
Hanya Rafa yang bisa membuat Chanan melukiskan senyuman semanis itu.
Tante Hanun tersenyum mendengar ucapan Chanan itu. Sudah jelas kalau Chanan sangat menyayangi kakaknya.
"Tunggu di sini, sebentar ya?" ucap Tante Hanun dan Chanan menganggukkan kepalanya.
Chanan menunggu Tante Hanun yang masuk ke dapur entah untuk apa. Lalu, tidak lama kemudian, Chanan melihat Tante Hanun keluar dari dapur sambil menenteng paper bag. Tante Hanun memberikan paper bag itu ke Chanan.
"Ini, buat kamu dan kakak kamu" ucap Tante Hanun sambil meraih tangan Chanan sehingga Chanan meraih paper bag dari Tante Hanun.
"Ini, apa ya, tante?" tanya Chanan sambil melihat isi di dalam paper bag.
Aroma kue serta bolu yang lezat langsung menerpa indera penciuman Chanan.
"Itu beberapa kue dan bolu yang baru tante buat. Itu menu baru di kafe dan tante mau kamu sama kakak kamu nyobain menu baru itu sebelum dijual. Tante tunggu komentarnya, yaa" ucap Tante yang tersenyum lembut ke Chanan.
Wanita paruh baya itu mengusap pipi Chanan dengan sayang.
"Dan kalau ada apa-apa, jangan sungkan bilang ke tante."
Tante Hanun menatap lekat Chanan.
"Kakak kamu pasti sembuh. Mana mungkin kakak kamu ninggalin adik lucunya ini sendirian, kan?"
Chanan tertegun mendengar ucapan Tante Hanun. Lalu, setelahnya anak itu tersenyum hangat. Iya, Rafa tidak mungkin tega meninggalkan adiknya yang sangat ia sayangi ini.
"Makasih, tante.."
***
Rafa menyadari kalau ada yang salah dengan Malik setelah pemuda itu mengatakan bahwa Rafa akan pindah ke rumah sakit lain untuk pengobatan yang lebih bagus. Awalnya, Rafa tidak mau pindah karena dia tidak mau merepotkan Malik lebih banyak. Tetapi, karena dia melihat suasana hati Malik begitu buruk, membuat Rafa mengiyakan permintaan Malik.
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF NCT DREAM] Anak Tangga Terakhir
FanficBanyak yang mengatakan apartemen sederhana dan kecil ini dikutuk. Rata-rata yang tinggal di sana adalah orang-orang yang memiliki masalah hidup dan pada akhirnya memilih untuk mengakhiri hidup mereka di unit apartemen mereka. Banyak desas-desus yan...