Renjana Jiwa || Heejake (GS)

Bagian 37

(Setahun kemudian)

Setelah bulan lalu pernikahan Bianca dilangsungkan, giliran Jema dan Helio mulai mempersiapkan segala sesuatu tentang pernikahan mereka. Tanggal sudah di tentukan, pernikahan mereka akan berlangsung 7 bulan setelah ini. Waktu yang cukup lama dari perkiraan Helio. Ini sudah hampir 2 tahun semenjak Helio melamar Jema.

Bahkan mereka sudah di dahului oleh Nicho dan Cheryl. Keduanya melangsungkan pernikahan di bulan yang sama dengan Bianca. Sedangkan Samudra dan Sonia sudah menikah 8 bulan lalu. Dan sekarang Sonia sedang mengandung di usia kandungan 6 bulan. Begitu pun dengan Jui yang sedang mengandung anak ke 2 nya.

Lihat dalam jangka waktu hampir 2 tahun kehidupan mereka semua sudah banyak perubahan. Namun sepertinya tidak untuk Jema dan Helio. Keduanya masih bertahan untuk menjaga privasi hubungan mereka. Dan dengan sabar Helio melewati semua itu.

Kini Jema dan Helio membahas tentang tema pernikahan mereka. Jema sudah mencari beberapa referensi untuk tema pernikahan. Namun dia masih belum juga menemukan tema yang sesuai.

"Kak, bagusnya tema apa ya?" Tanya Jema sambil memandang ke arah ponselnya.

"Kakak ngikut Jema aja mau nya gimana" Ucap Helio yang tengah fokus pada pekerjaannya di laptop.

Jema mendengus dan terus menggulir halaman katalog yang menampilkan beberapa referensi tema pernikahan.

"Mau colorful atau monochrome kak?"

"Dua-duanya bagus"

"Aku kepikirannya dekor buat pemberkatan yang di gereja full putih gitu. Kalau buat resepsinya masih bingung kak"

"Oke, noted yang di gereja all white "

"Kakak ada usul ga acara resepsinya mau gimana?"

Helio hanya menggeleng singkat dengan mata yang masih terfokus pada layar laptop.

"Aku bingung kak. Aku pengennya sederhana tapi kayak ga sesuai sama vibes keluarga besar kak Io"

"Ya gapapa kalau mau dekor sederhana"

"Menurut kakak buat resepsi mau indoor atau outdoor?"

"Jema prefer yang mana?"

"Bingung kakak. Kalau indoor nanti resepsi di buat sore gitu. Tapi kalau mau outdoor aku maunya kayak Garden party gitu, siang setelah pemberkatan di gereja. Menurut kakak gimana?"

"Bagus, mau all white juga?"

"Engga kayaknya. Mau nuansa putih lilac gitu atau monochrome. Kakak setuju yang mana?"

"Jema paling suka yang mana?"

Jema mendecak sebal saat mendengar jawaban Helio yang dari tadi terkesan tidak serius dan mengikut apa katanya. Pria tampan itu terlihat tidak peduli pada perubahan mood Jema. Iya masih saja terfokus pada layar laptopnya. Melihat itu Jema beranjak dari duduknya. Ia lalu mendekat ke arah meja yang mana tersimpan tasnya. Gadis itu mengambil tas dan juga jaketnya lalu kembali mendekat ke arah Helio.

"Kak aku pulang"

Mendengar hal itu, Helio segera mengalihkan pandangan dari laptopnya. Pria itu bangkit untuk mengejar Jema yang sudah terlebih dahulu berjalan di depannya. Helio menangkap lembut tangan tunangannya membuat Jema menghentikan langkah.

"Sayang, kok pulang sih"

Jema berbalik dan menatap kesal kepada tunangannya itu.

"Apa kak?"

"Jangan pulang dulu, tadi katanya mau bahas tema dekorasi pernikahan kita"

Jema melipat tangannya di dada.