Siang ini di kantin RKH. Jema dan Cheryl sedang menikmati makan siang bersama karyawan yang lain. Cheryl duduk mendekat ke arah Jema. Dia sedikit berbisik.
"Jem gimana semalem? Gue pikir lo off hari ini"
Jema beralih menatap Cheryl.
"Udah mendingan kok, harusnya kemarin ga perlu sampai dibawa ke RS. Anter pulang aja, obat gue ketinggalan di rumah"
"Tapi semalem lo parah banget Jem. Nafas lo bengek gitu"
"Ya emang reaksinya gitu, cukup minum obat aja entar langsung mendingan"
"Trus hubungan lo sama bapak gimana? Semalem diajak balikan ga?"
Jema melirik Cheryl sekilas, kemudian menggeleng.
"Gue ga tau, dia masih mau sama gue atau enggak"
"Kok ngomongnya gitu? Lo ga lihat semalem sepanik apa bapak. Sampai dia ga pake sendal dari rumah Jui sampai RS. Untung sendalnya dibawain kak Samudra"
"Masa? Tapi dia ga ada tuh bilang mau ngajak balikan gue. Dan gue juga sadar posisi Cher. Gue cuma karyawan dia, dan di luar sana banyak banget cewek yang lebih cantik kan. Apa lagi sekarang dia udah mapan. Tinggal tunjuk mau yang mana"
"Ah Jema, yang gue ga suka dari lo ini nih. Selalu overthinking, gue tau lo masih cinta kan sama bapak. Ga mau perjuangin cinta lo? Kakak lo juga ga bakal halangin lo lagi kan"
"Tapi sekarang posisinya beda Cheryl. Gue ga sepadan sama dia. Kalau gue ngejar dia sama aja kayak peribahasa bagai pungguk merindukan bulan"
"Ga tau lagi gue sama lo" Kesal Cheryl yang kembali menikmati makanannya.
Tiba-tiba suara berisik dari bisikan orang-orang sekitar terdengar.
"Eh ada bapak. Lihat tuh ganteng banget"
"Iyaa... Gue kayak lihat representasi dewa Yunani"
"Sumpah rahim gue anget lihat modelan pak Adaam gini"
"Gila lo, bayangin apa lo?"
"Lo lihat aja, wajahnya ganteng banget. Badannya atletis. Lihat tuh tangannya yang berurat pegang gelas seksi banget. Gimana kalau pegang gue coba"
"Sinting lo, bayangin bapak sampai segitunya"
"Ya emang kenapa sih? Orang dia single juga kok. Ga ada larangan lah"
"Tapi ya pak Adaam galak banget"
"Ga peduli gue. Malah bagus kalau di galak di ranjang"
"Jangan bikin gue ikut bayangin yang enggak-enggak ya Gritt"
"Tapi Gritte bener sih. Si bapak seksi banget. Liat tuh kumis sama janggutnya, apa ga geli-geli sedep kalau ciuman terus bulu tipisnya gelitik di sekitar bibir gue"
"Iyaa bener lagi"
Sekumpulan karyawan perempuan itu terkikik. Jema yang sedari tadi mendengar pembicaraan mereka mulai jengah. Dia menarik kursinya menjauh dari meja dan berdiri meninggalkan makanan yang masih banyak. Cheryl yang heran pun menahan tangan Jema.
"Mau kemana Jem?"
"Udah kenyang gue. Duluan ya mau balik ke ruangan"
"Tapi makanan lo masih banyak"
Jema menggeleng dan melepas tangan Cheryl yang tadi menahannya.
"Gue enek, duluan ya Cher"
Jema berlalu menjauh dari Cheryl. Saat melewati meja Helio, membuat Jema menunduk sopan ke arahnya. Jema keluar dari kantin dan hendak menuju lift. Namun tiba-tiba ada sebuah tangan yang menariknya lembut menuju tangga darurat. Jema hendak berteriak namun urung karena dia melihat siapa yang menariknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana Jiwa || Heejake (GS)
Fanfiction[Heeseung x Jake] Ancaman yang membuat Jema (Jake) terpaksa menerima perintah dari kakak sepupunya untuk mendekati Helio (Heeseung). Dan kemudian harus mencampakkan Helio setelah bisa memastikan bahwa Helio telah jatuh ke dalam cinta Jema. Akankah J...