jiwoon melirik jam di dinding dan dia
bersyukur karena masih ada sekitar satu jam lagi sebelum acara makan malam bersama mereka digelar di Restoran milik keluarga woo bin.Dia sudah mendengar dari suaminya kalau makan malam ini bertujuan untuk mempertemukan dua keluarga besar sekaligus membicarakan tentang perjodohan antara jungkook dan seokjin.
Sebenarnya agak tidak etis bagi
mereka untuk melakukan perjodohan
seperti ini, tapi Soohyun menjelaskan kepada jiwoon bahwa ada suatu hal yang menjadi alasan ia menyetujui usul Woo bin. Entah apa maksud suaminya itu."Udah siap, yeobo?"
"Udah, sayang. Yuk kita semua berangkat" jawab Soohyun. Mereka berdua beserta somi dan jungkook lantas segera memasuki dua mobil di mana Jungkook mengendarai mobilnya sendiri bersama adiknya somi.
" Oppa, tumben ya tiba-tiba eomma min-ah sama appa woo bin ngajakin kita semua makan malem? Buat apaan ya?" tanya somi. Sedikit informasi, karena sedari kecil mereka sangat dekat sekali dengan keluarga woo bin.
"Bukan tumben mi, tapi kan oppa baru
pulang dari Sydney terus jinnie juga
baru di sini jadi ya kita kumpul bareng"
jelasnya. Sampai sekarang Jungkook masih berpikir positif terlebih dahulu meski tadinya dia juga sempat bertanya-tanya.Setelah belasan menit, mobil pun sampai di parkiran restoran milik keluarga seokjin. Dari yang jungkook ketahui, memang seokjin dan keluarganya memiliki aset yang tidak
main-main dari halmonie nya. Wajar apabila seokjin selalu terlihat mewah di manapun berada."Pak Soohyun, selamat datang. Kami udah nunggu dari tadi" sapa woo bin begitu Soohyun dan keluarganya tiba di dalam restoran.
Ada beberapa pelayan yang mengarahkan mereka ke kursi makan di meja panjang sehingga meja ini terlihat begitu ramai oleh dua keluarga besar yang sedang berkumpul.
somi tersenyum sumringah melihat seokjin dan ia langsung mendekapnya erat sembari mengatakan kalau ia tidak sabar ingin mendengar cerita perjalanan karir seokjin selama di seoul.
"Udah lama banget nih kita gak kumpul
bareng gini, kan? Gak terasa banget
anak-anak udah pada dewasa' ujar Soohyun dan sesekali dia terkekeh-kekeh.seokjin duduk tepat di seberang jungkook, meski sedari tadi somi yang duduk di sebelahnya mengajak ia berbicara tapi hal itu tidak mampu memecah perhatian seokjin yang sedang tertuju kepada jungkook. Pria itu tidak meliriknya, dia bahkan asyik mengobrol bersama Taehyung seolah tidak ada yang terjadi di antara mereka
berdua. Hal itu sempat membuat seokjin kecewa, ia mengira bahwa Jungkook tengah membencinya akibat pernyataan cinta yang sangat bodoh dan gegabah itu." jin oppa ? Dari tadi denger aku ngomong gak sih?" somi mulai menyadari kalau seokjin tidak sedang memperhatikannya dengan benar.
Seokjin tersenyum kikuk, dia mencoba mengalihkan perhatian dengan mengatakan kalau ada menu baru di restoran ini. Seokjin mulai
bertanya-tanya, dia menyadari adanya
perubahan ekspresi yang begitu kentara dan bisa ditebak kalau seokjin sedang memikirkan orang lain."Kayaknya lagi galau, kenapa sih?"
"'Ah, gak apa-apa kok. Udah, coba dicicip pudingnya. Enak loh," jawab seokjin.
somi tidak lagi mempertanyakan. Jika seokjin memang tidak mau membicarakannya, maka tidak perlu dipaksa. Selama acara makan malam berlangsung. sesekali mata coklat almond seokjin melirik pria di depannya dan memuji ketampanan jungkook dari sini. Dia tidak mengerti kenapa dirinya bisa mencintai sedalam ini, tapi inilah dirinya. seokjin sangat percaya akan cinta pertama dan itu membuatnya selalu terikat kepada jungkook."Ekhem... Semuanya... Sebenarnya ada
yang mau saya dan Pak woobin katakan. Ini terkait dengan hubungan keluarga kita, terutama jungkook dan jinnie." Suara Soohyun membuat setiap mata melirik ke arahnya tak terkecuali jungkook yang merasa aneh karena dirinya diutamakan.