Bagian 25

436 39 5
                                    

Sore tadi Helio sudah menjemput Jema lebih awal di rumahnya. Alasannya karena sudah terlampau rindu pada gadis mungil itu. Helio membawa Jema pergi ke sebuah mall karena dia sudah membeli 2 tiket bioskop lengkap dengan popcorn dan juga soda. Keduanya telah selesai menonton film tersebut. Kini mereka keluar dari gedung bioskop dengan tangan saling bertautan.

"Seru ga filmnya?" Tanya Helio sambil menoleh ke arah Jema.

Jema menatap Helio lalu mengangguk dengan senyum yang mengembang.

"Seru. Makasih ya kak, hari ini diajak jalan akunya"

"Aku yang harusnya bilang makasih ke kamu. Makasih udah mau aku ajakin jalan"

Jema terkekeh membuat Helio pun ikut tertawa gemas.

"Habis ini ngopi mau? Sekalian aku mau tunjukin sesuatu ke kamu"

"Mau kak" Ucap Jema sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

Helio yang gemas melihat tingkah Jema memilih mengusak puncak kepala Jema.

"Kakak ih, suka banget acak-acak rambut Jema" Ucap Jema sambil merapikan rambutnya.

"Iya-iya maaf, habisnya kamu gemesin sih" Helio membantu merapikan rambut Jema dengan menyisir menggunakan jarinya.

Lalu tiba-tiba ada suara memanggil nama Jema.

"JEMIMA..... "

Teriakan itu membuat Jema dan Helio menghentikan langkahnya. Dan berbalik mencari sumber suara. Mereka menemukan seorang lelaki dewasa berpenampilan rapi yang tersenyum ke arah Jema. Merasa mengenali sosok itu, membuat Jema mendekat ke lelaki dewasa itu. Lelaki itu pun berjalan cepat ke arah Jema dan Helio.

"Om Dirga" Ucap Jema dengan senyum cerahnya.

Dia mencium tangan om Dirga.

"Sudah lama sekali om tidak bertemu kamu Jema" Om Dirga memeluk Jema singkat. "Apa kabar nak?"

"Iya om sudah lama sekali. Jema sehat, om gimana kabarnya?"

"Om sehat pastinya. Ibu mu sehat-sehat kan Jem? Masih lancar berobat kan?"

"Ibu juga sehat om"

"Ini pacarmu Jem? Tidak mau dikenalin sama om?" Tanya om Dirga sambil tersenyum menggoda ke arah Jema dan Helio.

Helio yang merasa kehadirannya di notice langsung mendekat dan tersenyum.

"Perkenalkan om, saya Helio" Ucap Helio sambil menyalami om Dirga.

"Saya om nya Jema. Kalian ini mau kemana? Mau tidak ngobrol dulu sama om sambil makan? Om masih kangen sama kamu, Jem"

Jema menatap Helio meminta persetujuan. Helio mengangguk memberi kode Jema untuk menerima tawaran om Dirga. Jema menerima tawaran itu. Ketiganya pun berjalan masuk ke salah satu restoran di mall. Setelah mendapat tempat duduk dan memesan makanan mereka kembali mengobrol.

"Om tadi sendirian aja? Habis dari mana?" Tanya Jema membuka obrolan.

"Om ke sini sama Bianca. Tadi cari buku sekalian janjian sama Bianca minta dibeliin tas. Tadi setelah keluar dari store om lihat Jema mau langsung nyamperin tapi Bianca tiba-tiba pamit pergi. Ya udah cuma om yang samperin kamu"

Nama itu membuat Helio sedikit tersentak. Helio kembali diingatkan bahwa Jema dan Bianca adalah saudara sepupu. Jema sedikit melirik ke arah Helio namun ia hanya menemukan ekspresi tenang Helio.

"Oh ya Helio. Om harus mengenalkan diri om lagi biar kamu tidak bingung. Saya om nya Jema. Istri saya itu kakak dari ibunya Jema. Kamu pacarnya Jema kan?"

Renjana Jiwa  ||  Heejake (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang