Jema dan Sonia berjalan memasuki Fakultas Teknik. Semalam Sonia memberitahu Jema tentang informasi yang dia dapatkan dari Nicho. Hari ini Helio akan ke kampus jam 8 dan ada kelas jam 9. Karena informasi itu, pagi-pagi Jema bangun untuk membuatkan bekal untuk Helio.
Sonia mengerutkan keningnya ketika dia merasa Jema terlihat begitu gugup. Wajah Jema sangat tegang dan terus menggigit bibir bawahnya.
"Lo kenapa sih, Jem"
Jema pun menatap Sonia dengan tatapan cemasnya. Jema memilih menghentikan langkahnya diikuti Sonia yang juga ikut berhenti. Sonia masih menatap Jema dengan pandangan herannya.
"Gue takut, Son"
Sonia menarik Jema untuk menepi agar tidak menghalangi orang yang berlalu lalang di koridor FT. Jema pasrah mengikuti langkah Sonia.
"Takut kenapa, Jemoy?"
"Gimana kalo kak Helio nolak bekal ini" kata Jema sambil mengangkat tas bekal di genggamannya.
"Kalo dia nolak entar gue yang habisin" kata Sonia dengan senyum jail.
"Ih,, Sonia nyebelin. Gue gugup banget ini" Jema menggoyang-goyangkan lengan Sonia.
Sonia pun terkekeh.
"Lo aneh, Jem. Disuruh presentasi aja ga pernah gugup. Giliran mau ketemu kak Helio malah gini"
"Ya beda Soniaa"
"Udah tenang aja, kak Helio pasti mau nerima bekal lo. Kalau lo grogi nanti langsung kasih aja bekalnya abis itu langsung cabut. Masalah itu bekal mau dimakan dia atau enggak ya ga usah terlalu dipikirin. Yang penting lo ada niat baik buat ngucapin terima kasih"
Jema mengangguk dengan lesu.
"Tapi ini kita cari kak Helio kemana dulu? Waktu itu kak Helio pernah bilang sama gue kalau mau cari dia di kantin atau di smoking area FT"
"Smoking area aja gimana?"
Jema mengangguk menyetujui ucapan Sonia. Lalu keduanya kembali berjalan menuju tempat yang disebut smoking area itu. Saat hampir dekat dengan smoking area, mereka merasa banyak pasang mata yang menatap mereka. Tidak heran karena tempat yang dituju adalah kawasan untuk merokok maka banyak sekali pria yang berlalu lalang, bahkan berkumpul di sekitar situ. Siulan dan godaan mulai Jema dan Sonia dengar.
Jema mulai merapatkan dirinya mendekat kearah Sonia. Dia mulai takut dengan pria-pria genit yang terang-terangan menggodanya dan Sonia. Namun lain halnya dengan Sonia yang menatap tajam pria-pria genit itu. Sonia menggandeng tangan Jema dan mulai melangkah lebih cepat. Jema mulai mengimbangi langkah Sonia. Sampai akhirnya mereka sampai di tempat di mana banyak sekali asap rokok disana.
"Udah nyampe nih, Jem. Lo aman kan? Ga sesek kan?" Sonia menatap khawatir Jema.
"Aman kok, agak geli aja tadi. Cowok-cowok di sini serem banget"
Sonia mengangguk menyetujui ucapan Jema.
"Ayok cari kak Helio dulu"
Jema dan Sonia mulai memindai ke sekitar. Banyak sekali pria disana. Merekah bahkan tau sudah menjadi pusat perhatian bagi para pria itu.
"Kayaknya kak Helio ga ada disini deh, Son. Gue takut kalau tambah masuk kesana. Itu cowok semua" Jema mengapit lengan Sonia.
"Iya sih, kalo itu cowok kagak pada genit gue sih ga masalah ya"
Ditengah perbincangan itu, kedua gadis cantik itu tidak menyadari bahwa ada seorang pria mendekat kearah mereka.
"Jemaaa.........,."
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana Jiwa || Heejake (GS)
Fanfic[Heeseung x Jake] Ancaman yang membuat Jema (Jake) terpaksa menerima perintah dari kakak sepupunya untuk mendekati Helio (Heeseung). Dan kemudian harus mencampakkan Helio setelah bisa memastikan bahwa Helio telah jatuh ke dalam cinta Jema. Akankah J...