AUTHOR POV
Nyonya tersenyum, begitu pula dokter yang berada di dalam ruangan itu. Bukan tanpa alasan, wanita itu lebih memilih Jake ketimbang Jay untuk menggantikan posisi Heeseung dalam hidupmu, ia ingin Jake menemukan kekuatan baru sehingga Nyonya yakin kalian akan menjadi pasangan yang mematikan di kemudian hari, sekaligus menjadi pelindung untuk kelompok miliknya.
"Apa kau yakin?" tanya Nyonya sekali lagi. Dapat ia lihat keseriusan di wajah Jake saat ini.
"Iya, saya yakin Nyonya." jawab Jake begitu yakin. Senyuman penuh arti terukir di wajah Nyonya.
"Bila perlu buat ia jatuh cinta padamu. Dengan begitu kita bisa menghancurkan Heeseung seperti dia menghancurkan hidupku." ujar Nyonya dipenuhi perasaan dendam. Bahkan dengan mendengar nama Heeseung saja, sudah membuat tekanan darahnya naik. Nyonya begitu membenci lelaki itu karena telah membunuh seseorang yang sangat berarti baginya.
"Aku percayakan segalanya padamu, Jake." ujar Nyonya sambil menepuk pundak lelaki itu dengan pelan. Ia berikan seluruh harapannya pada Jake, Nyonya juga meminta Jake untuk melatihmu menjadi pribadi yang tangguh dan patuh dengan seluruh perintahnya. Dengan begitu kehidupanmu akan terjamin bersama mereka.
Jake mendengarkan dengan baik seluruh masukan dari Nyonya maupun dokter yang merawatmu. Wanita itu berikan berbagai fasilitas yang seharusnya tidak diberikan untuk anggota The Stealer lain, seperti kamar tersendiri untuk kalian berdua. Wanita itu ingin Jake selalu bersamamu selama 24 jam penuh guna menghindari hal tidak diinginkan terjadi seperti kembalinya ingatan mu mengenai Heeseung dan The Stealer.
Begitu banyak beban yang harus Jake tanggung sebagai pengganti sosok Heeseung dalam kehidupanmu, tetapi lelaki itu menerima semuanya dengan senang hati. Benar yang Nyonya duga sebelumnya, Jake seperti menemukan semangat baru dalam hidupnya, semangat itu menciptakan euforia aneh yang belum pernah ia rasakan sebelumnya sehingga ia begitu bersemangat dalam menjalankannya.
"Kau ingin menemani gadis ini disini?" tanya Nyonya yang telah bangkit dari duduknya. Wanita itu lelah dan ingin sekedar meluruskan badan di atas kasur miliknya.
"Bolehkah Nyonya?" tanya Jake balik,
"Tentu saja." jawab Nyonya, diakhiri tawa pelan. Ia mengerti dengan euforia yang Jake rasakan.
""""""""""""""""""""""""""""""""""""
Waktu telah menunjukkan pukul dua siang. Jake tertidur di atas sofa yang berada di ruangan hitam, berniat menemanimu namun lelaki itu malah tertidur saking lelahnya. Jake renggangkan tubuhnya di atas sofa tersebut hingga menyadari keberadaan orang lain dalam ruangan ini selain dirinya.
Lelaki bersurai hitam yang telah menjadi patner Jake dalam berbagai hal yaitu Jay. Lelaki itu terlihat memunggungi Jake sambil mengerjakan sesuatu di atas kasurmu. Jake bangkit dari tidurnya dan mendapati Jay yang tengah mengobati lukamu disana.
Jake terdiam, tak banyak bicara karena perasaan campur aduk saat melihat Jay yang begitu perhatian mengobati luka di wajahmu. Ia bahkan tak terpikir tentang hal ini sebelumnya, sehingga Jake merasa harus lebih banyak belajar mengenai wanita dari sahabatnya itu.
"Manis sekali." gumam Jay yang begitu mengagumi wajah pucatmu. Alis Jake bertaut, sedikit tak suka mendengar pujian dari Jay itu, namun ia berusaha memisahkan urusan perasaan dengan pekerjaan saat ini.
