chapter 23

811 120 16
                                    

Tiga bulan kemudian

Satu Minggu sekali Jungkook menyempatkan untuk berolahraga di rumah dibandingkan pergi ke Gym ataupun pusat olahraga lainnya. Paling kalaupun ia harus pergi, itu karena teman-temannya yang mengajak.

Hari ini seperti Minggu sebelumnya,
Jungkook kembali berolahraga di rumah. Di pagi hari dia melakukan lari pagi disekeliling komplek, setelahnya ia akan melakukan beberapa gerakan untuk menjaga otot-otot di tubuhnya.
Jungkook sudah terbiasa melakukan Push up, Sit up, Plank, ataupun angkat beban. la memang rajin melatih ototnya.

"Jungkook? Kamu udah sarapan belum? ini bibi bikin nasi goreng kimchi, enak banget." Seokjin menghampiri suaminya dihalaman belakang rumah mereka.

Jungkook sedang melakukan push up, tubuhnya berkeringat sekali karena olahraga pagi-pagi begini. Pria itu melirik istrinya seraya mengangguk kecil, dia masih fokus dengan gerakan olahraganya sehingga olahraganya sehingga membuat Seokjin mulai jenuh menunggui Jungkook. Dia pun segera kembali ke dapur untuk melihat apa yang asisten rumah tangga buatkan untuk mereka.

" bibi bikin apa lagi nih?" Seokjin dengan
senyum lebarnya bertanya kepada Bibi Choi. Wanita paruh baya itu tersenyum
kecil, dia menunjukkan sepiring kue ke hadapan Seokjin.

" bibi juga bikin kue buat kamu jinnie
sama Nak Jungkook. Kemarin kamu ngidam pengen makan kue, kan? Jadi bibi ada ide buat bikin ini."

Seokjin mengangguk senang, dia meraih piring berisi kue buatan bibi choi.

"Hmmm, enak bi! Jinnie udah kepengen
dari kemarin akhirnya kesampean hehe"
puji Seokjin.

Bibi Choi kemudian berjanji akan membuatkan kue yang serupa apabila Seokjin menyukainya.

"Bibi mau pasar sebentar ya? nak
Jinnie ada mau nitip sesuatu?"

Seokjin menggeleng pelan, untuk saat ini tidak ada yang dia inginkan. Biasanya belanja mingguan seperti ini ia lakukan bersama Jungkook, tapi sejak Seokjin lebih sering merasa lelah berjalan-jalan, akhirnya Bibi Choi yang diberi tanggung jawab untuk urusan dapur.

Selepas itu, Jungkook pun selesai dengan olahraganya. Rambutnya terlihat basah karena keringat di kepala. Sekujur tubuhnya juga mengkilap, tapi entah kenapa Seokjin menyukai tampilan Jungkook yang seperti itu.

"Mana nasi Goreng kimchi nya ?" tanya Jungkook sembari membuka kulkas dan mengambil minuman kaleng penambah energi.

Seokjin tersadarkan dari lamunan, dia
menunjuk piring-piring makanan yang
sudah disajikan Bibi Choi di atas meja.

"Udah siap, tinggal dimakan. Kamu mau
mandi dulu?"

Jungkook menenggak habis minuman
kaleng tersebut lalu membuangnya ke
tempat sampah. Dia mendekati Seokjin
dan hendak menciumnya, tapi sang istri
buru-buru menolak.

"Gak, Jung! Kamu keringetan, aku gak mau dicium, tolaknya.

"Tumben, biasanya seneng kalo liat aku
keringetan"' balasnya penuh tanya.

Pipi Seokjin memerah malu, dia mulai salah tingkah padahal Jungkook sama sekali tidak bermaksud menggodanya seperti tadi.

"Ehm kan kamu abis olahraga. Badan
kamu bau keringet. Mending mandi dulu
aja" jelasnya.

Jungkook tertawa kecil, dia dengan jahil tetap mencium pipi Seokjin menyebabkan bulir keringat sedikit menempel di pipi istrinya.

"Duh, Jungkook! Kan udah dibilangin jangan cium rengeknya. Seokjin buru-buru mengambil tisu lalu membersihkan pipinya yang terkena keringat suaminya itu sedangkan Jungkook terlihat tertawa senang setelah menjahilinya. Di tengah canda dan tawa itu, bel rumah berbunyi beberapa kali. Seokjin dan Jungkook sama-sama melirik pintu. "Kamu mandi aja. Biar aku yang bukain."

Married without loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang