**
"Chris" Hyunjin gigit jari telunjuk, ia sedang ragu ingin membangunkan si rambut keriting tapi takut tak bangun.
"Hmm." Geram Chris masih memejamkan mata.
"Mau sate sama ayam bakar." Tatap nya penuh harap. Ya mungkin Hyunjin kembali menginginkan sesuatu karena bawaan si bayi.
"Lusa." Jawab Chris.
"Tapi mau nya sekarang." Cicit Hyunjin mulai sendu, matanya berkaca-kaca.
"Chris mau sate." Ulang nya semakin berkaca-kaca, tapi tetap tak ada respon.
"Chris bangun"
"Chris."
"Gamau tidur sama Chris lagi hiks." Hyunjin ambil bantal dan selimut baru dari lemari, sebelum pergi keluar ia tatap dahulu si surai keriting berharap bangun dan membelikannya sate. Namun malah semakin nyenyak tidur.
Hyunjin letakkan bantal di ujung sofa ruang tamu, di benahi sedikit supaya tidak sakit kepala saat bangun. Kemudian tidur mengerubungi tubuhnya dengan selimut sambil menangis.
Pikiran kecilnya mulai kemana-mana, apa Chris sudah tidak mencintai nya lagi karena terlanjur sakit hati di usir, atau karena suka wanita di cafe tadi sehingga cuek terhadap nya.
"Tapi kan udah minta maaf, Chris bohong ya. Papa nya ga sayang kita hiks." Hyunjin peluk erat bantal sofa yang dijadikan guling, matanya terus mengeluarkan bulir bening sejak tadi.
Isakan kecil memenuhi ruang tamu, tubuh kecil nya bergetar di balik selimut. Benar, laki-laki itu sudah tidak sayang lagi padanya dan si bayi.
"Hyunjin, kenapa tidur di sini?" Chris buka selimut yang membungkus wajah si surai panjang. Namun malah di buat terkejut karena mata lentik si cantik sembab di penuhi linangan air. "Lo nangis?"
"Jangan deket-deket hiks, kamu udah ga sayang aku lagi." Hyunjin tutup wajahnya kembali.
"Kata siapa, coba jelasin kenapa pindah kesini?"
"Bayi nya mau sate tapi di bangunin Chris nya ga bangun terus hiks, bayi jadi ga mau tidur sama Chris lagi."
"Sorry gue ga bangun." Chris benar-benar mengantuk dan tidak ingat kapan Hyunjin membangunkan nya. Tapi tak ada alasan, Chris sayang Hyunjin. "Tunggu sebentar."
"Mau kemana?" Hyunjin buka selimut nya setengah wajah, mendengar si rambut keriting mengambil kunci motor.
"Beli sate kan."
"Tapi udah mau tengah malem."
"Gue sayang sama lo, tunggu bentar ya. Jangan nangis." Kalau tidak beli sekarang, Chris merasa bersalah. Melihat tatapan sedihnya Chris jadi ingat ketika ia ada keinginan tapi tidak di turuti sedih nya sampai menusuk jantung.
Tak apa, mungkin Chris masih bisa menahan. Tapi Hyunjin tidak, Chris ingin istrinya selalu terpenuhi sebagaimana ia bertanggung jawab atas ucapan janji nya terhadap sang ayah bunda.
Mendengar suara motor Chris menjauh dari halaman rumah, Hyunjin buru-buru menghapus air matanya sambil mengintip lewat celah gorden. "Ga boleh nangis, kata Chris ga boleh nangis. Tapi kasian hiks, tapi pengen sate."
Hyunjin kembali menggigit jari telunjuk nya, lalu pergi ke dapur membuka kulkas mencari sesuatu yang sekiranya bisa di makan. Ia tiba-tiba ingin buah, kebetulan ada buah-buahan dari Jisung.
Hyunjin paling suka buah anggur hijau. Namun saat memasukkan satu butir, tubuhnya langsung bergidik karena asam. Tapi tetap lanjut memakan butiran anggur yang kedua dan seterusnya hingga habis setengah sampai suara motor Chris datang kembali.
"Maaf lama tadi jauh nyari nya." Chris letakkan pelastik isi sate di atas meja.
"Temenin." Hyunjin geser anggur tadi ke sisi sebelah.
"Iya gue temenin, mau di suapin ga?"
"Ngga papa, Chris juga harus ikut makan."
