3

395 61 4
                                    

**

Pagi ini adalah jam pelajaran olahraga untuk kelas dua belas IPA 2, Hyunjin duduk di tepi lapangan mencari tempat teduh. Namun tiba-tiba sepatunya di ambil oleh seseorang yang tak lain adalah si murid berwajah bule.

Hyunjin mau tak mau berlari mengejar sepatunya yang dibawa pergi karena itu hadiah dari bunda nya karena berhasil mendapatkan nilai seratus saat ulangan.

"Chris balikin sepatunya." Hyunjin berdiri menghadang. Namun tubuhnya di dorong hingga terjatuh di atas lapangan.

Ada yang berbeda,sorot matanya tampak seperti bukan Chris yang kemarin. "Chris itu sepatu dari bunda kembaliin."

Seolah tuli, sepatunya malah di lempar ke tembok lalu di injak kemudian di tendang hingga beberapa bagian lecet dan sol nya terlepas. "Itu sepatu dari bunda hiks, kenapa Chris rusakin?"

Sayang sekali bentuknya sudah tidak cantik lagi, padahal ini sepatu kesayangan nya yang baru. Tetapi pria itu mana perduli, wajahnya datar seakan tak terjadi apapun.

"Cengeng, dasar anak bunda ga bisa hidup mandiri." Ledeknya.

"Chris kenapa sih?" Hyunjin merasa kecewa,tapi karena apa?

"Gue ga suka sama lo,gue mau lo juga menderita kaya apa yang gue rasain."

"Tapi apa hubungannya?" Hyunjin tidak paham, kemana Chris yang masih bisa di atur seperti kemarin. Kenapa rasanya hari ini tiba-tiba berubah dan ada jarak pembatas sehingga rasanya menjadi terasa jauh.

Kenapa ia harus ikut menderita,apa salahnya? Hubungan nya apa dan untuk apa?

"Hubungan nya karena lo bahagia Hyunjin. Gue ga akan biarin hidup lo tenang." Tekan Chris serius, sebelum melempar sepatu Hyunjin ke tempat sampah dan memasukkan ulat bulu ke dalam baju seragam si pemuda pisces.

Hingga mengundang seluruh atensi murid kelas karena Hyunjin berteriak menangis ketakutan juga merasa gatal akibat ulat bulu.

Murid kesayangan guru-guru itu sontak di kerubuni untuk di bantu karena kasihan. Hyunjin menangis sedih, kenapa Chris berubah. Pria itu tega.

"Astaga sayang kenapa badan kamu bentol-bentol begini? Terus sepatu kamu rusak kata bibi maid?? Kamu kenapa sayang ayo cerita sama bunda?" Desak wanita cantik itu panik karena khawatir. Anak kesayangannya tiba-tiba jadi seperti ini dan tampak menyedihkan.

Ada yang mengatakan jika anak semata wayang nya di bully di sekolah.

"Hiks bunda Hyunjin kena ulat bulu,dan sepatunya rusak karena Hyunjin ga sengaja ke injek-injek waktu ulat bulunya masuk baju terus sepatunya di lepas. Maafin Hyunjin hiks sepatu dari bunda jadi rusak." Jawab Hyunjin berbohong.

"Ya ampun sayang, kenapa bisa ulat bulunya masuk?" Jelas bunda nya percaya. Selama ini Hyunjin adalah anak yang jujur,mungkin laporan bullying hanya sebuah rumor.

"Hyunjin duduk di bawah pohon, tau-tau pohonnya lagi banyak ulat bunda." Bohong nya lagi. Wanita cantik itu tersenyum manis,dan untung nya percaya dengan jawaban asal-asalan Hyunjin.

"Yasudah tidak apa-apa lain kali hati-hati,besok bunda beliin sepatu baru. Sekarang bunda mau ngobrolin sesuatu." Suasana mendadak serius. Hyunjin menelan ludahnya.

"Bunda mau jodohin Hyunjin." Ucap sang bunda serius.

Saat itu pula mulut Hyunjin terbuka karena terkejut. Kenapa tiba-tiba akan di jodohkan? "T-tapi Hyunjin masih kecil bunda. Hyunjin ngga mau dijodohin,mau sama bunda hiks." Tangisnya memeluk sang bunda. 

Hyunjin tidak ingin dijodohkan,ia mencintai seseorang. Ia punya pilihan nya sendiri, walaupun jarang gaul Hyunjin punya seseorang yang menjadi harapan perasaan nya. Ini terlalu tiba-tiba.

"Terima saja sayang ya? Bunda sama ayah sebenarnya sibuk banget, cabang perusahaan di luar negeri lagi naik-naik nya dan ayah harus segera membangun cabang lain supaya seimbang." Bujuk sang bunda,di usap punggung bergetar anak satu-satunya penuh sayang.

Orang tua mana yang rela berpisah dengan anak kesayangan nya? Hinga bertahun tahun,sebab membangun cabang perusahaan baru bukanlah hal mudah seperti membeli kuaci.

Jalan satu-satunya adalah dengan di jodohkan,agar tidak kesepian dan juga ada yang memberikan kasih sayang juga perhatian.

Mau nanti atau sekarang tetap harus menikah.

"Siapa orang nya bunda?" Hyunjin takut.

"Besok sore dia kesini kesini,mau ya? Jangan nolak. Bunda yakin dia anak baik,terus anak bunda ini emang masih kecil tapi dia sudah cukup dewasa untuk mendampingi kamu." Tutur sang bunda sebelum balas memeluk anak kesayangannya.

Karena omongan bunda nya semalam,hari ini Hyunjin jadi tak fokus belajar. Matanya menatap ke depan tetapi pikirannya melayang.

Waktu berlalu sang cepat,teman-teman nya tertawa ria. Sementara Hyunjin bergelut dengan rasa sedih. Saat sampai di perpustakaan Hyunjin di buat terkejut dengan kehadiran si pria bule yang tengah membuka buka buku.

"Chris lagi baca apa?" Hyunjin mendekat namun yang sedikit lebih tua tak menggubris.

"Hyunjin jangan dekat-dekat murid nakal,nanti kebawa nakal bolosnya nular." Celetuk guru perpustakaan.

Menular? Memangnya dia penyakit. "Lo pergi jangan deket-deket gue,soalnya gue penyakit."

"Atau lo seneng nyari perhatian di depan gue supaya makin di benci guru?"  Tutur Chris sebelum pergi meninggalkan perpustakaan. Lagi,Hyunjin merasa sedih.

Tungkainya dibawa berlari kecil mencari sosok tadi,namun nihil gudang nya kosong. Toilet pria pun ugh banyak siswa sedang merokok,hampir Hyunjin terjebak disana.

Mungkin di tempat terakhir,Hyunjin berlari menaiki tangga menuju rooftop.

"Chris kenapa pergi?" Suara nya usai melihat punggung yang tua di dekat pembatas atap.

Pria itu berbalik sebelum mendorong punggung Hyunjin ke tembok. Kerah seragamnya di tarik kuat. "Ck,lo ngapain hah? Mau pamer dibelain guru?"

"Ngga akh s-sakit."

"Sakit hm?" Chris tersenyum remeh. "Lo tau gak Hyunjin,rasanya sakit tapi ga ada yang perduli. Bahkan ketika lo ingin mati,tau gak?"

Hyunjin menggeleng. "Ngga."

"Iya ya soalnya lo anak ayah bunda,beda sama gue. Mau tau gak rasanya jadi gue?" Chris cengkram pergelangan tangan Hyunjin kuat-kuat,mungkin akan patah.

"S-sakit Chris."

"Iya,itu yang gue rasain."

Hyunjin meringis memegangi pergelangan tangannya yang sakit,tapi ia tidak ingin menjauh.

"Chris boleh cerita sama Hyunjin,siapa tau bisa sembuhin."

"Ga usah,gue bisa sendiri. Dan satu hal lagi jangan deket-deket sama gue,bawa penyakit."

"Chris baik cuma butuh tempat untuk cerita."

"Lo mau gue pukul Hyunjin? Gue bilang ga usah ga usah! Gue bisa sendiri,lo pasti cuma sandiwara kaya orang tua gue. Baik-baikin gue supaya dapat pujian. Padahal aslinya lo seneng kan liat gue di hina-hina." Tegas nya menatap tajam,urat-urat leher dan pelipisnya ikut menegang.

"Hyunjin sayang sama Chris." ucapnya tiba-tiba.

"Lo gila?!"

"B-beneran." Jawab Hyunjin serius.

"Denger,gue ga suka sama lo. Dan sampai kapan pun gue bakal benci sama  lo Hyunjin."

Tbc









BITTER SWEET [ChanJin][✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang