**
"Bibi, Chris kemana?" Tanya Hyunjin sambil menggaruk rambut gatal nya yang kusut acak-acakan seperti rambut singa. Seperti nya kulit kepala Hyunjin di gigit nyamuk.
"Itu di belakang, tadi katanya mau olahraga. Dek Hyunjin sarapan dulu kata Chris habis muntah-muntah." Titah bibi maid.
"Ga mau, mau yoghurt." Tolak nya mentah-mentah. Hyunjin ingin segera mencicipi frozen yoghurt yang biasa ia beli bersama bundanya ketika jalan-jalan.
"Kenapa ga mau sarapan?" Tanya si pria libra yang baru saja datang dari ruang belakang. Namun si rambut singa tetap abai tak mendengar.
"Chris ayo jalan-jalan, mual nya udah ngga ada. Mau beli yoghurt." Pekik nya riang.
"Sarapan dulu."
"Ga mau." Jawab Hyunjin.
"Oke ga jalan-jalan." Putus Chris ikut abai.
"Huwaa Chris mau jalan-jalan." Rengek si rambut singa sedih. Maid yang ada di sana hanya bisa pasrah diam karena bingung ingin melerai bagaimana.
"Sarapan dulu Hyunjin atau mau gue paksa?" Tatap Chris tajam.
"Chris jangan marah-marah hiks." Isak Hyunjin lolos. Ia takut bila Chris sudah marah-marah, rasanya seperti akan menelan orang.
"Makanya sarapan dulu sayang."
"Suapin hiks." Hyunjin duduk menunduk di kursi meja makan.
Chris tetaplah datar, ekspresi wajahnya tak pernah berubah sedari dulu. Terlihat galak dan tak perduli. Padahal saat di tatap mata nya lebih jauh, ia adalah orang yang penyayang. Memang caranya menyampaikan nya saja yang berbeda.
Tapi ketahuilah, Chris begini ia ingin yang terbaik untuk Hyunjin. Bukan jahat, tetapi Chris sering merasa kaku bila ingin berbicara lembut.
"Jalan-jalan." Ucap yang muda di sela-sela sarapan nya.
"Iya bawel."
"Hiks."
"Iya Hyunjin Bang sayang nanti jalan-jalan." Chris letakkan mangkuk kotor bekas sarapan Hyunjin di nampan.
"Rambut Chris jelek." Cicit Hyunjin sambil berlari memasuki kamar mandi.
"Eh tapi kamu nanti ga boleh mirip sama papa ya rambut nya, harus ikut mama. Kalau hidung boleh mirip papa soalnya bagus. Sisanya terserah kamu." Gumam Hyunjin sambil mengusapi perut rata nya sebelum bersih-bersih pagi.
Chris menghela napas panjang, lalu pergi ke dapur mengantar mangkuk kotor selagi menunggu giliran mandi.
Namun saat kembali memasuki kamar, si julid sudah keluar sedang mengacak isi lemari. Chris tarik handuk nya jahil. "Ihh Chris nyebelin!!"
Entah kenapa lucu saja bila melihat Hyunjin marah-marah.
"Kenapa pakai topi?" Komen Hyunjin setelah menunggu lama suami nya dandan. Tidak sadar diri memang, padahal ia sendiri yang lama dandan karena segala macam skincare di terapkan. Belum lagi harus mengeringkan rambut, memilih baju pun masih belum selesai saat Chris beres mandi.
Padahal Chris paling simpel, hanya memakai kaus putih oblong dan celana hitam kaki longgar ukuran panjang. Sisanya paling cream wajah sama parfum.
"Rambut gue jelek kan?" Jawab Chris datar.
"Bagus kata siapa jelek."
"Kata lo."
Skak, Hyunjin terdiam sejenak. "Chris ngambekan huu." Ledeknya.
Chris tetaplah datar. Pintu kamar di kunci rapat, setelah nya pasutri muda itu berangkat jalan-jalan membawa mobil sendiri karena paman Kim libur sampai waktu yang tidak di tentukan.
Setibanya di mall, Hyunjin lebih dulu masuk membeli frozen yoghurt dengan berbagai macam toping, padahal Chris masih memarkirkan mobilnya bersama tukang parkir.
Sabar banget gue. Batin Chris.
"Chris mana?" Gumam nya bingung. Perasaan tadi di belakang. "Chris!" Panggil Hyunjin berteriak mengitari rak mall setelah menghabiskan dua cup yoghurt tadi.
Chris menghela napas panjang, padahal memang benar sedari tadi ia di belakang mengikuti langkah Hyunjin. "Kenapa lo?"
"Ih nyebelin ngilang terus!" Hyunjin cubit perut yang tua.
"Gue di belakang lo dari tadi cantik, makanya ni tangan sini gue pegang biar ga nyelonong sendiri."
"Hehe." Hyunjin berikan telapak tangannya untuk di genggam. Tapi tetap saja setelah tiba di tempat baju, tangan nya di lepas karena ingin memilih baju. Chris hanya diam mengikuti seperti bodyguard yang mengawasi tuan mudanya belanja.
"Chris bagus mana?" Tunjuk nya
"Bagusan lo ga pake baju." Jawab Chris datar. "Semuanya bagus Hyunjin, ga ada yang jelek."
"Hmm yaudah mau baju rajut ini dua. Chris mau jaket yang mana? Ini bagus, gede juga." Gumam Hyunjin.
"Chris beli kemeja ya, yang di rumah udah jelek. Eum sama jas nya sekalian deh, nah dasi nya juga. Nanti kan Chris jadi CEO. Kemejanya yang banyak deh sama celananya. Bagusnya warna hitam sama putih, tapi biru langit juga bagus." Hyunjin ketuk dagunya.
"Hyunjin udah." Chris tak salah melihat kan harganya mahal?
"Diem Chris, sempak kamu udah bolong belum hehe."
Astaga.. Chris pijat kening nya pusing campur malu.
"Chris nanti kita beli ini buat bayi, lucu sarung tinju nya kecil. Di tangan kamu ga muat." Hyunjin tertawa lucu usai mencoba menyamakan ukuran sarung bayi ke punggung tangan Chris.
"Cape ga?"
"Ngga, Chris cape ya? Hiii udah tua." Ledek Hyunjin lagi.
Pletak. Chris sentil kening Hyunjin penuh sayang.
"Ish sakit tau!" Hyunjin usap keningnya cemberut.
"Iya sayang nanti kita beli baju bayi sama sarung tinju nya, kalau bayi udah tujuh bulan." Bujuk Chris.
"Nanti Chris jadi bayi biar aku latihan jadi mama ya?" Ucap Hyunjin semangat.
"Iya sayang." Chris puk-puk pucuk kepala istrinya. Jalan-jalan hari ini cukup sampai di sini setelah beres membeli roti dan membayar seluruh total belanjaan yang mencapai delapan puluh juta lebih.
Saat membuka mata, tiba-tiba saja Hyunjin sudah ada di atas kasur tak ingat kapan di mana ia mulai tidur. Hyunjin mengucek matanya, tiba-tiba saja ponselnya berdering. Ternyata sang bunda.
"Hai anak bunda, lagi apa?" Sapa Sana tersenyum cerah. Sudah lama rasanya tidak mendengar suara anak kesayangan.
"Habis tidur pulang jalan-jalan, oh iya bunda Hyunjin bakal punya bayi. Pasti lucu." Adu nya polos.
"Eh beneran sayang?"
"Iya, kata dokter usianya udah dua minggu. Sekarang udah tiga Minggu hehe."
"Aih anak bunda udah mau punya bayi, dulu kamu sering nangis karena pengen punya adik. Tapi sekarang udah bisa punya bayi. Selamat ya sayang. Chris nya mana?" Sana ikut senang. Ternyata anak kesayangannya sudah besar.
"Engga tau, mungkin di bawah."
"Yasudah bunda tutup dulu telpon nya ya? Jangan nakal, kalau ada apa-apa bilang sama Chris. Jangan berantem. Jaga diri baik-baik juga sekarang kan Hyunjin udah mau punya bayi."
"Iya bunda tapi Chris nya suka nyebelin, jahilin Hyunjin terus. Suka marah-marah kalau ga mau makan." Gerutunya kesal.
"Itu artinya Chris sayang, ga mau kamu kenapa-kenapa. Nurut aja ya, Chris pasti selalu ingin yang terbaik buat Hyunjin."
"Heem, dadah bunda." Hyunjin tutup panggilan telepon nya.
Tiba-tiba ingin cilok.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
BITTER SWEET [ChanJin][✓]
Fanfiction_Bitter Sweet_ Warn: 18+, dirty words, m-preg, boys love. BANGCHAN X HYUNJIN Started: 22 September 2024 Ended: 15 Oktober 2024 #1 in Hyunjin #1 in Changbin