7. Teman?

1.6K 190 104
                                    

ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ

Sore hari saat Akandra pulang, dia melihat mobil Ayahnya di halaman. Akandra langsung masuk seraya memanggil mereka bergantian, tapi tidak ada yang menjawab. Akandra terus berjalan ke belakang dan ternyata mereka ada di dapur.

"Eh udah pulang," sapa Bunda diangguki Akandra.

"Dari kapan di sini?" tanya Akandra.

"Tadi siang," jawab Ayah. "Papan catur disimpan di mana, Kan?" tanya Ayah.

"Di meja taman belakang, belum di simpan, lupa."

Akandra mendekati Haima yang terlihat sibuk di depan kompor. Sedikit mengintip, ternyata Haima memasak tempe orek, sedangkan Bunda sedang menggoreng ayam.

"Mi instannya next time ya," bisik Haima sembari terkekeh.

Akandra tersenyum dan mengangguk. Dia membuka jas dan menggulung lengan kemejanya lalu bersiap membantu Haima.

Melakukan sisa pekerjaan Haima dan Bunda, lalu menyajikan makan malam mereka di meja.

"Kita kaya keluarga ya," ucap Bunda tiba-tiba sambil tertawa pelan.

"Kita memang keluarga, Bun," sahut Akandra.

"Maksud Bunda, Bunda kaya lagi masak sama menantu. Kamu pulang kerja langsung bantuin istri."

"Ya kan calon," ucap Akandra.

Bunda malah tertawa. "Ngawur kamu, Haima udah kaya anak Bunda sendiri, masa jadi menantu."

Haima menoleh dan Bunda juga ikut menoleh ke arah Haima.

"Kamu ga suka sama Akandra kan?" tanya Bunda.

"Hah? Ohh engga kok, Bun."

"Tuh, Haima itu udah kaya anak sendiri. Kamu cari istri yang lain aja."

Suasana tiba-tiba hening. Tidak ada yang salah dengan apa yang Bunda ucapkan, tapi agaknya Haima sedikit tidak suka mendengarnya.

Mereka makan malam setelah membereskan dapur dan Akandra mandi. Setelah selesai makan malam dan sedikit mengobrol, Haima izin untuk langsung pulang.

Akandra bangkit berniat mengantar Haima, tapi wanita itu melarangnya, mengatakan akan pulang sendiri.

"Aku bisa pulang sendiri," ucap Haima saat Akandra tetap mengikutinya sampai ke halaman.

"Iya silakan. Aku cuma mau jalan-jalan, supaya pencernaan lancar," jawab Akandra masih mengikuti Haima dari belakang.

Haima mulai meninggalkan komplek perumahan, dan Akandra masih berjalan di belakangnya.

"Aima, punya permen ga?" tanya Akandra pelan.

"Ga ada," jawab Haima tanpa menoleh.

Mereka kembali hening sampai Haima naik busway, dan Akandra tetap mengikutinya. Berdiri di samping Haima yang sudah mendapatkan tempat duduk.

Friend's HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang