Bagian 29

386 39 10
                                    

Sudah hampir 1 bulan Jema menjauh dari Helio dan juga teman-temannya. Gadis itu lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, lebih tepatnya mengurung dirinya. Bahkan ibunya heran melihat anaknya yang sangat murung. Tante Ila pun sudah sering 'mengusir' tamu yang ingin menemui Jema. Karena Jema sering kali berkelit bahwa tidak ingin bertemu dengan mereka.

Hingga hari ini Sonia kembali datang ke rumah Jema. Dia mengetuk pintu dan tak lama pintu dibuka oleh tante Ila.

"Pagi tante Ila"

"Pagi Sonia, masuk nak"

Tante Ila mempersilahkan Sonia untuk masuk. Keduanya duduk di sofa ruang tamu.

"Sonia tante mau minta tolong boleh?"

"Minta tolong apa tante?"

"Tante mau tau sebenarnya Jema kenapa? Sudah sebulan ini dia terlihat pendiam dan murung. Tante tanya selalu bilangnya gapapa terus. Jema sedang ada masalah ya sama Helio?"

Sonia mengangguk dan tersenyum tipis terlihat simpati.

"Jema mutusin kak Helio tan. Sampai sekarang kami juga belum tau alasannya apa"

"Pantas aja, Jema selalu menghindar. Helio sering ke sini tapi Jema tidak pernah mau ketemu. Sampai tante yang ga enak sama Helio"

"Tante, Sonia boleh ga sekali aja ketemu sama Jema. Sonia kangen tan udah lama ga main sama Jema. Boleh ya tan" Mohon Sonia.

"Iya boleh, tante minta tolong hibur Jema ya dan bujuk dia. Udah jarang mau makan, hari-hari di kamar terus"

Sonia mengangguk dengan semangat. Dia lalu ijin untuk masuk ke dalam kamar Jema. Sonia membuka pintu dan mendapati Jema sedang melamun sambil menatap ke luar jendela kamarnya.

"Jem..... "

Panggilan itu membuat Jema tersadar dari lamunannya. Dia terkejut mendapati Sonia sudah duduk di sampingnya.

"Lo kok bisa di sini, Son?"

Tidak langsung menjawab, Sonia malah memeluk Jema dengan erat. Dia menangis dalam pelukan itu.

"Gue kangen sama lo Jem"

Jema yang mendengar itu pun tak kuasa ikut menangis. Dia membalas pelukan Sonia dan menangis bersama dengan sahabatnya itu. Cukup lama keduanya saling menumpahkan rindu. Hingga pelukan itu lepas dan keduanya menghapus air mata masing-masing.

"Lo kenapa jadi ikut jauhin gue sama Jui? Salah kita apa Jema? Lo ga kangen apa sama kita?"

"Maaf. Gue kangen banget sama kalian. Tapi gue masih butuh waktu buat sendiri"

"Sampai kapan Jem? Kalau lagi sedih lo bisa bagi kesedihan lo sama kita. Lo lupa kalau kita sahabat lo?"

Jema menggelengkan kepalanya dengan air mata yang masih mengalir.

"Maafin gue karena gue malah jauhin kalian. Tapi kalau gue bareng kalian malah buat kak Helio gampang buat nemuin gue. Makanya itu gue jaga jarak sama kalian"

"Jangan jauhin kita lagi Jema. Kita khawatir sama lo. Lihat sekarang lo tambah kurus, pucet, sama kantung mata lo item banget gini" Ucap Sonia sambil menangkup wajah Jema.

"Berapa kali gue bilang kalau lo ada masalah cerita sama kita. Jangan dipendam sendiri. Lihat lo jadi menyedihkan gini. Lo ga kasihan sama tante Ila? Dia khawatir sama lo yang suka ngurung diri di kamar"

"Gue boleh cerita?"

Sonia mengangguk. "Cerita, gue dengerin"

"Tapi janji, jangan sampai orang lain tau termasuk ibu. Cuma lo sama gue yang tau"

Renjana Jiwa  ||  Heejake (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang