25

260 31 8
                                    

**

"Chris mau cilok." Pinta Hyunjin setelah mencari-cari suami tampan nya ke halaman belakang. Ternyata ada di depan sedang mencuci motor.

"Di mana ada tukang cilok?" Chris matikan keran air.

"Gatau, beli'in sana tapi jangan pakai saos."

"Tunggu sama bibi, jangan ke mana-mana." Chris parkirkan motor nya kemudian tancap gas dengan kecepatan sedang. Firasat nya sedikit tidak enak tapi semoga bukan apa-apa.

"Heem Chris nya hati-hati juga jangan ngebut nanti kalau ngebut di cubit. Bibi sini temenin Hyunjin ayun-ayunan." Ajak Hyunjin, maid ini memang paling lama bekerja disini bahkan saat Hyunjin masih kecil jadi rasanya sudah seperti di asuh nenek sendiri.

"Iya dek Hyunjin, biar bibi yang dorong ayunan nya."

"Pelan-pelan aja tapi, nanti Hyunjin nyungsep hehe." Kekeh si cantik sudah siap di atas ayunan menunggu di dorong.

"Itu siapa dek Hyunjin?" Tanya bibi maid bingung, lantaran ada wanita tua yang gerak geriknya mencurigakan. Seperti maling?

Hyunjin ikut menoleh ke arah halaman rumah nya tempat tadi Chris mencuci motor.

Karena ketahuan di pergoki, wanita tua itu pura-pura mengetuk pintu. Lalu menoleh ke arah Hyunjin dan datang menghampiri.

"Hai Hyunjin apa kabar? Duh menantunya mama makin cantik aja. Chris mana ya? Sepi banget rumah nya kirain ga ada siapa-siapa ternyata di sini." Senyum nya penuh paksa.

"Baik, Chris lagi keluar sebentar."

"Hehe iya mamah cuma kangen Chris, masa semenjak nikah ga pernah ke rumah. Ga ada berbakti-berbaktinya sama orang tua yang udah besarin dari kecil pakai biaya besar. Sekarang udah sukses ya makanya lupa.

Beda sama adiknya,  baru lulus SMA udah kasih mamah perhiasan mahal." Tutur nya santai namun mata nya menatap ke mana-mana.

"Mamah ngapain di sini?" Chris berdiri di belakang.

"Chris mamah kangen, minta uang sepuluh juta buat belanja, jangan pikir kamu bisa hidup bahagia sama anak si Sana."  Ucap Hyuna memelan di akhir setelah selesai pura-pura memeluk tubuh Chris secara tiba-tiba.

"Kamu apa kabar Chris, main dong sekali-kali ke rumah mamah sama Hyunjin. Jangan lupain jasa orang tua mu loh. Nanti jadi anak durhaka." Ucapnya enteng.

Chris mengepalkan tangannya.

"Jangan tegang begitu, kan emang bener kamu ga pernah main ke rumah. Tolong nasihati ya Hyunjin biar Chris ga jadi suami durhaka sama orang tua. Udah gitu aja mamah masih ada keperluan, jangan lupa ucapan mamah barusan ya Chris." Ucap Hyuna sembari pergi meninggalkan halaman rumah.

"Amit-amit punya anak begitu." Celetuk Hyuna setelah cukup jauh.

"Chris ga papa?"

"Masuk rumah ya, mau peluk." Chris letakkan pelastik isi cilok tadi di atas meja samping ranjang sebelum menenggelamkan wajahnya di dada Hyunjin.

"Mamah bilang apa, ga ngomong aneh-aneh kan selain tadi?" Hyunjin usap kepala suaminya prihatin. Kenapa sih setiap kali Chris mulai bahagia pasti ada saja halangan nya. "Chris boleh cerita, jangan di pendam sendiri kan ada Hyunjin."

"Dia minta uang sepuluh juta. Gue ada kok uang nya. Tapi kenapa harus ngerendahin gue cara minta nya. Kenapa ga minta secara baik-baik, gue bakalan kasih walaupun mungkin ga sebanyak jumlah yang dia minta.

Sekarang gue udah punya lo, punya tanggung jawab. Gue wajib kasih nafkah. Tapi dia ngakuin gue anak aja ngga, tiba-tiba datang minta uang sepuluh juta buat belanja. Terus bilang, ga akan biarin gue bahagia sama lo. Gila apa hah?

BITTER SWEET [ChanJin][✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang