There's A Beauty - You Shu [BL] [Mtl]

Chapter 64 - Kulit dicat; Hantu Evolusi Kecil yang Miskin Mencari Masalah

Setelah You Shu menahan sekelompok orang dengan beberapa tindakannya, dia berjalan ke sisi sofa dan menutupi wajah Permaisuri dengan saputangan putih. Apapun kesalahan yang dilakukan wanita ini, dia akan selalu menjadi ibu dari tuannya, yang melahirkannya ke dunia ini. Berdasarkan dua poin ini saja, You Shu sangat berterima kasih padanya dan juga bersedia mencari keadilan untuknya.

Meskipun Pangeran Kesembilan mencoba yang terbaik untuk menekannya, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menunjukkan sedikit pun rasa melankolis. Ia pun berjalan menuju sofa dan mengelus punggung tangan permaisuri yang dingin.

Kaisar Zhongkang melambaikan lengan bajunya, berniat menyuruh semua orang pergi agar Permaisuri bisa mendapatkan saat-saat damai.

Saat ini, Pangeran Keenam, yang belum pernah berbicara sebelumnya, berkata kata demi kata, "Saya tidak percaya! Pembunuhnya jelas-jelas adalah Zhao Youshu, tetapi hanya karena dia adalah saudara laki-laki kesembilan dan dapat melakukan beberapa trik, dia bebas dari kecurigaan. Apakah ibuku dan saudari kekaisaran mati sia-sia? Saya tidak percaya, saya tidak percaya apapun yang terjadi! Kecuali dia memberikan bukti nyata, saya akan menabuh genderang, bersujud di depan rumah besar Zongren dan meneriakkan keluhan saya, membiarkan semua orang di Shanjing memutuskan untuk saya."

Semua orang menoleh karena terkejut, tetapi Pangeran Kesembilan telah mengantisipasinya dan berkata dengan suara rendah, "Kamu tidak berpura-pura lagi?"

"Semua kerabatku sudah meninggal, jadi apa gunanya mempertahankan nyawaku ini?" Pangeran Keenam mencibir, tidak lagi menganggap Pangeran Kesembilan dan Kaisar Zhongkang sebagai saudara.

Kaisar Zhongkang segera menjadi marah dan hendak menegur orang-orang, tetapi dia mendengar You Shu berkata, "Bukti yang Anda inginkan akan segera tiba."

You Zhu kemudian menatap gurunya dan berbisik dengan suara rendah, "Bisakah kamu mengirim seseorang untuk membawa kembali jenazah Putri Mingzhu ke istana? Juga, biarkan mereka segera melepaskan ibu saya, dia dituduh secara salah."

Kesembilan pangeran itu menyetujuinya dan segera mengutus orang untuk membawa jenazah tersebut ke istana. Mendengar masih ada jenazah yang akan diangkut, para menteri agak takut dan ingin segera melarikan diri tetapi tidak bisa. Apa itu istana kekaisaran? Bagaimana Anda bisa datang dan pergi sesuka Anda? Jika orang yang meninggal bukanlah Ibu Suri negara, dan pembunuhnya bukanlah calon putri mahkota, yang merupakan masalah kedaulatan negara, mereka tidak akan berani membuat keributan seperti itu.

Dalam waktu setengah jam, tubuh Putri Mingzhu yang membengkak sudah ditempatkan di Istana yang dingin. Aula utama yang semula terang benderang dengan jendela terbuka lebar, kini digantungkan bendera putih dan dupa menyala. Seluruh aula diselimuti asap, tampak agak menakutkan. Para abdi dalem semua berkerumun di sudut dan tidak berani angkat bicara, apalagi melihat sekeliling. Namun, beberapa anggota keluarga kerajaan perlahan berjalan mendekat dengan ekspresi serius.

Pada saat Pangeran Keenam menjadi gila, tidak ada yang memperhatikannya, bahkan keluarga pamannya tidak pernah memberinya makanan atau koin perak. Sebaliknya, Putri Mingzhu yang biasanya sombong dan berubah-ubah menerimanya tanpa ragu-ragu, sehingga sering menyebabkan konflik dengan suami dan ibu mertuanya. Pangeran Keenam sudah memiliki hubungan yang mendalam dengan Putri Mingzhu, serta rahmat memberinya perlindungan. Jadi, setelah mendengar berita kematian dia dan ibunya, bagaimana dia bisa terus berpura-pura gila? Dia berlutut dengan keras, dengan air mata mengalir di wajahnya saat dia berbicara.

Kaisar Zhongkang juga tidak tahan. Bagaimanapun, itu adalah darah dagingnya sendiri. Bagaimana mungkin dia benar-benar tidak peduli setelah amarahnya mereda? Apalagi saat sang putri meninggal, dia masih mengandung seorang anak, dan memiliki masa depan cerah di depannya. Ayah dan anak tersebut tidak menangis, hanya diam-diam menitikkan air mata, yang membuat para abdi dalem merasa cukup patah hati saat melihatnya.