21. Love You

1.3K 135 16
                                    

ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ

Akandra dan Haima duduk berhadapan dengan Ayah dan Bunda. Akandra sudah memberi tahu keduanya tentang hubungan mereka dan sampai sekarang belum ada komentar dari keduanya. Sedangkan Haima hanya menunduk was-was, jika membutuhkan waktu lama untuk merespon, itu artinya bukan hal yang baik, kan?

Terdengar helaan napas berat dari Ayah. "Ya udah, Kalau memang serius lebih baik dipercepat. Ga baik pacaran terlalu lama."

Akandra tersenyum dan mengangguk. "Rencananya tahun ini. Paling lama akhir tahun."

"Kalau tahun ini susah, Akan. Persiapan pernikahan pasti butuh waktu lama."

"Bisa, Yah. Aku yang atur semuanya."

Tidak ada lagi sahutan.

"Aku butuh restu Ayah dan Bunda, karena Bapak Haima udah kasih restunya. Kalian restuin kita, kan?" tanya Akandra.

"Iya," jawab Ayah, sedang Bunda hanya diam.

"Bunda?"

"Terserah kamulah, Akan. Kalau memang iya mau sama Haima, jangan aneh-aneh sebelum menikah."

Akandra terkekeh dan mengiyakan.

Setelah obrolan yang sedikit serius, Akandra memutuskan untuk kembali memasak untuk kedua orang tuanya yang katanya belum makan siang dibantu Haima.

"Panik, Love?" bisik Akandra diangguki Haima.

Akandra terkekeh dan mengusap rambut Haima. "Aku bilang juga apa, ga mungkin mereka ga restuin kita."

Haima akhirnya tersenyum dan mengangguk.

Mereka memasak dengan cepat lalu menyajikannya untuk Ayah dan Bunda. Akandra dan Haima juga duduk bergabung di meja makan menemani mereka sambil mengobrol.

"Jauh kita carikan jodoh buat Akandra, taunya sama Haima," ucap Ayah dibalas kekehan oleh Akandra sedangkan Haima hanya tersenyum.

"Kita atur pertemuan keluarga aja secepatnya, kasih tau Bapakmu, Haima," ucap Ayah lagi.

"Iya, Ayah."

Selesai makan siang dan mengatakan tujuan Ayah dan Bunda untuk meminta Akandra datang di acara keluarga minggu depan, keduanya langsung pulang dan kembali memperingati untuk tidak melakukan hal aneh sebelum menikah.

Akandra hanya tertawa meresponnya, mereka pikir Akandra anak baru gede.

Akandra dan Haima kembali masuk dan barulah Haima bisa bernapas lega. Akandra tertawa melihatnya dan memeluk Haima dari samping.

"Kamu kaya baru pertama kali ketemu mereka," komentar Akandra.

"Memang, pertama kali ketemu sebagai calon merua."

Akandra tersenyum. "Betul juga."

Haima menghela napas dan membalas membalas pelukan Akandra. "Jadi kita masih mau bereskan kebun atau gimana?"

Friend's HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang