Bagian 13

426 38 5
                                    

Sinar matahari mulai menembus ke kamar Sonia melalui kaca jendela. Hal tersebut membuat Jema mengerjabkan matanya berusaha beradaptasi dengan cahaya yang menyilaukan itu. Kepalanya masih sedikit terasa pening membuat Jema perlahan bangun dari tidurnya untuk duduk. Jema masih memegangi kepalanya yang terasa berat. Kepalanya ditengok kan ke samping dan menemukan Jui masih tertidur. Jema bangkit dan beranjak menuju kamar mandi saat ia sadar masih menggunakan pakaian yang semalam. Untuk menyegarkan badan, Jema memutuskan untuk mandi.

Setelah sesi mandi selesai dan mengganti pakaiannya dengan piyama yang lebih nyaman, Jema berjalan menuju ranjang milik Sonia dan masih mendapati Jui yang tertidur pulas. Jema sedikit merapikan ranjang itu kemudian berjalan ke luar dari kamar Sonia. Kakinya melangkah mendekat ke Sonia yang duduk menikmati makanannya.

"Pagi Sonia cantik" Ucap Jema sambil menarik kursi di sebelah Sonia.

Sonia menoleh dan mendapati Jema sudah duduk di sebelahnya.

"Pagi, kok udah bangun? Pusing nggak kepalanya?"

"Masih dikit"

Sonia meletakkan sendoknya dan menaruh atensinya fokus kepada Jema. Air muka Sonia berubah dingin dengan tangan terulur kemudian menyentil dahi Jema.

"Siapa suruh mabok? Udah tau alergi anggur kok malah mabuk-mabukan. Semalem minum apaan?"

Jema menunduk dengan bibir melengkung ke bawah.

"Maaf Sonia, gue cuma pengen aja"

Sonia mengernyit kan keningnya.

"Enggak mungkin, pasti ada alasan sampai lo mabok kayak semalem"

Jema tak bergeming, matanya melirik Sonia yang sekarang beranjak berjalan menuju dapur. Tak lama Sonia kembali dengan piring dan gelas di tangannya. Sonia mulai menyendokkan nasi goreng ke piring yang ia bawa kemudian meletakkannya di hadapan Jema. Sonia pun menuangkan segelas air putih untuk Jema. Semua itu tak luput dari pandangan Jema.

"Sarapan dulu, setelah itu jelasin semuanya ke gue" Ucap Sonia sambil melanjutkan makannya.

Jema sedikit melirik Sonia dan kemudian mengambil gelas dan meneguk airnya. Dia kemudian mulai menyuapkan nasi goreng itu. Dua wanita cantik itu makan dengan hening tak ada satupun yang bersuara selain dentingan sendok dan garpu yang bertemu dengan piring.

Sekilas Sonia melirik ke arah Jema yang ternyata sudah menghabiskan sarapannya. Jema meneguk air untuk membersihkan sisa makanan di mulutnya.

"Minum ini Jem. Biar pusingnya ilang" Kata Sonia sambil memberikan sebutir aspirin ke Jema.

"Makasih Son" Jema menenggak aspirin itu.

"Sekarang jelasin ke gue gimana ceritanya semalem" Kata Sonia dengan tangan yang terlipat di dadanya.

"Ehm. Semalem gue liat kak Helio sama temen-temennya bareng cewek-cewek seksi"

"Jui liat?" Potong Sonia.

Jema mengangguk mengiyakan pertanyaan Sonia.

"Trus Jui pesen wine dan kalian minum bareng?" Tebak Sonia.

"Jui pesen wine buat dia sendiri. Trus gue juga pengen coba, katanya kan kalau mabuk bisa ilangin beban pikiran ya gue pengen coba"

"Lo minum wine itu?"

Jema menggeleng panik. "Enggak, Jui pesenin gue minuman tapi gue lupa namanya apa"

"Pantes ga bentol-bentol badan lo. Trus lanjut lagi ceritanya"

"Ya udah kita minum sampai pusing gue. Seinget gue cuma sampai gue ikutin Jui joget bareng banyak orang. Habis itu gue udah ga inget apa-apa. Tapi gue ngerasanya kayak habis ngelakuin kesalahan tapi gue ga tau apa itu" Kata Jema dengan muka polosnya.

Renjana Jiwa  ||  Heejake (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang