Malam ini Jema kembali berkutat di dapur. Dia sedang memasak makan malam untuknya dan Helio. Jema berharap malam ini Helio tidak pulang larut dan mau kembali makan masakannya. Tiba-tiba sebuah tangan melingkar di perutnya dan kepala yang bertumpu di bahu kanannya.
"Masak apa sayang?"
"Kakak pulang cepet hari ini. Aku masak cumi saus padang sama tumis buncis kak. Capek ya pulang kerja? Nanti aku pijitin ya" Ucap Jema semangat sambil mengusap lembut lengan Helio yang melingkar di perutnya.
"Mau, kangen pijitanmu" Helio mengecup pipi Jema.
"Sayang aku mau kasih kabar gembira"
Jema yang sudah selesai dengan masakannya pun mematikan kompor lalu menghadap ke arah Helio. Tangan Helio menyentuh kedua bahu Jema.
"Aku berhasil menangin persidangan. Saham kembali atas namaku semua dan perusahaan juga dapat ganti rugi atas kasus ini. Perusahaan udah bisa bangkit lagi"
Jema lalu memeluk suaminya haru.
"Selamat ya kak, akhirnya masalahnya selesai juga"
"Makasih sayang, berkat dukunganmu juga. Makasih juga mau bertahan denganku selama ini"
"Sampai kapanpun aku tetap di pihak kakak. Aku dukung kakak"
"Setelah ini aku akan punya banyak waktu buat kita. Maaf setahun ini aku seperti mengabaikan kamu"
"Gapapa kak, aku paham"
"Minggu depan aku mau ajak kamu jalan-jalan"
"Jalan-jalan kemana?"
"Mau ke Jepang atau Korea Selatan?"
"Pilihannya cuma 2 tempat itu?"
"Sayang mau nya kemana? Aku ngikut"
"Mau ke Swiss, kakak belum pernah kenalin aku ke uncle Alaam kan"
Helio menggeleng tegas.
"Ga kalau tujuanmu ke Swiss mau ketemu uncle Alaam aku larang. Cari tempat lain aja"
Helio selalu menolak jika Jema memintanya untuk mempertemukannya dengan saudara kembar papanya. Bahkan selama 5 tahun pernikahan belum pernah Jema di ajak untuk berkunjung ke tempat keluarga Helio yang ada di Swiss.
"Kenapa sih kak, kok aku ga boleh kenal sama uncle Alaam"
"Uncle lebih bahaya dari dugaan mu Je, aku ga mau kalau uncle kenal kamu terus dia bakal nyelakain kamu"
"Kan ada kak Io. Kakak bakal lindungin aku kan. Bukannya kakak bilang uncle lebih deket sama kakak daripada anak kandungnya sendiri"
"Cari destinasi lain ya"
"Mau ke Swiss" Kekeh Jema.
"Gini deh, minggu depan kita cari destinasi selain Swiss. Aku janji sama kamu bakal ajak ke Swiss kalau kamu bisa hamil"
"Bener ya? Berarti kakak mau jalanin program hamil lagi?"
Helio mengangguk. "Mau sayang"
"Makasih ya kakak" Jema memeluk tubuh suaminya itu.
Cup..
"Aku sayang kakak" Kata Jema usai mencuri satu kecupan di bibir Helio.
"Aku juga sayang kamu. Jadi minggu depan mau kemana?"
"Maldives" Ucap Jema semangat.
"Oke kakak pesenin tiket dan hotelnya dulu"
"Iya, sekarang kakak mandi dulu. Aku siapin air angetnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana Jiwa || Heejake (GS)
Fiksi Penggemar[Heeseung x Jake] Ancaman yang membuat Jema (Jake) terpaksa menerima perintah dari kakak sepupunya untuk mendekati Helio (Heeseung). Dan kemudian harus mencampakkan Helio setelah bisa memastikan bahwa Helio telah jatuh ke dalam cinta Jema. Akankah J...