chapter 7

986 144 42
                                    

Suasana tegang di dalam restoran itu
sangat terasa begitu jimin melihat Jungkook datang dari pintu. Wajah lelaki itu tidak menggambarkan bahwa dia sangat merindukan Jimin melainkan hanya ada ekspresi kecewa dan marah yang bisa ia lihat.

jimin mencoba untuk tersenyum,
dia sangat ketakutan untuk mendengar
apa yang hendak jungkook sampaikan.

"Ka-kamu mau pesen makan dulu, jung?"

"Gak perlu. Sekarang kamu kasih tau aku, sejak kapan kamu selingkuh dan sama siapa?"

Jimin menelan ludahnya karena gugup,
bagaimana caranya mengatakan kalau
ia sudah setahun ini menjalin hubungan
dengan lelaki lain yang lebih tua darinya dan sudah memiliki istri. Jungkook pasti akan mengecapnya sebagai namja murahan yang tidak punya selera sama sekali.

" Jungkook, aku bener-bener minta maaf. Aku gak bermaksud selingkuh dari kamu. Aku Cuma-"

"Berapa lama dan sama siapa? Aku gak
dateng ke sini buat dengerin permintaan  maaf kamu,' potongnya.

Jimin menundukkan kepala, dia tidak punya alasan untuk berbohong apalagi mencoba menjelaskan kepada jungkook karena pada akhirnya pria itu tetap akan membencinya.

"'Sudah setahun ini, jungkook A-aku terpaksa banget karena aku bener-bener lagi butuh uang. Tapi bukan berarti aku pacaran sama kamu karena kamu kaya, gak kayak gitu jungkook.. Hanya saja, waktu itu aku emang terpaksa."

"Terpaksa selama satu tahun? Kamu
bercanda? Memangnya keluarga kamu
punya hutang atau eomma kamu masuk rumah sakit sehingga kamu mutusin buat minta uang sama lelaki lain dan jual diri?Jelasin sama aku!" tuntutnya. Terlihat sekali amarah di wajah jungkook dan itu tidak bisa ditutupi lagi.

"Aku... jungkook, tolong maafin aku. Aku janji gak bakal gitu lagi. Aku cinta sama kamu," pintanya.

"Cih, masih bisa bilang cinta? Menurut ku kesalahan kamu itu sudah sangat fatal, jimin. Selama aku di Sydney, aku percaya sama kamu. Aku percaya kamu bisa menjaga cinta kita, tapi nyatanya di sini cuma aku yang berjuang tapi kamu gak begitu."

Jimin menggeleng keras, dia meraih
tangan Jungkook lalu menggenggamnya.

"Aku cinta sama kamu, sumpah aku cuma khilaf, jungkook. Aku gak bisa cinta sama pria lain!"

Jungkook melepaskan genggamannya

" Sudah berapa kali kamu tidur sama
selingkuhan kamu?" tanyanya dan jimin
terdiam.

Jungkook menghela napas lelah kemudian berkata," Sepertinya sudah lebih dari satu kali. Kalau begitu, aku rasa gak ada alasan buat mempertahankan hubungan kita, jimin. Kita akhiri saja."

Jimin membulatkan matanya, dia tidak
percaya karena jungkook sama sekali tidak memberikannya kesempatan kedua.

"Gak! jungkook aku masih mau sama kamu!"

"Tapi aku sudah gak mau sama kamu.
Dan juga... Aku rasa udah gak ada alasan buat aku nolak perjodohan antara aku sama Jinnie. Jadi, kamu tunggu aja undangan pernikahan kami" balasnya sinis. Jungkook berdiri, dia melangkah pergi meninggalkan jimin yang memanggil dirinya.

Jungkook sudah muak, untuk pertama kalinya dia merasa sangat membenci jimin atau apapun yang berkaitan dengannya. Tidak pernah terpikirkan olehnya bahwa jimin akan semudah itu berselingkuh hanya karena dia membutuhkan uang.

jungkook kira cinta bisa membuat mereka menyatu, tapi nyatanya ada yang lebih penting dalam hidup jimin, yaitu uang. Karena uang, jimin sampai membuang cinta dan kepercayaan darinya. Lantas apa yang harus jungkook pertahankan lagi? Dia bukan pria pengecut yang tetap ingin
memperjuangkan seseorang yang tidak layak untuk diperjuangkan.

Married without loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang