Prabowo sudah tidak enak sarapan pagi ini, dari subuh ia sudah gelisah sendiri. Duduk pun tidak tenang.
Ajudannya hanya mampu mencuri pandang dan menganalisa situasi diam-diam tampa banyak bertanya.
Beberapa kali prabowo menanyakan apakah ada telpon untuknnya, namun roni menjawab tidak ada. Entah prabowo menunggu telpon dari siapa, namun beberapa kali ia bertanya.Roni mengingatkan jadwalnya ada pertemuan dengan rekan bisnis pagi ini, prabowo bergegas beranjak bangun dari tempat duduknya dan berangkat menemui rekan bisnisnya.
Pagi sekali semua keluarga pulang dari villa, mereka berpamitan dengan pak harto untuk pulang kerumah masing-masing hanya tomi, titiek dan didiet yang ikut pulang dengan mobil yang sama dengan pak harto.
Dimobil tomy memilih tidur. Sedangkan didiet dan pak harto membahas soal pendidikan didiet. Pak harto tak hennti-hentinya memberikan wejangan kepada cucunya itu. Ia hanya berhenti saat titiek memintanya untuk tidur beristirahat dimobil bila lelah, namun pak harto meolak dan malah meminta titiek untuk meyiapkan makan siang dirumahnya.
"nanti buat makan siang yang enak dirumah bapak ya""memang biasanya tidak enak?" tanya titiek seolah merajuk.
"ya enak juga tapi kali ini buat agak banyak" jelas pak harto.
"kenapa? Bapak mau ada tamu?" tanya titiek.
"iyaa"
"berapa orang pak? Nanti biar titiek siapkan"
"satu orang saja"
"siapa tamunya pak?"
"kamu mau tau sajaa" senyum pak harto, didiet ikut tersenyum juga.
"yaa, barangkali titiek kenal." Titiek tersenyum juga. "yasudah nanti titiek siapkan ya" lanjut titiek.
Pak harto tersenyum saja.
Selesai pertemuan bisnis pukul 10.00 siang,
"mau makan siang dimana kita pak?" tanya fadlyzon."ah tidak, saya sudah ada janji"
"ohh begitu. Baik kalo begitu pak"
Tiba-tiba hashim mendekat, "mas, ayo makan siang bersama ada yang mau saya sampaikan".
"tidak bisa, saya sudah ada janji" tolak prabowo.
"janji dengan siapa?" tanya hashim
"ya pokoknya adalah, sudah ya." Prabowo melangkah pergi.
Hashim dengan cepat menahan lengan abangnya itu "nanti dulu bang, ada hal penting yang mau saya sampaikan""hal penting apa?"
"makanya kita bicara dulu" pinta hashim.
Prabowo melihat jam ditangannya, ia gelisah khawatir akan terlambat namun juga enggan untuk datang lebih awal seolah terburu-buru.
"yasudah, cari kopi dekat sini saja" pinta prabowo."yasudah, mari bang. .
Duduk berdua hashim membahas soal kesehatan ibu mereka yang sedang tidak sehat.
Prabowo sedikit emosi lantaran mengapa hashim lambat mengabari perihal hal sepenting itu."Maaf bang, tapi abang sedang sibuk sana-sini. Mami pesan untuk tidak buat abang khawatir"
"Hal sepenting itu harusnya beritahu saya. Kamu ingat alm papi? Saya tidak sempat berbakti padanya. Saya tidak mau itu terulang"
"Maaf bang, ini makanya saya sekarang beritahu abang. Rencana besok pagi saya dan anie akan terbang kejerman menemui mami"
"Yasudah pesan kan tiket untuk saya juga. Mari besok berangkat bersama"
"Iya bang."
Prabowo gelisah melihat jam ditangannya. "Yasudah kalau begitu saya pergi dulu masih ada urusan" prabowo beranjak bangun dengan cepat.

KAMU SEDANG MEMBACA
KESETIAAN
FantasiKisah ini bukan tentang titiek dan prabowo, kisah ini tentang penyatuan dua keluarga yang besar, berpengaruh pada masanya. Dua keluarga yang sangat berbeda budaya dan latar belakangnya. Banyak yang berkata, kisah mereka berakhir dengan tragedi nan...