Extra Part

829 41 30
                                    

Di sore yang cerah ini Jema sedang menemani kedua buah hatinya bermain di sebuah taman. Seharusnya weekend ini adalah waktunya bagi keluarga Mahawira untuk berkumpul. Helio memang sudah menjanjikan kepada si kembar akan mengajak mereka jalan. Bahkan mereka berempat sudah dalam perjalanan untuk menuju sebuah taman bermain. Namun tiba-tiba dia mendapat undangan untuk meeting di rumah client. Ingin sekali Helio menolak permintaan client itu namun mengingat client satu ini adalah salah satu client VIP. Hingga Helio membujuk Jema dan kedua buah hatinya untuk singgah terlebih dahulu ke tempat client tersebut.

Mereka setuju dengan permintaan Helio untuk ikut menuju rumah client tersebut. Awalnya si Kembar terlihat tenang. Hingga kedua bocah itu mulai merasa bosan dan akhirnya rewel. Tadi saat mereka masuk ke dalam komplek perumahan itu Zac dan Zoe sempat melihat sebuah taman di dekat rumah client itu. Mereka merengek meminta Jema untuk mengantarkan ke sana. Hingga di sinilah mereka Zac dan Zoe sedang bergantian bermain perosotan. Jema memperhatikan mereka dari bangku tak jauh dari mereka.

Pandangan mata Jema tak lepas dari pergerakan kedua anaknya. Sampai-sampai Jema tidak mengetahui jika ada seorang pemuda sudah berdiri di dekatnya.

"Permisi...... "

Jema menengok ke sumber suara dan menemukan seorang pemuda tersenyum kepadanya.

"Ya?" Tanya Jema yang terlihat kebingungan.

"Bangkunya kosong kan? Boleh gue duduk di sini?" Tanya pemuda itu sambil menunjuk sisi kosong di samping Jema.

Hal tersebut membuat Jema menggeser duduknya.

"Iya kosong. Silahkan"

Pria itu lalu duduk di samping Jema, dia terlihat memperhatikan wajah wanita itu. Jema terlihat kembali memperhatikan Zac dan Zoe yang kini beralih bermain ayunan.

"Sorry, lo tinggal di sini?" Tanya pria itu.

"Enggak, cuma singgah aja" Jema menggelengkan kepalanya dengan sedikit senyuman.

Pria itu kembali menatap dalam Jema.

"Pantes, ga pernah liat lo sebelumnya. Oh ya nama gue Bryan, nama lo siapa?" Pria itu mengulurkan tangannya.

Jema terlihat ragu sambil melihat uluran tangan itu.

"Gue ga ada niat jahat kok. Gue cuma mau kenalan aja" Ucap Bryan yang masih terus mengulurkan tangannya.

Jema terlihat semakin bingung. Namun tangannya tetap menjabat tangan Bryan dengan ragu.

"Saya Jema"

"Kaku banget Jema. Lo gue an aja" Bryan terlihat senang saat tangannya bersentuhan dengan tangan halus Jema.

Jema tak menanggapi dan kembali memperhatikan Zac dan Zoe. Bryan terlihat sedikit mendekatkan duduknya ke arah Jema.

"Jema masih sekolah atau udah kuliah?"

Jema melirik sekilas lalu menggelengkan kepalanya.

"Ga dua-duanya"

"Udah kerja? Masa sih? Lo kelihatan lebih muda dari gue lho"

"Ga kerja" Jema lalu menatap Bryan heran. "Sepertinya saya jauh lebih tua darimu"

"Jema bohong pasti. Lo masih kayak anak SMA"

Jema mengerutkan keningnya dan menggelengkan kepala heran. Dia kembali tidak menggubris perkataan Bryan. Jema lebih memilih memandang kembali Zac dan Zoe yang masih asyik dengan ayunan.

"Adik lo lucu-lucu ya"

Jema reflek menengok ke arah Bryan. Dia menatao pria itu dengan pandangan tak suka.

Renjana Jiwa  ||  Heejake (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang