YOU POV
Dor!!
Dor!!
Dor!!
"Dua tepat sasaran, peningkatan yang bagus, manis. Pertahankan!" puji nyonya yang secara exclusive melatihku dalam hal menembak untuk sasaran yang bergerak cepat.
Hari demi hari, aku habiskan dengan berlatih bela diri hingga menembak sebagai dasar pertahanan diri untuk menjadi anggota The Stealer sesungguhnya. Aku hanya memiliki waktu senggang di malam hari untuk mengistirahatkan diri dan menikmati waktuku bersama Jake setelah latihan berakhir.
Setelah nyonya keluar dari ruangan ini, aku lepaskan penutup telinga dan meletakkan pistol tersebut kembali ke tempatnya. Aku ambil satu botol air mineral lalu meminumnya hingga habis. Aku dudukkan diri terlebih dahulu di sebuah meja kayu sambil memijit bahu kananku yang terasa pegal.
Aku renggangkan tubuhku sambil memejamkan mata, tiba-tiba dobrakan pintu mengejutkanku seiring beberapa orang lelaki masuk ke dalam ruangan ini. Dia adalah Sunghoon yang langsung meraih kerah bajuku dan mendorongku hingga membentur tembok ruangan.
"Keparat, semua gara-gara kau!!" bentak Sunghoon dipenuhi kekesalan padaku. Aku yang merasa tak melakukan apapun pun bertanya, "Apa maksudmu!!" dua orang lelaki yang mengikuti Sunghoon pun berusaha menghentikan lelaki itu saat ingin melayangkan satu pukulan ke wajahku. Aku tentu memberontak yang membuatnya semakin naik pitam dengan menampar wajahku keras hingga membuat wajahku panas.
Plakk!!
"Ada apa? Mengapa kau memukulku brengsek?!" teriakku tak percaya. Aku pegang wajahku bekas tamparan lelaki itu, terasa sangat panas dan menyakitkan. Sialan! Aku salah apa?! Lelaki ini memang dari awal tak menyukaiku, terlihat dari tatapan matanya dan cara bicaranya yang ketus padaku.
"Keparat itu menculik kekasihku!! Sialan!! Sampai dia membunuh Sunoo tak aku biarkan kamu hidup tenang!!" Sunghoon ingin memukul wajahku lagi sebelum akhirnya ditahan oleh Jake dan Jay yang baru memasuki ruangan ini dan melerai kami berdua.
Aku terdiam, berusaha menelaah ucapan Sunghoon barusan. Sunoo diculik? Oleh siapa? Lalu kenapa dia kesalnya padaku padahal aku tak mengetahui apapun tentang penculikan itu.
"Apa yang kau lakukan brengsek?!!" Jay jauhkan tubuh Sunghoon sedangkan Jake menangkup wajahku begitu khawatir. "Kau tak apa? Apa dia memukulmu?" tanya Jake yang langsung aku jawab dengan anggukan kepala. Lelaki itu pun ingin memaki Sunghoon sebelum aku tahan.
"Kenapa kau menyalahkan ku atas hilangnya kekasihmu? Aku tak bertemu dengannya hari ini lalu kenapa kau memukulku brengsek?!!" aku ingin membalas pukulan Sunghoon di wajahku sebelum Jake tahan menggunakan tubuhnya. Dia berusaha menenangkan aku dengan berbagai cara.
"Kau keparat sialan!! Semua gara-gara kekasihmu itu-" Dengan paksa Jay dan beberapa orang lainnya menarik tubuh Sunghoon keluar dari ruang tembak ini, meninggalkan aku berdua bersama Jake.
Aku berusaha melepaskan pelukan Jake lalu bertanya, "Apa maksudnya? Apa yang kau lakukan pada Sunghoon dan Sunoo?" tanyaku karena satu-satunya kekasih yang aku miliki hanya Jake. Jika ia bertengkar dengan Jake, kenapa melampiaskan kekesalannya padaku? Padahal dia bisa langsung memukul wajah Jake menggunakan tangannya sendiri, atau jangan-jangan Sunghoon takut dengan Jake?
"Dia mabuk, sudahlah tak usah terlalu dipikirkan. Di bagian mana Sunghoon memukulmu??" karena aku begitu kesal dengan keadaan. Aku lepaskan diriku secara paksa dari Jake lalu keluar dari ruangan itu menuju kamar kami.
Sepanjang perjalanan, aku tak kunjung menghiraukan pertanyaan Jake karena bagiku itu tak penting. Wajahku sakit dan aku harus segera mengobatinya sekaligus membersihkan diriku yang penuh keringat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DAY AFTER QUARANTINE
Fanfiction[🔞] Niat baik untuk membantu kekasihmu bernama Lee Heeseung tidak membuahkan hasil. Malah menjebak mu ke dalam kelompok kriminal bersenjata yang beranggotakan Jake Sim dan Jay Park yang tak lain adalah teman kampusmu. Kelompok kriminal bersenjata i...