"Lo aja gue ga lapar." Chris ambil satu buah anggur, dengan santainya ia masukkan ke dalam mulut.
"Cuih asem astaga." Chris lepeh anggur dalam mulutnya ke tempat sampah. Sementara Hyunjin tertawa lucu karena merasa berhasil mengerjai Chris supaya ikut merasakan asam.
"Anggur dari siapa?"
"Jisung hehe." Cengir Hyunjin.
"Besok Chris kerja?"
"Libur, sebagian ngga."
"Mau jalan-jalan boleh?" Izin nya
"Kemana?"
"Beli yoghurt terus beli hoodie, beli roti gede. Mau jajan banyak-banyak pokoknya." Ucap si cantik semangat.
"Udah makan nya, habis." Hyunjin letakkan piring kotornya di wastafel. Biar besok maid yang cuci. Setelah itu gosok gigi barulah melanjutkan tidur di pelukan hangat si libra.
Namun pada pukul tiga pagi Chris kembali terbangun karena merasa pelukan nya kosong. "Hyunjin?" Aish sial, apa dia melakukan kesalahan lagi. Chris bangun dari tidurnya, duduk sejenak di tepian ranjang sebelum istri cantik nya keluar dari kamar mandi memeluk tubuh nya sambil menangis.
"Kenapa sayang?" Chris usap kepala si piyama biru langit.
"Mual, ga enak hik. Dari tadi muntah terus." Hyunjin frustasi, dari tadi setiap jarak satu menit perutnya terasa mual dan ingin muntah. Padahal dirinya sudah sangat mengantuk ingin istirahat.
Sekarang pun Hyunjin kembali berlari memasuki kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya, hanya sedikit tapi rasanya sakit.
"Chris sana ih ga boleh liat, jijik."
"Kalau jijik, udah gue tinggalin." Chris urut tengkuk Hyunjin hati-hati selama si piyama biru langit muntah kembali.
"Mau peluk hik."
"Iya gue peluk." Chris gendong Hyunjin ala koala, di timang-timang tubuhnya seperti bayi. Sementara kepala si cantik bersandar pada bahu lebar nya sambil terkantuk-kantuk karena punggung nya di usap-usap.
Setelah tertidur pulas, Chris baringkan Hyunjin tanpa berhenti memeluk dengan bisep Chris yang menjadi bantalan kepala. Di usap-usap penuh sayang pelipisnya.
"Sorry gue dulu sering nyakitin lo Hyunjin, bahkan gue ga pernah berpikir bakalan sampai di sini. Sampe lo sekarang lagi hamil anak gue. Dulu niat gue cuma pengen gangguin sampai ngerasa puas, tapi sekarang liat lo begini gue malah sedih. Liat lo nangis, gue ikutan ngerasain sakit. Gue dulu jahat ya sama lo." Chris tak pernah berpikir akhir nya akan begini.
Ternyata sudah cukup jauh ia melangkahi hari. Dulu ia yang selalu menyakiti, menganggu, dan sering membuat Hyunjin menangis sekarang malah jadi suami.
Dulu Chris yang berpikir bahwa hidupnya hanya digunakan untuk menyakiti Hyunjin, malah jatuh hati. Siapa sangka kisahnya jadi seperti ini. Chris pikir dia akan hidup sendiri sampai mati.
Tapi ternyata tidak, Hyunjin malah jadi jodoh nya. Sebentar lagi dia akan jadi papa. Karena dari kisah cinta nya, Chris berhasil membuat buah hati yang kini tumbuh di rahim Hyunjin.
"Tidur aja lo cantik Hyunjin, tiap hari gue rasanya makin jatuh cinta. Pengen gue gigit apalagi bibir lo ini. Rugi banget kalau sampe orang lain yang dapetin. Untung lo jodoh gue. Jadi cuma gue yang bisa nikmatin." Chris dekatkan hidung mancung nya dengan hidung Hyunjin, di tatap muka cantik nya dari posisi dekat seperti ini. Sebelum bibirnya menyapa ranum empuk milik si cantik.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
BITTER SWEET [ChanJin][✓]
Fanfiction_Bitter Sweet_ Warn: 18+, dirty words, m-preg, boys love. BANGCHAN X HYUNJIN Started: 22 September 2024 Ended: 15 Oktober 2024 #1 in Hyunjin #1 in Changbin