Bagian 43

656 37 31
                                    

Kelahiran Zac dan Zoe benar-benar melengkapi kebahagian rumah tangga Helio dan Jema. Memang agak kesusahan harus merawat 2 anak sekaligus. Helio dan Jema di tuntut untuk lebih sabar lagi. Selama hampir 3 bulan ini tidur keduanya tidak bisa nyenyak karena terkadang pada malam hari si kembar terbangun dan menangis.

Seperti malam ini, baru saja Jema bisa memejamkan matanya tiba-tiba dia mendengar tangisan Zoe. Jema segera bangun dari tidurnya. Dia berjalan menuju baby box dan mengambil Zoe ke dalam gendongannya. Jema menimang putrinya itu agar tangisnya reda. Kakinya dia langkahkan menuju sofa dan duduk di sana. Jema mulai menyusui Zoe yang masih menangis. Setelah mendapatkan asi, Zoe menjadi tenang. Dengan menahan kantuk Jema terus menimang Zoe yang sedang menyusu.

Demi apapun Jema mengantuk sekali. Dia menyusui Zoe dengan mata terpejam. Tiba-tiba rungunya mendengar tangisan kencang milik Zac membuat Zoe yang tadi sudah tenang kini kembali menangis. Jema membuka matanya dan kembali menimang Zoe sambil berjalan menuju baby box.

"Ssshhh.... Sshhh... Cantiknya mama tadi udah diem kok nangis lagi. Masih laper ya? Ayo nen lagi"

Jema kembali memberi asinya ke Zoe. Dia lalu mendekat ke Zac dan mengusap lembut perut dan dada putra nya itu.

"Jagoan kok ikut bangun? Sssshhh.... Ssshhhh... Tadi udah nen banyak loh. Kenapa nak? Ssshhhh... Atau pup ya?"

Jema lalu membuka popok Zac dan benar saja popok putranya sudah penuh dengan air kencing dan juga feses.

"Tunggu ya nak, Zoe nya biar bobok dulu nanti mama gantiin popoknya. Sssshhhh..... Sshhhhhh"

Jema masih berusaha menenangkan Zac. Helio yang terganggu dalam tidurnya pun membuka mata. Dia meraba space di sebelahnya yang kosong. Lalu dia terduduk dan melihat Jema yang berdiri di depan baby box si kembar dengan menggendong Zoe. Helio mendekat saat mendengar suara tangis Zac semakin kencang.

"Sayang, twins rewel ya?"

Helio merengkuh pinggang Jema.

"Iya, Zoe laper terus Zac pup belum sempet aku ganti popoknya, kak"

"Ya udah kamu duduk sambil kasih nen Zoe aja. Popok nya Zac biar aku yang ganti"

Jema menatap Helio yang mulai menggendong Zac.

"Kak, bisa?"

Helio nyengir ke arah Jema. "Ajarin ya sayang"

Jema terkekeh, lalu menuntun Helio cara untuk mengganti popok Zac. Helio mengikuti semua perkataan Jema dengan sesekali dia bertanya apa yang dilakukannya sudah benar. Hingga Helio bisa mengganti popok putranya.

"Nah gitu kak bener. Itu bisa. Makasih ya kakak udah bantu aku rawat twins"

Helio yang sudah membereskan popok Zac yang kotor pun menggendong putra nya.

"Udah tugas aku juga buat rawat anak kita sayang"

"Kakak udah capek seharian kerja tapi di rumah malah ikut bantu aku rawat twins"

"Kamu juga pasti capek seharian rawat twins sendiri. Makanya kakak bantu kamu biar kita bisa sama-sama mengerti gimana capeknya urus anak"

Jema bersyukur memiliki suami pengertian seperti Helio.

"Kakak bobok aja, Zac tolong taruh di baby box. Udah anteng juga kan si jagoan"

Helio menurut dan meletakkan Zac yang sudah tertidur di baby box. Helio lalu melangkah mendekat ke arah Jema.

"Si cantik belum bobok ya?" Helio mencium pipi Zoe yang sedang menyusu ke Jema.

"Belum papa, bentar lagi itu" Ucap Jema sambil terus menimang Zoe.

Renjana Jiwa  ||  Heejake (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang