chapter 9 🔞

1.4K 149 19
                                    

"Jadi kamu beneran udah nikah sekarang, jin? Aku kira kamu kembali ke Busan Cuma buat kumpul keluarga aja," tanya seseorang melalui sambungan telepon.

Seokjin memainkan piyama tidur
yang ia pakai. Bibirnya tersungging
mendengar keterkejutan salah satu
temannya yang tinggal di Seoul.

"lya, yoon. Maaf ya aku kelupaan buat
ngabarin kamu langsung. Ini aja aku
baru di telepon sama agensi, untungnya
mereka gak masalah kalo aku memang
sudah menikah. Nanti aku bakalan
undang deh pas acara resepsinya' jelas
seokjin.

Dia merasa sedikit tidak enak
kepada Yoongi karena membuat pria itu
terkejut. Yoongi adalah salah satu teman kuliahnya dulu yang kebetulan bekerja sebagai fotografer di tempatnya berkarir sekarang. Hampir setiap hari seokjin bertemu yoongi di lokasi pemotretan dan itu menjadikan mereka sebagai teman dekat.

"Gak apa-apa. Aku cuma bisa doain yang terbaik aja buat kamu. Sekarang kamu bakal netap di busan atau gimana? Kalo ada job di seoul gak akan kamu ambil?"

"Untuk itu aku perlu diskusi sama
suamiku dulu. Berhubung sebentar lagi
dia mau balik ke Sydney buat nyelesain
studi, mungkin sementara waktu aku bisa ke Seoul dulu. Tapi bakal aku bahas
sama dia segera kok"' jawab seokjin.

yoongi tidak lekas menjawab, dia terdengar seperti sedang berpikir tentang sesuatu.

"Kalo gitu nanti aku bantu kamu pindah
agensi di busan, ya? Aku punya temen
yang merupakan agensi model juga,
dia pasti gak bakal nolak kamu sebagai
salah satu modelnya. Kamu cantik banget soalnya," usul yoongi.

Seokjin tertawa kecil mendengar pujian lelaki itu. yoongi selalu berhasil membuat ia tersenyum setiap kali bertemu atau mengobrol dengannya.

"Makasih ya, yoon. Nanti aku hubungi lagi kalo aku udah mau balik ke seoul."

"lya, jin. Kamu jaga diri di sana!"


seokjin mematikan sambungan telepon.
Dia meletakkan ponselnya ke atas meja
nakas lalu ia mulai melakukan aktivitas
lain di rumah barunya ini. Sore tadi dia
dan jungkook pindah ke rumah ini. Keluarga mereka ikut mengantar dan memberikan nasehat demi nasehat tentang kehidupan  berumah tangga. Seokjin sangat bersyukur karena memiliki keluarga yang peduli kepada masa depannya pun dengan jungkook. Dia semakin percaya diri untuk melewati pernikahan ini bersama pria pujaannya.

Seokjin membuka lemari, dia
mencari-cari pakaian tidur yang terlihat
lebih sopan untuknya tapi sayang
sekali karena somi membelikannya
macam-macam gaun tidur seksi.
Terpaksa dia harus menggunakan salah
satu dari belasan gaun tidur ini karena
sebetulnya dia belum membereskan
pakaiannya di rumah.

Seokjin melirik jam di dinding dan rupanya sudah pukul setengah delapan malam. jungkook sedang pergi sebentar untuk menemui temannya dan ia berkata akan pulang setelah urusannya selesai.

Dia memutuskan membuat teh hangat
untuk dirinya dan juga jungkook. Mana tahu suaminya itu membutuhkan minuman untuk menjernihkan pikiran.

Diambilnya jubah tidur satin yang
tergantung di pintu lemari, seokjin pergi
menuju dapur yang terlihat elegan dengan peralatan memasaknya yang lengkap.

Jungkook mempunyai selera yang bagus sekali untuk interior rumah.

"Hemm, tehnya di mana ya?"

"Kamu cari apa, jin?"

"Hahhh!" seokjin secara spontan
berteriak kaget mendengar suara lain di
belakangnya. Dia nyaris jantungan kalau saja dirinya tidak ingat bahwa ia punya suami. Jungkook datang mengagetkannya padahal tadi seokjin yakin dia sedang sendirian karena jungkook pergi.

Married without loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang