1

989 80 9
                                    

**

"Anak-anak kumpulin pr matematika kemarin mau saya nilai sebagai ganti ulangan." Seru guru matematika ketika sampai di kelas. Lantas semua murid segera berbondong ke depan mengumpulkan kecuali Hyunjin.

Bukunya hilang entah kemana padahal ia masih ingat pr nya dimasukkan kedalam tas dari kemarin sore setelah di kerjakan. Hyunjin keluarkan seisi tas sekolah nya namun nihil buku pr nya hilang.

"Satu lagi mana?"

Hyunjin terpaksa mengacungkan tangan nya dengan perasaan sedih. Sontak satu kelas menatap murid paling pintar di kelas nya dengan tatapan heran. Biasanya Hyunjin paling rajin tapi hari ini tidak.

"Kenapa tidak mengumpulkan Hyunjin?" Tanya guru matematika itu baik-baik. Pasti ada yang tidak beres dengan murid kesayangan guru-guru ini.

"Buku pr nya hilang padahal Hyunjin udah ngerjain dari kemarin."

"Yasudah besok kumpulin ke meja ibu,tapi pr nya jadi dua karena kamu telat mengumpulkan hari ini."

"Iya bu, Hyunjin minta maaf."

"Ya tidak apa-apa."

Sederhana tapi salah seorang murid kelas tidak suka. Tapi ia cukup senang telah mengambil buku pr milik si murid paling teladan itu sampai kesusahan. Ini baru awal lihat saja ke depannya.

Pelajaran kedua berakhir. Hyunjin pergi ke perpustakaan seperti biasa saat jam-jam istirahat seperti ini. Karena di sana sepi lalu banyak buku-buku baru yang belum ia pinjam untuk di baca setelah mengerjakan pr.

Dan ketika waktu istirahat hampir habis, Hyunjin memasuki kelas. Namun tak semulus yang dibayangkan, kepalanya tiba-tiba terkena bola basket sangat kencang.

"Heh sorry gue ga sengaja, siapa suruh lewat." Ucap murid berwajah bule datar,lalu melempar bola basket tadi ke murid kelas lain.

Hyunjin memejamkan matanya sebentar, kepalanya pusing tapi setelah ini ada ulangan Inggris. Kalau izin nanti akan tertinggal. Semoga saja pusing nya tidak lama.

Siswa siswi lain yang lewat hanya bisa melihat karena tidak berani dengan siswa berpenampilan acak-acakan itu.

"Teman duduknya di acak ya, semuanya sudah saya atur di grup." Tutur guru bahasa inggris.

Hyunjin menghela nafas karena kebagian duduk dengan siswa yang selalu mengintimidasinya akhir-akhir ini. Teman duduknya laki-laki itu pindah digantikan Hyunjin yang kebagian dekat tembok di halangi Chris.

Selama mengisi ulangan, Hyunjin banyak diganggu. Kakinya yang di senggol atau pergerakan teman sebangkunya yang semakin menyeret tempat duduk hingga Hyunjin terhimpit tembok.

"Chris duduknya jauhan, kasian Hyunjin di seret." tegur sang guru.

"Kamu kenapa sih gangguin aku terus?" Hyunjin memberanikan diri menatap Chris, karena hari ini jadwal piket mereka berdua sisanya kabur. Dan anehnya Chris malah diam di kelas padahal biasanya ikut kabur.

"Gue? Gangguin lo? Ge'er banget lo. Mentang-mentang kesayangan guru." Jawab Chris jutek.

"Makanya kamu jangan jadi anak nakal, sekolah itu tempat belajar bukan cari perhatian terus masuk bk. Kasian orang tua kamu."

BITTER SWEET [ChanJin][✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang