YOU POV
Aku tuangkan air panas ke dalam botol untuk membuat susu Jovan, sementara anakku tersebut begitu anteng menyaksikan film toys story bersama Heeseung di sebuah ruangan cinema dalam kapal ini. Sempat aku melirik ke arah jam kapal yang telah menunjukkan pukul tujuh malam. Pasti Jovan akan cepat tertidur karena sejak siang hari anakku tersebut belum bisa tertidur nyenyak atas banyak hal yang terjadi dalam hidup kami.
Sesekali, kepalaku menoleh ke sekeliling kamar tidur ini sambil mengaduk susu dalam botol minum Jovan. Kamar yang akan kami tempati bersama Heeseung ini merupakan master bedroom yang ukurannya sangat besar dengan fasilitas yang mewah. Kamar ini juga dilengkapi tempat bermain anak-anak yang berada di ujung ruangan. Ditambah lagi pemandangan depan kasur yang langsung berhadapan dengan laut lepas, persis seperti gambaran impian yang selalu aku utarakan pada Heeseung saat kami masih bersama dahulu.
Jantungku rasanya terus berdegup kencang setelah menyadari Heeseung begitu merayakan diriku setelah apa yang kami lalui selama ini. Lupakan mengenai tembakan yang hampir merenggut nyawaku, bukankah Heeseung sudah banyak berubah? Tapi ada satu hal yang tak pernah berubah darinya sejak dulu, yaitu mencintaiku dengan sangat sampai melakukan berbagai cara agar membuatku tetap bersama dirinya.
Pada akhirnya, keinginan Heeseung ini kembali terwujud bahkan aku kembali tak seorang diri dengan membawa satu anak laki-laki yang aku harap dapat mengubah hidup Heeseung menjadi lebih baik lagi setelah ini. Ah, membayangkan kami tidur bersama dengan Jovan yang berbaring di tengah kami saja sudah membuatku merasa gugup dan bahagia.
Ditambah lagi ada banyak sekali kejutan yang Heeseung berikan padaku sejak tadi sore, mulai dari pertunjukkan sirkus dengan atraksi yang menunjukkan rasa cintanya padaku, bahkan ada banyak sekali hadiah yang dia berikan padaku menggunakan berbagai cara, mulai dari perhiasan, saham, baju-baju cantik, tas branded dan masih banyak lagi.
Heeseung benar-benar menunjukkan keseriusannya yang ingin membuatku dan Jovan merasa nyaman setelah memutuskan kembali bersamanya.
Setelah aku pastikan susu Jovan siap diminum, aku berjalan keluar dari kamar ini untuk memasuki kembali ruang cinema yang letaknya tak begitu jauh dari kamar tidur kami. Sempat aku berikan senyuman pada beberapa anak buah Heeseung yang berjaga di depan pintu ruang cinema itu sebelum aku dorong pintu tersebut untuk terbuka.
Gelap gulita.
"Suprise!" teriak Jovan dan Heeseung secara bersamaan seiring lampu ruang cinema yang menyala. Terlihat Jovan dan Heeseung yang berdiri dengan seikat bunga yang mereka pegang di masing-masing tangan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DAY AFTER QUARANTINE
Fanfiction[🔞] Niat baik untuk membantu kekasihmu bernama Lee Heeseung tidak membuahkan hasil. Malah menjebak mu ke dalam kelompok kriminal bersenjata yang beranggotakan Jake Sim dan Jay Park yang tak lain adalah teman kampusmu. Kelompok kriminal bersenjata i...