"Kau masih tertarik padanya?" tanya Jake, sukses menarik perhatian Jay. Lelaki itu menoleh lalu tersenyum tipis padanya.
"Entahlah, semenjak kejadian semalam, aku semakin memikirkannya." jawab Jay begitu jujur. Jake tertawa pelan lalu membuang seluruh egonya untuk mengatakan hal yang mungkin dapat memecah persahabatan mereka.
"Apa kau sudah diberitahu Nyonya?" tanya Jake membuat Jay penasaran.
"Belum, beritahu apa?" tanya Jay.
"Harus ada seseorang yang menggantikan posisi Heeseung dalam hidup Y/n agar ingatan yang terhapus, tidak kembali lagi." ujar Jake membuat senyum penuh arti terukir di wajah Jay.
"Aku bisa, aku bisa melakukannya." Sudah Jake duga, sahabatnya itu akan menawarkan diri menjadi orang paling terpenting dalam misi ini.
Sebelum kejadian naas yang terjadi semalam, Jay pernah berkata jujur pada Jake mengenai perasaan aneh yang ia rasakan padamu. Perasaan iba namun lebih ingin memiliki mu karena ia begitu menyukai kepribadianmu. Jay merasa kamu hanya terjebak di dalam hubungan yang tak sehat dengan Heeseung sehingga ia berniat menyadarkanmu dan akhirnya hari itu pun tiba.
Berbeda sekali dengan Hyujae yang ternyata juga merasakan ketertarikan yang sama, tetapi bedanya ia berusaha menyembunyikan perasaan itu dari semua orang, termasuk dirinya sendiri.
"Nyonya meminta aku yang melakukannya." ucapan Jake itu sukses menciptakan suasana tak nyaman diantara keduanya.
Jay tertawa paksa, "Bagaimana bisa? Kau kan tak percaya cinta?".
Jake terdiam, ia alihkan pandangannya ke wajahmu yang terbaring lemah di hadapan mereka. "Itu dulu." ujar Jake yang sontak memancing amarah yang berusaha Jay tahan sedari tadi.
"Kau ingin menghancurkan rencana kita? Mengganti posisi seseorang itu bukanlah hal yang mudah, apalagi orang itu telah menjadi bagian terpenting dalam hidupnya. Kamu harus memberikan kasih sayang yang lebih besar dari yang diberikan Heeseung sebelumnya. Kau tahu itu kan?" tanya Jay dengan nada yang tinggi.
Mendengar keributan di dalam ruangannya, dokter yang tengah tertidur di belakang lemari pun terbangun dan melerai keduanya yang hampir terlibat baku hantam. Jay telah meraih kerah baju Jake dan siap melayangkan pukulan ke wajah lelaki itu. Entah mengapa, untuk masalah ini ia tak bisa menerima keputusan sepihak yang Nyonya ambil.
"Hei, sudah! Jangan berkelahi disini, kalian selesaikan di luar saja! Jay kalau kau tak terima, pergilah dan temui nyonya lalu utarakan pendapatmu!!" lerai dokter tersebut. Jay yang kesal pun akhirnya pergi meninggalkan ruangan ini.
Jay merasa kalau dirinya yang lebih pantas untuk menggantikan peran itu ketimbang Jake. Tak hanya berlandaskan ketertarikan padamu, Jay juga ingin membalaskan dendamnya ke Heeseung karena selalu mencoba membunuhnya sedari dulu.
Sampai kapan pun kejadian itu tak akan pernah ia lupakan dan cara terbaik untuk membalaskan dendam itu dengan memanfaatkanmu. Ia ingin Heeseung menderita secara pelahan, sama seperti yang dulu pernah ia rasakan.
TBC
AN: Aku ingin dengar pendapat kalian mengenai niat keduanya dong? kalian lebih ingin bersama Jay atau Jake?
Jake
Jay
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DAY AFTER QUARANTINE
Fanfiction[🔞] Niat baik untuk membantu kekasihmu bernama Lee Heeseung tidak membuahkan hasil. Malah menjebak mu ke dalam kelompok kriminal bersenjata yang beranggotakan Jake Sim dan Jay Park yang tak lain adalah teman kampusmu. Kelompok kriminal bersenjata i...