AUTHOR POV
Seorang laki-laki berlari memasuki sebuah lift hotel berbintang pinggir kota Hạ Long, Vietnam. Tujuan utamanya adalah sebuah kamar yang berada di lantai lima untuk memberikan rekaman yang ia dapatkan setelah mengikuti seorang wanita yang tak lain adalah dirimu, tanpa sepengetahuan siapapun. Lelaki itu ketuk pintu kamar bosnya dengan ragu hingga sebuah perintah terdengar samar dari arah kamar tersebut.
Lelaki itu buka pintu ruangan dan bergegas masuk sambil mengatakan, "Bos, saya barusan mengikuti mantan kekasih bos dan saya mendapatkan rekaman ini." ujar lelaki itu sambil menunjukkan rekaman dari handphone miliknya.
Terlihat, Jake yang sedang menggandeng mesra dirimu sambil menggendong seorang anak laki-laki tampan dengan senyuman yang tak lekang di wajah kalian. Terdengar samar percakapan yang terjadi di antara keluarga kecilmu.
"Mama, Jovan mau tidur sama mama dan papa Jay malam ini." ucapan anak itu sukses mengalihkan perhatianmu dari ponsel milikmu. Jake yang mendengar keinginan anaknya tersebut pun bertanya, "Loh, kan malam ini Jovan mau dibacakan cerita baru sama daddy." ujar Jake seperti menggoda anak itu. Ia sengaja mengelus permukaan perutmu yang dipeluknya, sambil melirik ke arahmu penuh arti. Kamu pun kembali melingkarkan tanganmu di pinggang Jake.
"Iya mau, tapi Jovan sudah lama ga tidur sama papa Jay. Jovan kangen papa Jay." tergambar jelas kebahagiaan di wajahmu, Jake maupun anak kandung kalian. Tak ada sedikitpun keterpaksaan seolah kamu begitu menyukai berada di dekat mereka.
Senyuman itu, senyuman yang selalu terbayang di pikiran Heeseung setiap malamnya. Ia sangat mencintaimu melebihi apapun di dunia, rasanya percuma saja ia kejar segala hal di dunia hanya untuk mendapatkanmu kembali, namun pada akhirnya ia harus menelan pil pahit melihatmu bahagia bersama keluarga barumu.
Heeseung rela mengeluarkan uang sebanyak apapun agar dapat membeli mesin waktu, ia ingin kembali ke malam sebelum kamu memutuskan untuk membantu misinya membunuh Jay Park. Heeseung akan tinggal dan menunggumu hingga tertidur walau hal itu dapat memancing kekesalan bagi kelompoknua. Heeseung rela melakukan apapun hanya untuk membuatmu kembali, tapi sekarang kamu sudah tak sendiri.
Jika Heeseung ingin kamu kembali maka ia harus menerima keberadaan Jovan juga. Heeseung belum siap akan kenyataan itu, Heeseung sadar anak itu bukanlah darah dagingnya karena Jovan memiliki banyak kemiripan dengan Jake.
Seolah dunia Heeseung hancur menjadi berkeping-keping, ia tak bisa menahan kesedihan dalam dirinya sendiri. Buru-buru, Heeseung berikan kembali handphone tersebut pada anak buahnya dan meminta waktu untuk menghabiskan malam sendiri, tanpa gangguan dari siapapun termasuk anak buahnya.
Heeseung ratapi takdir buruknya yang tercipta dari banyak dosa yang ia perbuat. Mungkin tuhan tak memberikan balasan dalam bentuk yang kita inginkan, tapi kejadian ini sudah cukup membuat hidup Heeseung hancur. Ia tak tahu harus melanjutkan hidup tanpamu atau lebih memilih menyerah atas segalanya.
""""'"""""""""""
YOU POV
"Ini sayang, minum susu dulu baru tidur ya." Aku berikan susu yang masih hangat pada anak kandungku saat ia sedang asik berbincang dengan ayah kandungnya di meja makan. Jovan tertawa lalu mengatakan, "Terima kasih, mama." dengan nada bicara yang terdengar sangat menggemaskan.
Aku elus puncak kepalanya, "Sama-sama, sayang." sambil mendudukkan diri di sebelah Jake. Aku perhatikan Jovan yang meminum susu pemberianku sambil sesekali melirik ke arah ayahnya, Jake.
"Kalau Jovan tidur sama mama dan papa Jay. Terus daddy tidur sama siapa?" tanya Jake sengaja ingin menggoda anakku itu saat ia beristirahat untuk sekedar menarik napas dari kegiatan meminum susunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DAY AFTER QUARANTINE
Fanfiction[🔞] Niat baik untuk membantu kekasihmu bernama Lee Heeseung tidak membuahkan hasil. Malah menjebak mu ke dalam kelompok kriminal bersenjata yang beranggotakan Jake Sim dan Jay Park yang tak lain adalah teman kampusmu. Kelompok kriminal bersenjata i...